Kumasukkan semua barang-barang ini menuju truk pengangkut barang. Tak ada yang tersisa, semua sudah masuk ke dalam kardus-kardus dan sudah siap dibawa. "Memang, pindah rumah itu sangat merepotkan dan melelahkan," ucapku dalam hati. Tapi, semua pikiran negatif tersebut berubah begitu aku teringat, jika aku akan memiliki rumah baru yang lebih luas dan lebih bagus dari yang sekarang.
Ya, kalian bisa memanggil aku Bagus. Begitulah biasanya orang-orang memanggilku. Hari ini, aku dan keluargaku, pindah ke rumah baru. letaknya kira-kira 15 KM dari rumahku yang lama. Rumah baruku ini, sangat luas dan mewah. Terdapat berbagai fasilitas yang sangat menarik. Ada kolam renang, bisokop pribadi, dan masih banyak lagi. Tapi satu hal yang tidak ku habis pikir adalah, rumah ini, tidak semahal rumah-rumah mewah lainnya.
Namun, aku tidak terlalu mempedulikannya. Yang penting, rumah ini bagus dan nyaman.
"hah, akhirnya selesai juga yah mah pindah rumahnya. Aku pingin cepat-cepat tidur di kamar baruku," kataku kepada ibuku
"iya, ibu jugasangat lelah.Yasudah, sana kamu rapihkan dulu kamarmu baru pergi tidur," jawab ibu
"oke, bu," jawabku dengan penuh semangat.
Aku pun pergi beranjak menuju kamar baruku. Letaknya berada di lantai 2. Aku harus menanjak tangga terlebih dahulu sebelum sampai ke sana. Rasanya malas sekali, tetapi ini semua harus kulakukan karena aku tidak ingin membantah perintah ibu.
Akhirnya aku sampai di kamar baruku. Pintunya terbuat dari kayu. Warnanya coklat dengan gagang besi berwarna emas. kubuka perlahan pintu tersebut dan, kulihat kamar baruku yang sangat luas! terdapat kamar mandi di dalamnya, jendela kaca besar yang bisa langsung terlihat pemandangan kota dari kamar tidurku, dan banyak sekali hal-hal yang membuatku senang dengan kamarku.
Nampaknya, pemilik rumah yang lama telah membersihkan terlebih dahulu kamarku ini. Seluruh sudut ruangan sangat bersih dan wangi. Catnya pun terlihat masih baru. Warnanya biru muda dengan wallpaper bergambar dedaunan. Kamar mandinya-pun sangat bersih dan nyaman. "Dengan keadaan seperti ini, aku tidak perlu lagi membersihkannya, semuanya sudah sangat bersih!" sambutku lega dalam hati.
Ketika aku melihat-lihat kamarku, ada sebuah foto yang kutemukan tergeletak di lantai. Foto tersebut bergambar seorang seorang ibu yang sedang merangkul anak laki-lakinya. Tetapi, aku tidak berprasangka buruk, lantas kuambil foto itu dan kusimpan di laci meja belajarku. Yang ada di dalam pikiranku adalah, itu adalah foto pemilik rumah sebelumnya yang tidak sempat terbawa ketika meraka menjual rumah ini.
Matahari sudah terbenam sedari tadi. Aku harus tidur untuk bersekolah esok hari. Aku-pun membaringkan tubuhku ke atas tempat tidur. Rasanya, tubuhku remuk sekali setelah pindah rumah tadi pagi. Aku memajamkan mataku ini, dan... aku tertidur.
Tiba-tiba, ada suara yang membangunkanku di tengah malam. kulihat jam dan ini masih jam 12.00 malam! Siapa yang membuat suara-suara berisik di tengah malam seperti ini? Apakah mereka tidak tahu jika orang-orang tengah berusaha untuk tidur? ucapku kesal dalam hati.
Aku-pun kembali berusaha untuk tertidur. Namun, kini, suara tersebut semakin besar dan jelas... Suara seorang anak kecil yang sedang tertawa bahagia. Padahal, di keluargaku, hanya aku anak yang paling kecil. Tidak mungkin kakaku tertawa seperti itu... Sepertinya, ini tawa seorang bocah laki-laki berumur 5 tahun.
Suasana semakin mencekam ketika mulai terbunyi suara langkah kaki. Suara langkah kaki tersebut seperti sedang berlari-lari. Sangat berisik sekali! Ini seperti pasar! Aku mulai takut. Dadaku berdebar sangat kencang. Bulu kudukku berdiri seakan menandakan akan kehadiran makhluk halus di sekitarku.
Dengan mata setengah mengantuk, aku menguatkan kakiku untuk berjalan menuju kedua orangtuaku. Aku membuka pintu dan langsung berlari dengan sangat cepat menuju kamar orangtuaku. Tetapi, ternyata, kedua orangtuaku dan kakakku sudah berada di ruang tamu. Aku pun langsung menuju ruang tamu dan menceritakan semua kejadian aneh yang kualami tadi.