2

184 32 3
                                    


Hanbin masih memperhatikan gerakan Jinhwan ketika Jennie merengsek masuk ke ruang latihannya. Gadis berambut ombre itu mendekati mentor Team B dan memberikan sebotol kopi. Hanbin meliriknya tajam, Jennie sendiri hanya acuh berbicara pada pelatih Team B.

"Ya, kami sudah selesai latihan. Besok kami akan bertemu CL sunbaenim jadi kami harus beristirahat yang cukup." telinga Hanbin fokus pada penuturan Jennie barusan.

Doojun, mentor Team B, mengangguk paham. "Kalau begitu kembalilah ke asramamu, kau pasti lelah. Sampaikan terima kasihku ke Hyejung untuk kopinya."

Jennie mengangguk. "CL sunbaenim juga menyuruh Team B untuk bertemu jam 11 di cafetaria gedung YG."

"Untuk apa? Aku tidak diberitahu."

"Kau bisa menelfon Hyejung unnie, dia menyuruhku memberitahumu seperti itu." Jennie mengangkat bahunya diujung kalimat.

Doojun segera menelfon Hyejung, Trainer yang melatih YGNGG. Setelah menanyakan beberapa hal, Doojun mengakhiri pembicaraan dan kembali menatap Jennie. "Kau benar, manajer CL megirimiku pesan tadi tapi aku tidak membacanya."

Jennie hanya tersenyum tipis. "Kalau begitu aku akan pulang duluan, Hayi menungguku diluar."

"Hayi? Kenapa dia tidak masuk?"

Telinga Hanbin sedikit bergoyang ketika Doojun menyebut nama Hayi. "Dia kelelahan dan menunggu di atas sepeda motorku."

Hanbin mengernyitkan alisnya, fokusnya tiba-tiba pecah dan segera mendekati Jennie. "Kau meninggalkannya diluar sendirian?"

Jennie menoleh dan mengangkat alisnya. Doojun dan member Team B juga melakukan hal yang sama.

"Kenapa memang?" sengit Jennie.

"Apa dia sendirian?" mengabaikan Jennie, Hanbin kembali melempar pertanyaan.

Jennie mengangguk bingung. "Ya tentu saja, kau pikir sepeda motorku bisa mengangkut berapa orang?"

Hanbin mendecak dan segera berlari keluar, mengabaikan teriakan Doojun. Jennie memiringkan kepalanya bingung sementara Team B yang lain hanya terdiam di posisi mereka.

Doojun menepuk pundak Jennie membuat gadis itu menoleh. "Pulanglah sekarang, hari semakin larut. Dan katakan pada Hanbin untuk cepat kembali karena aku ingin memberitahunya jadwal untuk besok."

Jennie mengangguk dan segera pamit pada Doojun, tidak lupa mendengus kearah Team B yang sedang beristirahat. Team B menaikkan alisnya dan membalas dengusan Jennie yang langsung ditegur oleh Doojun. Jennie terkikik dan menjulurkan lidahnya di ujung pintu lalu melarikan diri dari sana.

Disisi lain, Hanbin segera berlari menuju luar gedung. Ia membuka pintu kaca dengan kasar dan mencari seseorang. Ketika menemukan sosok Hayi duduk di atas sepeda motor berwarna biru, dengan helm putih dan tas ransel besar, Hanbin segera melompat mendekatinya.

"Lee Hayi!"

Hayi, gadis itu mendongak dari kuku-kuku tangannya dan mengernyit saat menemukan rivalnya berlari seperti dikejar setan. "Apa?" tanyanya begitu Hanbin berada di depan sepeda motor Jennie.

Hanbin mendecak. "Apa yang kau lakukan menunggu seorang diri diluar sini, huh?" semprotnya kesal.

Hayi berjengit. "Apa kau demam? Sejak kapan kau peduli dengan apa yang kulakukan?"

"Kemarin baru terjadi pemerkosaan dibelakang gedung sebelah bodoh! Pelakunya bahkan belum tertangkap dan kau memamerkan dirimu disini menunggu seperti orang kolot sendirian. Apa kau ingin menjadi korban selanjutnya?" suara Hanbin tersengal, wajahnya panik bercampur marah.

Uncover (Who Is Next?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang