"Ketika dia memandangmu, ketika dia mengulurkan tangannya, ketika dia mengajakmu berkenalan dan menanyakan keadaanmu yang 'cukup' berantakan, saat itulah kau sadar, hidupmu tidak akan biasa-biasa saja setelahnya"
'Aku mengenalnya sebagai seorang pria yang baik. Sangat baik. Bagaimana tidak? Saat bertemu pertama kali dengannya, dia mengulurkan tangannya padaku dan menanyakan keadaanku yang berantakan. Tanpa rasa curiga, dia membawaku kerumahnya. Memperkenalkanku pada ibu dan adik laki-lakinya. Merawatku. Membuatku merasakan kembali apa itu kasih sayang.
Dia seorang pria yang tampan. Senyumannya mampu membuatku ikut menarik kedua sudut bibirku. Tampang memelasnya membuatku tidak tega. Kelakuannya yang ajaib sangatlah tidak terduga. Mungkin bila fansnya diluar sana tahu, mereka akan sangat histeris. Apa aku tidak memberitahumu bahwa dia adalah seorang artis besar? Seorang penyanyi dan aktor? Maaf bila aku lupa memberitahumu. Sekarang kau sudah tahu bukan?
Banyak hal yang kualami selama mengenalnya. Selama aku tinggal dengan mama dan adiknya. Namun aku tidak tinggal dengan mama lagi. Ah, aku lupa memberitahu kalian. Ibunya memintaku memanggilnya mama. Ya, aku sudah tinggal diapartemen milikku sendiri. Dengan uang hasil kerja keras - walaupun dia, mama dan adiknya sangatlah menentang - aku bisa membeli sebuah apartemen mungil yang sangat nyaman. Dia, mama atau adiknya terkadang berkunjung ke apartemenku ini. Terkadang juga mama menyeretku untuk pulang. Kkk. Tapi, aku menikmatinya.
Bertahun-tahun mengenalnya, akupun menjadi dekat dengan anggota groupnya. Mereka pun memperlakukanku seperti adik mereka. Bahkan terkesan seperti adik kecil yang masih harus disuapi. Ck! Akupun dijaga sangat oleh mereka. Tidak boleh ada satu kamerapun yang menyorotku bila aku sedang bersama mereka ditempat terbuka. Merepotkan memang mengenal mereka. Tapi, seperti kubilang, aku menikmatinya. Itu bukti bahwa mereka tidak menolak kehadiranku, bukan? Aku sangat diterima disini.Aku bahkan lupa bahwa dulu aku hanyalah seorang gadis kecil yang terusir dari rumahnya sendiri. Aku lupa sakit itu seperti apa karena kasih yang melimpah padaku. Namun saat itu, aku merasakan sakit itu lagi. Dia, pria yang sangat berarti bagiku itu, menjalin hubungan serius dengan seorang wanita cantik dan anggun. Dia sangat bahagia saat mengatakan padaku bahwa dia memiliki seorang kekasih. Kkk. Aku hanya bisa tersenyum padanya. Aku biarkan hatiku yang sedang mengeluarkan darah itu. Biarlah. Aku rela selama dia bahagia. Bukankah aku sangat baik?
Namun setelah bertahun-tahun menjalin hubungan, mereka berakhir. Alasan kesibukan menjadi pemacunya. Aku tersenyum saat dia terpuruk. Sangat tersenyum. Senyum bahagia karena mereka berakhir dan tersenyum untuk menguatkan dirinya. Fokus dirinya kembali padaku setelahnya. Dan tentunya aku sangat bahagia. Walaupun dia selalu berkata bahwa aku adalah adik yang sangat berharga dan penting baginya. Kkk. Adik, hm? Menyedihkan! Namun aku tetap bersyukur. Dapat disayang olehnya adalah kebahagiaanku.
Kebahagiaanku kembali terenggut. Kembali kurasakan sakit itu. Kembali kurasakan hatiku berdarah dengan hebat. Namun aku harus apa? Selama ini dia hanya memandangku sebagai adik. Tidak lebih. Terlebih mama benar-benar memperlakukanku seperti anak perempuannya. Memperlakukanku sama dengan dia dan adiknya. Beda hal dengan saat memperlakukan kekasih-kekasihnya. Perlakuan mama sangatlah berbeda. Lantas aku harus bagaimana?
Seperti saat itu. Dia kembali mengenalkan seorang wanita pada mama sebagai teman kencannya. Kekasih, itu yang kuartikan. Mama memperlakukan wanita itu selayaknya menantu. Bertanya-tanya apa yang wanita itu sukai dari putra pertamanya, sampai bertanya bagaimana selanjutnya kelangsungan hubungan mereka. Aku hanya bisa terseyum. Sebuah senyum yang menyimpan sangat banyak luka dihati saat mama meminta pendapatku tentang calon menantunya itu. Menangis? Aku sedang melakukannya. Tapi hanya hatiku yang menangis. Pintar sekali bukan aku menyimpan sakit ini? Kkk. Beri aku penghargaan!
Dia pun melakukan hal yang sama dengan mama. Bertanya padaku bagaimana wanitanya itu dimataku. Aku kenal wanita itu. Bukan, bukan. Bukan kenal seperti itu. Aku hanya tahu dia. That's it! Aku hanya bisa berkata ;
"Dia cantik. Dia baik. Dan kurasa kalian cocok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story
FanfictionSedikit kisah tentang seorang wanita yang 'diambil' oleh pria bernama Yoochun dan menjanjikan kehidupan yang lebih baik dari kehidupan lama wanita itu. DBSK as us Valent as Valent