"Mom, lihat merry dapat juara 1 lagi di kelas" katanya sambil mengangkat hasil belajarnya dengan semangat
"Anaknya mom memang pintar, mom jadi bangga" dan mengecup pipi anaknya
"Mamaaa... Helen juga dapat juara 1 di kelas, lihatt ini mama. Helen juga dapat hadiah"
Ya, kedua anak itu adalah Merry Riant Lindsey ( 6th grade Elementary School ) dan Helena Joanna Lindsey (3rd grade Elementary School)
Sepasang kakak-beradik dengan selisih 3 tahun. Sang kakak Merry berusia 11 tahun dan adiknya Helena 8 tahun.
Mereka berdua, memandang Helena tidak suka.
"Helena, pergi sana jangan ganggu aku dengan mom" rengeknya
"Tapi kak, aku juga ingin dicium oleh Mama. Aku kan juga dapat juara" ucap Helena polos
"Tidak ada ciuman Helen, segera ke kamarmu. Aku tak ingin melihat wajahmu itu"
"Ayo sayang, kita ke kamarmu mom tau kau akan juara lagu jadi mom membelikanmu banyak hadiah"
Ny.Lindsey tanpa memperdulikan Helena yang matanya sudah berkaca-kaca, langsung menggandeng tangan Merry ke kamarnya dengan raut kebahagiaan.
"Mama, peluklah aku" teriak Helena kemudian
Ny. Lindsey berhenti di ujung anak tangga dan melirik helena "bahkan memandangmu saja, aku muak!" Setelah itu Ia pergi, tanpa melihat ke belakang.
"Mama.. peluklah aku" racaunya seketika itu juga tangis helena pecah, memenuhi ruang tamu yang sepi dan dingin.
Sekilas kejadian 10 tahun yang lalu, memenuhi ruang pikirku.
Selalu terpintas di benakku "Kenapa Mama, melakukan ini padaku? Tidak ada perlakuan adil yang ku terima selama ini. Apakah aku punya salah dengan Mama? Tapi selama ini, semua perintah Mama aku selalu berusaha mengerjakannya karena aku takkan bisa untuk menolak perintahnya. Karena Dia adalah Mamaku yang paling kusayang.""Nona.."
Aku yang saat ini duduk di ayunan taman tersentak, dan menoleh ke belakang "ada apa Bibi Karin?"
"Nyonya menyuruh Nona untuk segera ke ruang makan."
"Aku mengerti. Terimakasih Bibi"
Bibi Karin tersenyum hangat, dan bergegas melanjutkan pekerjaannya.
Bibi Karin adalah seorang janda, dan dia tidak memiliki anak. Menghabiskan hidupnya bersama Keluargaku, aku sangat menyayanginya. Sudah ku anggap sebagai Ibuku karena dia yang selalu membantu dan menghiburku dari tindakan Mama yang sangat membenciku.
***
Helena POV"Dad.. kapan sampai di sini? Helena rindu Daddy."
"Baru saja. Duduklah, nikmati makananmu"
Huh.. lagi-lagi aku ditanggapi cuek daddy. "Baiklah"
Suara ketukan sepatu terdengar keras menuju ke arah kami
"Daddy, aku rindu!" Lalu memeluk leher daddy dan mengecup pipinya. Ya dia adalah Merry, kakakku."Daddy juga merindukanmu anakku sayang"
Lihatlah, perlakuan Kedua Orangtuaku benar-benar berbeda jika bersama dengan Kakakku. Mereka mengabaikan aku yang jelas-jelas berada bersama mereka, menikmati makanan dan bercanda bersama, menghiraukan aku, menganggap aku hanyalah sebuah pajangan pengawas mereka.
"Aku selesai."
Dan apa yang ku dapatkan, hanyalah tawa mereka.Aku berlari kencang menuju taman depan, airmata sudah membasahi pipiku.
Semua yang ku lakukan untuk mendapat perhatian keluargaku adalah sia-sia.Tangisku kian keras seiring dengan suara petir yang mengelegar,
"Aku bodoh, bodoh tak seharusnya aku bertindak demikian dihadapan mereka. Itu tidak sopan, helen apa yang telah kau lakukan" kataku sambil memukul kepalaku."Cukup! Anakku jangan sakiti dirimu sendiri!" Bibi Karin memegangi tanganku dan memeluk diriku erat sambil mengusap kepalaku..
Sekali lagi, aku hanyalah gadis polos dan bodoh yang tak bagaimana caranya membenci.
Helena POV End
----
Haii..
Aku adalah anggota baru dalam dunia per-wattpad.an hahah
Saat ini aku aktif dalam Fanfict aja soalnya xixixixi
Eh iya panggil diriku Hana, saja ok!Gimana dengan cerita ini?
Hancur ya?
Maafkan dakkuuu
Responnya dong, plissRespon kalian membantu aku buat melanjutkan cerita inii..
Thankyou for reading all
I love uuu..
Muahhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Falsehood
RomanceMereka mengatakan bahwa Hidupku penuh dengan kebahagiaan Mereka mengatakan bahwa Aku adalah "Seorang anak yang beruntung" Mereka mengatakan bahwa Aku harus benar-benar bersyukur untuk semau yang aku miliki karena aku punya Ayah, Ibu dan Kakak yang "...