EH

26 1 2
                                    

2015

Seperti biasa bangun pukul 04.30,shalat,mandi,memakai baju,sarapan dan berangkat sekolah masih menjadi rutinitas bagi nayla anneta prananda, kecuali pada hari sabtu dan minggu dia akan tidur layaknya beruang yang sedang berhibernasi.

Hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk menuju ke sekolah nya, kali ini nayla berangkat bersama papahnya alasannya untuk menghindari bertemu dengan 'dia' yang sering kali bahkan tiap hari berada di dalam satu angkutan umum yang sama dengannya . Setelah mencium tangan papahnya nayla turun dari mobil dan berjalan menuju kelasnya.

"Pagi sinchanQ" dengan sikap acuh tak acuh nayla terus berjalan tidak mempedulikan sapaan sifa yang berhasil membuatnya jengkel

"Naaaayyyyylaaaaa...tungguin kek" kali ini langkah mereka sudah sejajar

"Lo kenapa deh?" Tanya sifa
"Kenapa? Emang gw kenapa" jawaban nayla berhasil mendapat hadiah berupa jitakan di jidatnya oleh sifa
"Awh.. sakit jabs" ucap nayla jengkel sambil mengusap" jidatnya
"Lagian elu di tanya malah balik nanya" dumel sifa tanpa di respon oleh nayla.

Sesampainya dikelas nayla meletakkan tas nya di sebelah bangku sifa, dan mulai sibuk berkutit dengan ponselnya membuka berbagai akun media sosial miliknya.

"Nay"
"Hm" sapaan sifa tidak memberi pengaruh banyak pada mata nayla yang masih fokus menatap layar ponselnya dan jari telunjuknya yg masih sibuk men scrol layar ponsel.

"Kantin yuk temenin gw sarapan" pinta sifa sambil menatap teman sebangkunya yang masih fokus dengan ponselnya
"Lu makan bekel gw aja tuh gw lagi males keluar kelas"

mama nayla memang selalu membekali nayla dengan makanan dari rumah untuk dimakan di jam istirahat, tapi tak jarang bekalnya malah ia berikan pada sahabatnya yang belum sarapan.

"Lu tumben tadi dianter,biasanya naik bus" tanya sifa di sela sela gigitannya pada sandwich buatan mama nayla

"Lagi males gw, kebetulan bokap juga lagi ga buru-buru jadi mending gw bareng bokap itung-itung irit ung jajan" sifa memicingkan matanya mendengar jawaban nayla

 "sejak kapan lu males naik bus?" Ucap sifa dengan nada mengintrogasi

"sejak tadi"

sifa menghela nafas mendengar jawaban dari teman sebangkunya

"lu ngindarin andra ya?" Nayla menghentikan jari telunjuknya yang sejak tadi masih asik men scrol layar ponselnya ucapan sifa to the point dan tepat sasaran,

"enggak lah, eh iya balik sekolah temenin gw ke toko buku yu? Ada novel yang pengen gw beli" alih-alih mengalihkan pembicaraan justru membuat sifa semakin menatap dirinya dengan tatapan yang seakan-akan berkata gausah-bohong-sama-gw.

Tak lama guru bahasa indonesia yang merupakan mata pelajaran pertama pada hari ini masuk ke dalam kelas 8.3, seketika suasana kelas hening mengingat betapa tidak santainya guru ini jika mendengar suara anak murid yang berisik dan mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar

"Lu utang cerita sama gw" ucap sifa saat nayla masih mencari buku catatan nya dari dalam tas.

- - - - -✂
NAYLA POV
 
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat, mendengar suara bel rasanya gw pengen banget teriak layaknya suporter timnas saat bambang pamungkas berhasil membobol gawang lawan namun rasa malu yang masih tersisa dalam diri gw membatalkan niat itu.

"Kantin yuk ah"berhubung cacing-cacing di perut udah mulai minta jatah gw ngajak sifa yang masih sibuk menyalin catatan fisika gw untuk ke kantin , salahnya sendiri pake acara lupa bawa kacamata alhasil dia tidak bisa melihat tulisan di papan tulis dengan jelas dan lebih memilih menyalin catatan punya gw

Loving Can HurtWhere stories live. Discover now