Empat

1.5K 139 10
                                    

2 Month Later...

Suga melewati hari-harinya dengan baik, dia bersyukur Bitna selalu disisinya. Bahkan, Suga melupakan semua rasa sakit yang beberapa bulan lalu dia alami.

Suga berharap ini bukanlah mimpi, Suga berharap semua ini akan terjadi selamanya. Suga berharap akan hidup sampai tua bersama Bitna dan anak-anaknya.

Suga turun dari mobil, Bitna bilang dia sudah berada di dorm Bangtan. Suga hari ini memang sedang ada pekerjaan diluar tanpa member Bangtan.

Suga bergegas menuju dorm, dia ingin segera memeluk Bitna-nya. Beberapa hari mereka tidak bertemu dan itu membuat Suga benar-benar gila.

"Dimana Bitna?" Tanya Suga pada Jhope yang sedang melakukan push up.

"Noona ada di atap bersama Jin Hyung." Ucap Jhope sambil mengarahkan jari telunjuknya ke atap.

Suga berjalan pelan menuju atap, diambang pintu Suga bersiap ingin memeluk Bitna dari belakang. Tapi, Langkahnya terhenti.

"Jadi, Kau belum mengatakannya pada Suga?" Suga bersembunyi dibalik dinding mendengar pertanyaan Jin kepada Bitna

"Aku tidak tahu harus berkata apa pada Suga. aku hanya ingin melihatnya bahagia seperti sekarang ini, harusnya aku tidak kembali." Suga melihat Bitna menunduk, Suga terdiam dia menyimak setiap kalimat yang keluar dari mulut Bitna. Suga bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Itu memang sulit untuk dikatakan, aku harap kau tidak terlalu lama menyimpannya, Suga harus tau kondisimu." Jin memegang pundak Bitna, berusaha menguatkan gadis itu.

"Aku merasa bersalah pada Suga, aku begitu mencintainya bahkan aku ingin hidup dan tua bersamanya Oppa." Bitna masih menunduk Suga bisa mendengar suara Bitna sarat akan rasa sakit.

"Aku ingin hidup lebih lama, melihatnya berdiri diatas panggung, melihatnya makan dengan baik. Melihatnya tertawa lebih banyak." Suara Bitna mulai terdengar sesak. Suga memegang jantungnya, ini terasa menyakitkan.

"Tapi, Hidupku tidak akan lama lagi Oppa, aku sakit, aku akan mati." Kalimat Bitna membuat jantung Suga seakan berhenti berdetak. Suga mendengar isakan kecil dari Bitna. Suga ingin memeluknya.

Jin mengusap punggung Bitna, Jin merasa hidup terkadang tidak adil, seperti yang Suga dan Bitna alami ini.

"Cintai Suga lebih banyak, Suga pasti mengerti." Kata Jin. "Akan aku ambilkan teh hangat, tunggulah disini." Kata Jin dan Bitna mengangguk.

Jin berdiri dan melihat Suga sudah berdiri dibalik dinding, Suga memberikan isyarat agar Jin diam. Jin mengangguk kemudian meninggalkan mereka.

Bitna duduk sambil menghapus air matanya, dia mengecek handphonenya tapi, tak ada pesan dari Suga.

Tubuh Bitna mendadak menegang, ketika dua buah tangan memeluknya dari belakang, ada hembusan hangat yang menggelitik lehernya, ada aroma yang begitu dia rindukan beberapa hari ini.

"Aku merindukanmu." Suara itu adalah melodi paling indah milik Bitna, suara Suga.

"Aku juga merindukanmu."Kata Bitna sambil membalikkan badan. Bitna memeluk Suga erat.

"Mengapa aku bisa sangat mencintaimu? Apa yang kau bubuhkan dimasakan yang kau masak untukku?" Tanya Suga sambil memeluk Bitna, Suga memeluk Bitna sambil berputar seperti pasangan yang sedang berdansa.

Bitna tersenyum. "Aku membubuhkan semua cinta yang aku milikki untukmu."

"Aku bersyukur menjadi milikmu." Kata Suga

"Aku lebih bersyukur karna Rapper manis Bangtan menjadi milikku, aku harap mereka semua cemburu padaku." Kata Bitna diikuti tawa

"Bisakah kau jangan pergi? Bisakah kau bertahan? Apapun akan aku lakukan agar kau sembuh." Bitna menatap Suga dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maaf, aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan Jin Hyung." Suga menarik Bitna dalam pelukkannya.

"Aku ingin kau hidup." Kata Suga dengan suara parau. Air mata Bitna jatuh.

"Maaf Suga, aku selalu meninggalkanmu dan terus menyakitimu." Bitna terisak

Suga tidak mampu mengatakan apapun lagi, dia meraih wajah Bitna dengan kedua tangannya. Lalu, Suga mencium mata Bitna.

"Jangan menangis lagi, aku akan menyelamatkanmu." Kata Suga kemudian memeluknya.

Dari balik dinding Jin tersenyum, dengan nampan berisi teh hangat yang uapnya masih mengepul.

"Aku hanya berharap kalian bahagia." Doa Jin dalam hati.

***

To be continued...

SAVE ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang