Bab 1

61 2 0
                                    

   Sebuah tepuk tangan meriah kini terdengar setelah seoramg wanita bersama seorang pria berjalan diatas karpet merah dan menuju kedalam gedung pesta pernikahan yang meriah. Hmm, berapa uang yang harus mereka keluarkan untuk ini? Entahlah~
   Gaun putih yang simple namun elegant, sangat cocok dengan seorang gadis yang memakainya. Senyum mengembang dibibir mungil gadis tersebut. Ini bukan senyum asli, sulit diduga memang ini adalah fake smile.
   Seorang pemuda disebelahnya mengenakan jas putih, sangat tampan. Hey ini seperti cerita didalam dongeng, terlihat seorang pangeran yang sedang nenggandeng seorang putri. Gadis itu benar-benar seperti malaikat.
   Gadis itu benar-benar sangat cantik. Tapi sekali lagi yang ditegaskan, senyuman itu palsu. Tepukan yang meriah kembali terdengar, alunan music clasic mengiringi acara pernikahan yang cukup megah ini. Semua orang berdansa, begitu juga dengan gadis dan pemuda tadi.

    " Hold me. I'm yours. Dear god, the only thing.... " belum sempat pemuda itu nelanjutkan bicaranya, gadis tadi sudah memotong perkataannya.
    " I know, stay with you ... Forever " lagi-lagi gadis itu mengeluarkan senyuman, hey jangan lupa ini hanya fake smile

   Sesekali pemuda itu mencium pipi gadisnya, dia menganggap bahwa gadis itu adalah seorang malaikat. Dia membelai lembut wajah gadisnya. Bella yesta, yah gadis itu bernama Bella dan pemuda tadi adalah Bisma karisma

    ***

   Apa kamu bahagia?
Maaf aku ngga bisa datang ke pesta pernikahan kamu sama Bisma.
Bisma memang laki-laki yang tepat buat kamu, bahkan dia beribu kali lipat lebih baik daripada aku. Cinta Bisma sama kamu sangat besar, aku tau itu. Bahkan tidak pantas jika cintaku harus dibandingkan dengan cintanya.
Mungkin aku akan berada seribu tingkatan dibawahnya.
Aku hanya bisa menitipkan bingkisan ini buat kamu. Maaf kalau kamu ngga suka sama isinya. Aku pamit, aku akan pergi ke Jepang untuk beberapa waktu ini. Semoga kamu bahagia bersama Bisma.
   ~ Rafael ~

   Gadis tadi, Bella. Dia membuka sebuah kotak kecil yang ada dibawah suratnya, surat dari Rafael, mantan pacarnya. Status mantan memang terlalu kasar, bahkan saat ini Bella masih mencintai Rafael. Dengan airmata yang perlahan menetes dari pelupuk matanya, dia membuka kotak tadi. Sebuah kalung, senyuman mengembang dibibir Bella
    " The last.. " ucap Bella lirih, dia memakai kalung yang diberikan Rafael

    ~ Ceklek ~

   Pintu kamar mandi terbuka, Bella segera menghapus airmatanya. Dia cepat-cepat memasukkan surat tadi kedalam kotak dan dengan sigal dia menyembunyikannya. Pemuda yang baru selesai mandi tadi menghampiri istrinya yang tengah duduk ditepi ranjang, ada tatapan curiga. Coba kalian liat, Bella sangat enggan untuk menatap Bisma. Bukankah mereka sudah resmi menjadi suamj istri? Bisma memalingkan wajah istrinya dengan lembut, bagaimana mungkin dia bisa menyakiti malaikatnya itu?

    " apa yang kamu sembunyikan? " tanya Bisma. Gadis itu menggelengkan kepalanya. Bisma menarik nafasnya berat, apa malaikatnya itu sedang memikirkan laki-laki lain? Laki-laki yang sangat Bisma benci, Rafael. Bella menatap wajah Bisma, terlihat raut wajah yang kecewa. Bella tidak bahagia dengan pernikahan ini. Bella menikah dengan Bisma karna sebuah skandal. Berbeda dengan Bisma yang tulus mencintai Bella.

    " aku lelah, aku mau istirahat " ucap Bella beranjak, tapi lengannya ditahan oleh Bisma
    " sedikit aja kamu ngertiin perasaan aku " ucap Bisma
   Lagi-lagi gadis itu tertunduk, seberapa jahat dia? Sampai-sampai dia membuat orang lain terluka. Rasanya sakit, dia berkorban demi perasaan orang lain. Bisma menyadari, Bella menangis. Laki-laki bodoh! Tolol! Itu yang saat ini Bisma fikirkan, dia menyalahkan dirinya sendiri. Apa tindakannya kepada bella dulu salah?

Just For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang