09

662 101 56
                                    

Malamnya di hari yang sama, Yuna tidak bisa tidur karena kecupan itu. Berkali-kali Yuna membalik badannya menghadap kanan dan menghadap kiri, tapi matanya masih tidak bisa terpejam.

"Apa besok aku katakan saja perasaanku padanya?" Gumam Yuna.

Setelah berpikir sesaat, Yuna membulatkan keputusannya. "Baiklah, besok akan kukatakan perasaanku padanya."

~

Begitu selesai mandi dan berpakaian, Yuna segera keluar dari kamarnya dan berlari keluar rumah.

Tapi, begitu sampai toko bunga itu tidak terlihat ada kehidupan. Yuna yang kecewa masuk ke dalam dengan sedih, karena tidak ada Seokmin.

"Seokmin kemana, ya?" Tanya Yuna.

Yuna berjalan menuju meja kasir dan ada sebuah kotak dengan post-it diatasnya. Gadis itu membacanya.

Untuk Yuna,

Aku tahu kau pasti ke toko bunga hari ini. Maaf, aku tak bisa bertemu denganmu, aku ada masalah. Kalau kau ingin tahu kenapa, buka kotak ini. Jangan rindu padaku, Yuna.

Lee Seokmin

Setelah membaca kalimat terakhir, Yuna langsung membuka kotak, dan ada sebuah USB drive dan kertas lain disebelahnya yang bertuliskan, 'lihat videonya sampai habis!'.

Yuna mengambil USB drive itu dan kembali ke rumah.

"Habis darimana?" Tanya Sooyoung ketika Yuna masuk rumah.

"Toko bunga." Jawab Yuna singkat dan masuk ke kamarnya. Dia mengambil laptop, menyalakannya dan menyambungkan USB drive itu ke laptopnya. Setelah tersambung, Yuna membuka file dan membuka sebuah video yang memang ada disana.

"Sudah terekamkah?"

Di awal video, Yuna bisa mendengar suara Seokmin. Kemudian, lelaki itu muncul di depan kamera sambil melambai-lambaikan tangannya dengan senyum yang lebar.

"Halo, Yuna-ya!"

"Tunggu, tunggu. Aku sudah tampan belum?" Tanya Seokmin di dalam video sambil merapikan poninya.

"Oke sudah. Kapan sih, aku tidak tampan."

Yuna nyaris terbahak karena kepercayaan diri Seokmin yang tinggi.

"Tadi aku mau bicara apa ya, mmm, oh iya! Aku ingin terima kasih lagi tentang hari Sabtu itu. Itu benar-benar menyenangkan, aku ingin melakukannya lagi." Laki-laki itu menambahkan, "Dan, kau masih teringat itu ya? Saat kau mau masuk rumah itu? Sungguh, badanku bergerak sendiri saat itu, maafkan aku kalau kau malah tidak suka dengan apa yang kulakukan."

"Mana mungkin aku tidak suka?" Gumam Yuna.

"Lalu kalungnya itu, waktu aku sedang membelinya, aku benar-benar bingung model yang mana akan bagus untukmu. Tapi, menurutku sih, kalau kau mencoba semua model juga akan terlihat bagus." Goda Seokmin.

Untuk yang ke sekian kalinya sejak pertama kali bertemu Seokmin, Yuna dibuat tersipu olehnya.

"Dan maaf kau tidak bertemu denganku hari ini. Mungkin kau tidak akan bertemu lagi denganku besok dan seterusnya. A-aku harus mengatakan ini. Sungguh, aku ingin tidak mengatakannya, tapi nanti kau akan sedih."

"Aku sebenarnya punya kanker paru-paru."

Tepat ketika dia mendengarnya, Yuna merasa hatinya diremas.

"Aku sudah lama mengalaminya. Setiap hari, aku terus kembali ke rumah sakit untuk pengobatan. Tapi, dokterku bilang, penyakit yang kuderita ini sudah tak bisa disembuhkan lagi. Aku hanya pasrah. Dan rumah sakit tempat aku berobat, adalah Seoul National University Hospital."

flower shop | dokyeom, yuju✔Where stories live. Discover now