"Apa2an kamu Vin ini bukan kali pertama mama nemuin rokok dikamar kamu,udah berapa kali mama bilang jangan merokok dirumah kamu tau kan kalo adek kamu gak bisa kena asap rokok"
"Dino Dino dan Dino cuma Dino yang jadi prioritas kalian dirumah ini,dan aku hanya orang yang jarang kalian anggap ada"
"Vino,jangan membentak mamamu,anak tidak tau diri kamu ya,mama melarang kamu merokok karna kami perduli sama kesehatan kamu"teriak lelaki paruh baya ini
"Haha perduli,ya kalian memang perduli tapi perduli kepada dia anak kesayangan kalian"
"Cukup Vino,kamu kan tau sendiri kalo dia..."
"Ya aku tau kalo dia penyakitan dan butuh perhatian kalian" teriaknya seraya melenggang menuju pintu keluar
"Dasar anak tidak bisa diatur"Desisan pelan itu terdengar begitu jelas ditelinga Vino,
namun ia tetap berjalan keluar dari rumah yang bak istana ini sesungguhnya yang ia harapkan disuasana seperti ini adalah orangtuanya yang menahannya untuk tidak pergi namun nyatanya makian yang selalu ia dapatkan."Setidaknya itu salah satu gue cara untuk mendapatkan perhatian kalian atau gue harus divonis sakit parah dulu baru kalian perduli"Gumamnya pelan seraya tersenyum miris
....
Gadis cantik ini masih asyik berkutat dengan cucian piring ditangannya seraya bersenandung kecil
"Alin kok belum siap2 udah siang"
"Eh emangnya mau kemana bun?"
"Lah bukannya kamu harus sekolah"
"Ih bunda ini hari minggu"
"Ah iya ya bunda lupa kalo ini hari minggu hehe"
"Maklum lah kan bunda faktor u"
"Ha faktor u ?"
"Iya bun faktor umur hehe''
"Hm berani2nya ya ngatain bunda udah tua"
"Tuh kan bunda sendiri ya yang bilang"
"Kamu ya paling bisa kalo ngeles,oh ya lin nanti kamu bisa tolong bunda nggak?"
"Tolong apaan bun ?"
"Tolong anterin jahitan bu Ana dikomplek sebelah"
"Oh bisa bisa bun tapi ada syaratnya"
"Dimintain tolong kok pakek syarat itu namanya gak ikhlas"
"Bukannya gitu bun tapi kan nanti aku nganternya capek bun trus panas2an lagi belum lagi nanti kalo ternyata bu Ana nya gak ada trus aku harus nunggu dia pulang trus..."
"Udah2 gak usah pkek trus2 intinya aja kamu mau minta apa"
"Gampang bun aku cuma minta bunda masakin ayam goreng sama sambal terasi dan sayur asem plus tempe goreng tepung ya bun"
"Mau minta masakin aja ngomongnya muter2,udah2 nanti bunda masakin cepetan selesain nyuci piringnya setelah itu langsung anterin jahitannya"
"Oke siap bun"
Alinia putri yang akrab disapa Alin,wanita mungil berparas manis dengan kedua lesung dipipinya serta kulit berwana kuning langsat.
Rambutnya yang lurus dan hitam pekat sepundak menambah kesan manis ditambah sifatnya yang ramah dan sopan serta prestasi2 MIPA yang telah banyak ia raih menambah kesan plus untuknya.
Ditengah matahari yang terik gadis mungil ini masih mengayuh sepedanya,keringat mulai berjatuhan dari wajah manisnya namun rumah yang ia cari belum ketemu.
"Aduh mana sih rumah bu Ana kenapa bisa lupa bawa alamatnya mana gak bawa hp lagi untuk nelpon bunda"gumannya,ia pun mencoba bertanya kepada ibu2 yang kebetulan tengah menyiram tanaman
"Permisi bu,mau tanya rumahnya bu Ana sebelah mana ya bu ?"
"Ana siapa ya dik ?"
"Ana wi-widiawati iya Ana widiawati bu"
"Oh bu Ana widiawati,adik lurus aja jarak 4 rumah dari sini rumahnya warna coklat yang pagarnya tinggi"
"Oh iya bu makasih"
"Iya dik sama2"
Alin pun segera menggayuh sepedanya untuk segera menuju rumah bu Ana lalu tiba2
"Pukk"sesuatu tepat mengenai kepalanya
"Woyy bungkus rokok lo,buang sampah sembarangan dasar gak tau aturan"teriaknya kepada pengemudi mobil yang ia yakini sudah membuang bungkus rokok tepat dikepalanya
Dan ternyata mobil itu berhenti lalu keluar lah lelaki berbadan tinggi menggunakan t-shirt putih serta celana jeans pendek selutut
"Ha Vino"gumannya pelan nyaris tak terdengar.Langkah laki2 ini semakin mendekat lalu terdengar suara bariton yang menyadarkannya
"Lo bilang apa tadi ? Gak tau aturan ?"
"Ah em ya habis lo buang bungkus rokok sembarangan dan kena kepala gue"ujarnya gugup
"Eh tunggu dulu kayanya muka lo gak asing deh,lo anak SMA nusantara ?"
"Hem eh iya"
"Haha pantasan kliatan ketakutan kalo diliat2 dari muka lo,lo pasti anak nerd korban bullying disekolahkan,tenang lo gak usah takut kali ini lo aman atas kata2 lo yang bilang gue gak ada aturan karna gue lagi malas ribut tapi untuk kali ini gak tau deh besok disekolah"Ucapnya dan menekan beberapa kalimat lalu beranjak pergi dan masuk kemobil sportnya
"Ah kenapa harus ada masalah sama dia bodoh bodoh"gumannya seraya memukul dahinya
Karna yang selama ini yang selalu ia hindari dari SMA nusantara adalah orang2 kaya yang sok berkuasa dan Vino salah satu orang yang masuk kedalam buku yang harus ia hindari namun kenyataannya kenapa siang ini harus ada insident ia meneriaki seorang Vino Wirahadi putra.Jeng jeng gimana ceritanya ?
Absurd banget yaahh,gue itu pemula harap maklum ye
Sebenernya dari kelas 5 sd suka nulis tapi ya gitu mudah bosan dan akhirnya ceritanya gak sampai ending
Jadi bantu vote dan coment ya biar gue semangat nyelesain cerita gue
Big thanks udah nyempetin baca jangan lupa klik bintang ye !!
KAMU SEDANG MEMBACA
You Changed Everything
RomanceSepuntung nikotin lebih menarik dibanding suasana dirumah Lalu hanya gara-gara dia aku bisa melepaskan nikotin yang telah bersamaku selama ini Ya memang ternyata semua ini karna DIA