A Red Ribbon | SasuHina Fanfiction Indonesia Lemon Rated

13.3K 129 3
                                    

Disclaimer : Naruto @ Masashi KishimotoCerpen ini ditulis olehku, JSasuke-Hinata Fanfic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disclaimer : Naruto @ Masashi Kishimoto
Cerpen ini ditulis olehku, J
Sasuke-Hinata Fanfic
...
"Aku mencintai orang itu tapi dia mencintai orang lain dan orang lain itu juga hanya mencintai orang yang ada di masa lalunya, namun.." -Cinta persegi empat-

Keberanian dalam diriku menurun fluktatif saat berhadapan dengan pria ini. Di depan rak sepatu yang berjajar rapih aku masih mematung, aslinya tegang setengah mati. Bibir sudah membuka perlahan tapi tak ada suara pantulan dinding atas mulut yang keluar, hanya udara kosong menguap akibat cuaca dingin.

Memiliki teman dari kalangan normal saja sangat susah apalagi dari golongan kelas atas sepertinya yang penuh dengan gaya hidup glamour serba mewah. Memang aku tak miskin namun aku benci menyombongkan apa yang aku punya dan lebih memilih memakai benda-benda sederhana

"Ohayou~ Uchiha-san" Ucapku secara terbata.

Dia menengok ke belakang tubuhnya, melihatku sebentar "Ohayou, Hinata" Setelah menjawab begitu dia kembali memasukkan sepatunya ke dalam loker dan mengganti dengan sepatu putih yang terlihat sporty.

Jantung berdegup kencang, apa yang harus aku katakan "lagi" padanya. Terlalu lama aku diam, akhirnya dia pergi lebih dulu. Sasuke tinggal di kelas yang sama denganku di Science High School, sekolah yang mengutamakan ilmu pengetahuan tetapi kurikulum tetap sama dengan SMA lainnya.

***
"Akhir-akhir ini kamu terlihat seperti mencoba mendekati Sasuke, apa kamu menyukainya?" Tanya Temari.

Di perjalanan sepulang sekolah, aku bertegur sapa dengannya lalu dia memutuskan untuk berjalan bersamaku. Dia adalah teman terdekat dan terbaik yang pernah aku temui sepanjang tahun ke-2 di sekolah tinggi.

"T-t-tidak kok.. Kamu jangan membuat gosip aneh deh" Kepala kugelengkan supaya dia menghapus pikiran negatif tentangku.

"Tipe pria sepertinya tidak akan membuatmu tertarik, kita sudah bersahabat lama jadi aku bisa tahu arti dari gerak-gerikmu. Mustahil memang seorang Hinata menyukai playboy pasar minggu seperti dia"

"Benarkah dia sering mempermainkan wanita?" Tanda tanya besar muncul dalam benak, membuatku refleks mengajukan kalimat padanya

Temari mengerutkan dahi sambil menatap wajahku intens "Wah dari mana saja kamu, hey? Sasuke itu PK kelas kakap"

"PK kepanjangan dari apa ya? Dalam ilmu fisika tidak ada" Jari tanganku menggaruk rambut bagian belakang

"Penjahat kelamin. Jangan dekat-dekat sama dia nanti kamu terkena virus aids" Ucap Temari, tubuhnya bergidik

Berangkat atau kembali dari sekolah aku selalu memilih berjalan kaki, jika sedang beruntung Temari bisa menemaniku memapah tegap diatas trotoar tapi tidak setiap hari karena rumahku lebih jauh dari kilometer jarak rumahnya. Di persimpangan jalan setapak, kita berdua berpisah.

"Aku tidak bisa mengelak, demi dia.."

Kesempatan besar tiba-tiba muncul, aku dan Sasuke ditempatkan di sebuah ruangan yang sama untuk mengurus satu organisasi kepemimpinan diantara semua murid sekolah. Memudahkan kita berdua untuk berkomunikasi dan mengenal.

Sasuhina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang