Kencan

52 8 1
                                    

Sera POV

deru mobil terdengar terparkir didepan rumah,ketika aku sedang menyisir rambutku.kuintip sekilas lewat kaca jendela,ternyata Riza sudah datang menjemputku,segera kuselesaikan acara menyisirku,memoleskan bedak diwajah dan lipbalm di bibirku,tidak lupa sebelum keluar kamar kusambar tas selempang warna coklatku.

Ketika aku melewati ruang tengah,kulihat si tengil Ian,sedang meliuk-liukan badannya mengikuti gerakan dancer yang sedang beraksi di TV
Huft...sudah hampir 2 minggu dia tinggal bersama kami,seakan tahu akan kehadiranku dia menoleh kepadaku kemudian tersenyum,menampilkan sernyumannya yang konyol

''Apa....?,''kataku sambil melotot padanya,dan menatapnya judes,yang membuatnya salah tingkah.
Kuabaikan saja dia,dan bergergas ke ruang tamu menemui Riza yang sudah menungguku.

''Hai....!!,maaf yah lama nunggunya,''ucapku sambil duduk disampingnya

''Gak apa-apa,demi tuan putri yang cantik jelita aku rela lama menunggu,''jawab Riza sambil merangkul bahuku

''Ih...gombal,''balasku,menyembunyikan rona merah diwajahku

''So...kemana kita hari ini?Pangeran akan selalu siap mengantarkan tuan putri kemanapun,''

"Nonton,"

"Hanya itu?,mungkin kita bisa dinner,ke pantai?,"tawarnya,dan aku hanya bisa tergelak.

Riza adalah kakak kelasku waktu kuliah dulu,kami sudah akrab cukup lama,dan baru jadian setahun yang lalu,aku beruntung mendapatkan pacar dirinya,dia yang selalu ada disampingku disaat aku terpuruk,menguatkanku saat Bunda meninggalkanku untuk selamanya.
Acara kencan kami berjalan biass saja tak ada yang istimewa,aku mengerti kondisinya sekarang Riza sedang sibuk dengan bisnisnya,apalagi sekarang dia lagi menangani proyek yang cukup besar.
Bagiku bisa nonton bersamanya saja sudah membuatku bahagia.

Sekarang kami sudah berada dimobilnya,menuju salah satu mall,sepanjang perjalanamn dia bercerita tentang apa saja yang membuatku selalu tersenyum saat mendengarnya.

Suara dering HP mengintrupsi obrolan kami,rupanya itu dering dari HP Riza,segera dia menepikan mobilnya untuk berbicara pada si penelepon

" haloo...!saya sudah katakan jangan menelepon saya ketika weekend,"
Wajah Riza terlihat mengeras dengan bibirnya yang terkatup rapat,serpertinya ada masalah

"Sial," ucapnya,"maaf,sayang serpertinya acara kencan kita gak akan lama,ada masalah yang mesti aku urusi,"ucapnya memelas

"It's okay,no problem," kataku sambil mengelus tangannya,yang dibalas olehnya dengan kecupan ditanganku.

***
Aku sampai dirumah pukul 7 malam,segera aku masuk ke kamar,mandi dan berganti pakaian.

Ketika aku menuju ruang makan,kulihat si tengil Ian sedang menata makanan di meja makan

"Kamu bisa masak?" tanyaku sambil menyeret kursi kemudian mendudukinya

"Bisa," katanya"bisa...pesen doang,kan tinggal beli di warung depan,"lanjutnya lagi sambil ketawa

Sial,kirain dia beneran bisa masak

Oh iya,Ayahku sedang bulan madu bersama mamaku jadi aku hanya berdua saja sama Ian,lelaki yang kelebihan hormon tertawa,aku heran setiap kali aku pasang muka judes pasti selalu dibalasnya dengan cengiran,dasar sableng.

"Hmmm...Sera,yang tadi itu pacarmu yah?," tanyanya

"Iya,kenapa?," jawabku acuh

"Kamu cinta sama dia?," tanyanya lagi

Nih orang kenapa sih,mau tau saja urusan orang

"Kalau aku cinta dia emang kenapa?trus kalau gak juga kenapa?," seketika nafsu makanku hilang

"Bukan,bukan seperti itu,maksudku...kamu harus berhati-hati,siapa tau dia hanya mempermainkanmu," ucapnya

Huh...apa-apaan dia,berani mencampuri urusan pribadiku,kenal juga belum lama

"Dengar yah Ian,jangan mencampuri urusanku,apalagi beralibi dengan hubungan kami," desisku sambil mencondongkan tubuhku kearahnya,yang seketika membuatnya kaget akan jarak kami yang terlalu dekat

"Kamu cantik," ucapnya gak nyambung,dasar gila

Berdebat dengannya hanya membuatku pusing,lebih baik aku meninggalkannya,kembali masuk ke kamarku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang