Chapter 1 : Prologue

185 14 5
                                    


"Well, kau salah incaran jika ingin bermain-main denganku." —Kim Taehyung ; "Aku tidak keberatan menjadi alur permainanmu, Sunbaenim." —Jeon Jungkook ; Saat Taehyung memilih terjerumus dalam pesona Jeon Jungkook, dan memutuskan untuk percaya dengan adanya kata cinta.

A BTS Fanfiction. Vkook/Taekook. Kim Taehyung x Jeon Jungkook. Enjoy!

.

.

BANGTANSONYEONDAN belong to BIGHIT ENTERTAINMENT

WARNING!

boy x boy, typo(s), AU, OOC, and etc.

PAIR

Kim Taehyung x Jeon Jungkook

.

.

Chapter 1 : Prologue

.

.

ENJOY!

.

.

"Terimakasih telah mempercayakanku untuk menyampaikan beberapa kata ini, semoga kita semua—para murid kelas satu, termasuk aku, dapat belajar dengan baik disini. Mohon bimbingannya, terimakasih."

Itulah akhir pidato Jeon Jungkook yang dibubuhi bungkukan badan juga senyum terpatri manis membuat beberapa murid perempuan merasa jantungnya meledak. Jungkook turun dari altar dibantu oleh seorang pengurus OSIS yang kalau tak salah dengar namanya Choi Seungchol, dan Jungkook boleh akui dia lumayan.

Menjadi peringkat pertama dalam ujian masuk adalah beban tersendiri bagi Jungkook; Ia akan dikenal, disuruh membuat pidato untuk perwakilan siswa, dan pujian-pujian basi yang dilontarkan tiap guru yang Ia temui. Itu artinya Ia tidak bisa bebas di masa-masa SMA, kemungkinan terbesar Ia akan menjadi kutu buku abadi karena khalayak ramai sudah mencap seperti itu.

"You're doing good, mate."

Jungkook tersenyum, itu temannya sejak kelas dua menegah pertama, namanya Kim Yugyeom dan dia punya tubuh yang tinggi besar sampai Jungkook sendiri takut jika Yugyeom akan tumbuh lagi.

"Harusnya kau menyalahkan lima atau sepuluh jawaban dari ujian masukmu, sehingga tak perlu repot-repot berdiri disana." Yugyeom memberi sekaleng Pocari dan Jungkook menerimanya dengan haus. Well, dia memang benar-benar sangat haus setelah membacakan satu lembar pidato yang disiapkannya tadi malam. Ia tak yakin Ia tidur jam berapa semalam, mungkin pukul dua? Atau tiga? "Kau tahu, jadi orang pintar itu susah." Jungkook tertawa kecil dibalik tegukan nikmatnya.

"Aku tahu, makanya aku tidak memutuskan untuk jadi orang itu." Yugyeom tertawa kembali, lalu memperhatikan salah satu pengurus OSIS sekaligus panitia masa orientasi yang tengah berbicara soal kiat-kiat menghadapi masa orientasi selama satu minggu kedepan.

Jungkook mencari-cari seseorang dalam luas tangkap matanya, mencari pria pendek berjas OSIS dan bermata segaris. Tapi sepertinya Ia belum ditakdirkan bertemu tetangganya sekaligus kakak kelasnya itu sekarang ini, Ia benar-benar tak menemukannya dimanapun. "Yugyeomie, sudah melihat Jimin?"

"Jimin sunbae? Sepertinya tadi ke ruang OSIS," Jungkook mengangguk sambil memperhatikan jam di tangannya kemudian bergantian menatap yang sedang berceloteh di altar. "Kenapa? Rindu pada kakak-kakak-an mu itu?"

"Berisik, aku hanya ingin menagih hutang padanya." Jungkook memutar matanya, lalu kembali mengecek jam tangannya dan mendesah kecil, "Jika ada yang mencariku, bilang ke toilet ya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sunbae?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang