Chapter 1

643 44 30
                                    

Sebelumnya saya berterima kasih pada WhiteWaltzWriter yang sudah membuat tugas negara ini menjadi tugas yang bikin bingung otakku, karna event kali ini harus duet. Saya juga berterima kasih pada vanee27 yang udah bekerja keras siang dan malam, banting tulang, banting guling segala macem. Walau kita pisah Kota dan pisah Provinsi, kita masih bisa nyelesain tugas ini yah van. Makasih lohh ^^

Yaudah, buat readers jangan lupa vommentnya loh yah ... Insya Allah aku bakalan nepatin itu loh.. Oke oke, minta saran dan kriktiknya juga yah ... Langsung aja nyok baca ...

--

FALL FROM FOREVER

--



Winter, 2016.

Seperti hari-hari sebelumnya, Baekhyun selalu merasa tidak baik. Hatinya risau tak beralasan. Ia berusaha menghilangkan segala hal yang menganggu, mencoba memikirkan sesuatu yang menyenangkan, namun pada akhirnya ia sendiri sadar bahwa dirinya tak bisa lari dari kenyataan.

Airmatanya sudah habis ketika melihat ibunya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit dua tahun yang lalu, dan kini sepertinya takdir ingin menguras airmatanya lagi sebab seminggu yang lalu ia melihat ayahnya naik ke pelaminan untuk kedua kali.

Kepala Baekhyun rasanya ingin pecah. Hatinya juga terlalu sakit memikirkan bagaimana dirinya menjalani hari-hari kedepannya dengan keluarga baru disini.

"Baekhyun-ah," Suara ayah Baekhyun yang berat dan familiar masuk ke telinga Baekhyun, namun anak itu tak ada niat menimpali sama sekali. Tuan Byun duduk di sofa sebelah Baekhyun. "Bagaimana keadaanmu?"

Baekhyun hanya menjawab datar, "Seperti yang kau lihat."

Sungguh Baekhyun tak pernah punya ide untuk bersikap dingin pada ayahnya. Tapi semakin ia berusaha bersikap seperti biasa, hatinya semakin miris dan sakit.

"Kau sudah makan? Ayah belikan makanan kesukaanmu di meja."

Baekhyun menjawab dengan datar lagi, "Aku sudah makan. Aku tidak bisa makan terlalu banyak."

Ayah Baekhyun mengernyit, lalu berusaha meraih telapak tangan Baekhyun dan berusaha menenangkan anaknya. Tapi Baekhyun menolak telapak tangannya disentuh.

"Saat itu untuk pertama kalinya aku tidak bisa menelan makanan. Rasanya hampir mati ketika merasakan makanan di mulutku berhenti di tenggorokan dan aku tidak bisa bernapas. Ayah seharusnya bersyukur aku masih diberi hidup tapi apa yang kau lakukan? Kau menikahi perempuan itu, bahkan aku tak tahu sejak kapan kalian saling mengenal, dan tiba-tiba saja aku membencimu."

Tuan Byun merengkuh tubuh dingin Baekhyun. Airmata anak itu tidak bisa ditahan lagi. Semenjak pernikahannya dengan mantan istri Tuan Park seminggu yang lalu, Byun Baekhyun, anaknya itu jadi banyak diam, murung di dalam kamar, dan selalu menolak bicara dengannya.

"Aku masih mencintai ibumu, Baekhyun. Percayalah."

"Bagaimana aku bisa percaya kau masih mencintai ibu ketika kau sendiri sudah menikah lagi?"

Baekhyun berdiri, tidak kuat dengan situasi. Ia berjalan meninggalkan ayahnya di sofa dan menuju kamar. Anak itu sedikit memekik ketika kaki kirinya tiba-tiba kaku dan membuatnya hampir jatuh, untung saja di sebelahnya ada meja untuk berpegangan.

"B-Baekhyun, kenapa kakimu?" Tuan Byun menopang tubuh Baekhyun lalu dituntun ke kamar.

"Kaki sebelah kiriku tidak bisa digerakkan, Ayah."

FALL FROM FOREVER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang