LIPATAN PERTAMA

244 5 5
                                    

Tuk, tuk, tuk, suara sepatuku yang berbenturan dengan lantai koridor sekolahku.

"ARTHAAA!!! lo harus ke kelas X MIA 1 atau lo akan nyesel" gitu kata seorang sahabat karibku dimasa putih abu-abu. Rasa ketidakpedulianku sejenak berganti menjadi suatu rasa penasaran sehingga awal dari kisah pesawat kertas yang menyelimuti hari-hari ku dimulai. Perkenalan yang aneh tapi kurasa ini waktu yang tepat, Well namaku Muhammad Artha Zacky dan orang yang selalu ada disampingku sejak kelas 11 SMA itu adalah Berlianta Mukhtar, Bm panggilannya, tapi kami lebih akrab memanggil satu sama lain dengan kata "Pak". Seseorang yang sangat sulit kugambarkan dari sekian banyak teman dekat yang kumiliki, kurasa yang satu ini adalah yang sedikit aneh karena selalu kurasa punya saudara disekolah yang sama.

Saat itu kami para siswa kelas 12 SMA yang terpilih untuk mendapat kesempatan berbagi pengalaman dan cerita disetiap lingkup kelas siswa/I baru disekolah. Tepat pada hari Rabu, hari pertama ku coba saran yang Bm berikan padaku, itu adalah untuk berbagi kisah dikelas X MIA 1 sesuai dengan rencana picik yang ada diotaknya itu untuk menunjukkan kepadaku salah satu murid baru yang katanya unik dan cantik. Okey next, jadi jam berdentang pukul 07.30 yang artinya kelas dimulai, kulangkahkan kaki perlahan dengan penuh keyakinan hingga kuucapkan sedikit perkenalan singkat sedikit canggung saat mengetahui orang yang dimaksud oleh sahabat bodohku itu,

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama kakak Muhammad Artha Zacky, lalu..."

"Hai kak ARTHA!!!"

Celotehan para siswi dikelas yang kudengar sangat ramah memberi kesan menyemangati untuk diriku berbagi sedikit pengalaman saat itu, namun mataku masih tertuju pada satu wanita yang seakan-akan tidak peduli dengan kehadiranku saat itu. Ketika rasa egoisku muncul, kata bodoh yang rasanya ingin ku tujukan pada wanita itu diikuti sedikit kesal. Seusai aku berinteraksi dengan kelas yang sedikit atau kurang lebihnya terdapat beberapa siswi yang 'Modus' didalamnya, but well itu hanya sejenis bercanda disekolahku. Lalu kutemui sahabat dengan otak picik itu, dengan penuh kekesalan sekaligus penasaran sebenarnya,

"Pak, itu lo berlebihan kayaknya soalnya gua udah liat dan biasa aja ah"

"Aih bohong tuh, penasaran kan??" Lalu Bm tiba-tiba menyentakkan nama ibu dari sigadis itu beserta alamat rumahnya.

"Idih niat amat lo pak, dapet darimana itu semua?"

"Udah kalau kepo samperin aja"

"Ngaco..."

Kututup perbincangan dengan si idiot namun unik itu dan mempersiapkan diriku untuk masuk kekelas selanjutnya, di X IIS 2. Ketika memasuki kelas X IIS 2 itu entah kenapa topik pembicaraanku sedikit berbeda, baiklah jujur... Sangat berbeda dengan sebelumnya dan cara penyampaianku seakan-akan ada batu yang menghambat otak bagian temporal ku mulai tergambar dari desusan pergerakanku. Okey, ini aneh.

Zzzzztttttt...

Suara dering hpku yang menandakan adanya pesan masuk.

"Padahal ini sudah pukul 8 malam, siapa sih ini"

"Arrrr lo besok dapet tugas dari pak pohan ke ruangannya ya, namanya Dina Ar. Selamat menikmati :)"

Ternyata pesan dari Bm yang sedikit mencurigakan, lambang senyum diakhir pesan bagaikan niat picik seolah aku akan dipenjarakan. Baiklah itulah dia, sahabat yang idiot tapi menyenangkan. Ketika esok hari akupun datang keruangan pak pohan saat jam istirahat pertama, Ohiya Pak Pohan adalah orang hebat disekolahku, dia adalah guru Pendidikan Agama Islam sekaligus Pembina rohis, dan nyatanya dia yang memberikan banyak kesempatan bagi seluruh siswa/I untuk tampil didepan banyak orang dan membuat cerita bersama diberbagai hal, oke next.

Tok tok tok, ku ketuk pintu ruangannya secara perlahan dengan sedikit gugup.

"Maaf pak, ada apa pak?"

"Nah coba kamu duduk dulu sini" Sambil mengangkat kopi hitam keramat yang selalu diminumnya setiap saat

"Hehe iya pak, tapi ini jam istirahat jadi saya mungkin ngga bisa lama"

"Iyaudah duduk aja dulu" Ucapnya dengan sedikit nada yang aneh

"Jadi gini, sebentar lagi acara Jambore kan dimulai, nah coba kamu sebarkan surat izin untuk para wali murid kelas X, nah dengar dari berlianta mukhtar, kamu harus bapak tugaskan khusus untuk kelas X MIA 1 dan X MIA 2"

"Ap..p.p.paa pak? Bbba..ikk pak akan saya lakukan" Biar kutebak setelah ini selesai lalu kutemui Bm, dia akan tertawa sampai pita suaranya tak sanggup lagi tertawa dengan nada yang amat menyiksa untuk didengar.

"Udah ngerti kan? Nah ini suratnya dan jangan lupa terakhir itu dikumpulkan senin depan"

"Siap pak 86!" Gumamku percaya diri

Setelah memberikan surat permohonan izin wali murid ke kelas X MIA 1 dan X MIA 2, akupun segera mencari sahabat konyol ku itu, tapi ini aneh, bahkan ketika tadi aku melihat dan memberikan suratnya seketika aku sedikit membencinya, mungkin karena wajah juteknya itu. Lalu ketika bertemu Bm, lagi-lagi benar dugaanku dia tertawa puas dengan semuanya namun ada hal yang sedikit membuat menarik disini, si Bm menuntunku bagaimana berkenalan dengan siswi murid kelas X MIA 1 itu entah bagaimana caranya. Tiba – tiba tersentak sarannya,

"Dengan alasan ini lo bisa tuh bisa Arr sms dia atau line gitu..."

"Ogah.. males amat, biasa aja"

"Hidup tuh bisa berwarna kalau isi ceritanya macam-macan Arr, jangan belajar mulu, jangan main mulu, jangan cinta-cintaan mulu, ya tapi campur semuanya jadi suatu keseimbangan dan yakin deh pasti masa putih abu-abu ini jadi menarik untuk diceritakan"

"Lo ngomong apa dah pak, wkwk"

Gengsi yang muncul saat itu berganti menjadi rasa iseng diotakku pada malam hari, akhirnya saat aku sedang membuka ask.fm, ku coba cari siswi itu dan kudapat namanya.Entah ini kebetulan atau apa tapi dia lagi ONLINE! Kulihat jawaban terakhir dari pertanyaan orang lain adalah 4 menit yang lalu. Baiklah ini kesempatan,

"Hai Din, ini kak Artha dari XII IPA 1 maaf ngga ada niat ganggu, kalau boleh kakak minta LINE mu dong, karena ada informasi penting untuk teman-teman mu"

Sedikit menunggu kurasa tidak masalah, tapi ketika mulai lama tidak ada respon pikiranku pun mulai berpikir jangan-jangan dia ilfeel.

"Baik kak line ku dinaaputr, nggausah di answer ya kak"

Huh, huh,huh... suara nafasku yang tak beraturan entah diri ini ingin senang melompat atau menunjukkan rasa biasa saja, tapi saat ini aku sendirian dikamar jadi kurasa takkan ada yang tahu juga kalau aku menunjukkan ekspresi kegirangan. Lalu dari situ kumulai semuanya. Line pertamaku...

"Din maaf merepotkan, tolong kabarin teman-teman kalau senin suratnya harus dikumpul ya"

"Iya kak nanti aku sampaikan sama teman-teman, tapi kak kenapa ngga ke ketua kelas aja kak bilangnya?"

" Iyanih kakak ngga ada kontaknya, kebetulan lagi main ask.fm aja tadi, ganggu ya din?"

"Ngga kok kak..."

Pesan itu pun tiba-tiba tanpa sadar terus berlanjut dan Okey, lipatan pertama dari pesawat kertasku pun dimulai.

-sn�l����

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArthadinamikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang