Konoha

31.5K 1.4K 59
                                    

Disclaimer: Naruto punya sensei Masashi Kishimoto.

Pairing: NaruSasu

Rated: T

Genre: school, friendship, romance,

Warning:boyslove, yaoi, au, ooc, oc, typo(s), alur berantakan, abal, romance gagal, dll.

****

Chapter1: Konoha.

***

Brak!!

Prang!!

Namikaze Minato, CEO UzuNami Entertaiment, sebuah perusahaan rekaman J-Pop ーmelemparkan remot di genggamannya ke arah televisi yang tengah menyala sehingga menyebabkan semua pasang mata yang berada satu ruangan dengan CEO tersebut tak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka. Apalagi saat melihat raut wajah Minato yang tampak memerah karena amarah.

"Tenanglah, Minato. Tingkahmu benar-benar kekanakan."

Seorang pria bersuara membuat tatapan sang CEO tersebut beralih kepadanya.

"Bagaimana aku bisa tenang, Ayah?" balas Minato memanggil pria tadi dengan sebutan Ayah. "Anakku menghilang tanpa kabar. Dia menghilang bagaikan ditelan bumi," ujarnya frustasi. Ia mendudukkan diri di sebuah sofa yang di sebelahnya terdapat seorang wanita paru baya berambut merah.

"Aku tahu itu," jawab Ayahnya, Namikaze Jiraiya. "Tapi, cobalah tenang sedikit. Aku sudah mengutus para bodygoard untuk mencarinya ke berbagai negara. Kau tak perlu khawatir, dia pasti dapat ditemukan," ucap Jiraiya tenang.

"Ayah pikir berapa luas bumi ini? Apa bisa kita menemukannya dalam waktu cepat? Belum lagi anak itu sangat pandai menyamar. Akan sangat susah bagi kita untuk menemukannya," ucap Minato bertambah frustasi. "Aku tidak habis pikir kenapa anak itu pergi begitu saja tanpa memberi alasan pada kita. Lihatlah ulahnya, berbagai awak media memberitakan yang tidak-tidak tentang kepergiannya. Sungguh membuatku pusing," keluh pria berusia empat puluhan itu.

"Itu semua salahmu, Minato," cetus wanita berambut merah di sampingnya.

Minato mengerutkan dahi mendengar perkataan wanita yang menjadi istrinya tersebut.

"Apa maksudmu menyalahkanku, Kushina?" tanyanya bingung

"Itu memang salahmu dan Ayah," kata Kushina seraya melirik ke arah Ayah mertua serta Ayah kandungnya membuat beberapa pasang mata menatap ke arahnya dengan tatapan heran juga penasaran "Jika saja pembicaraan kalian beberapa waktu lalu tidak didengar dengan tak sengaja oleh Naruto, semua ini tidak akan terjadi. Putraku akan berada di sini sekarang," lanjutnya dengan helaan napas kasar.

"Mendengar pembicaraan kami?" Dahi keriput Jiraiya mengernyit bingung. "Pembicaraan ap─ Oh, Tuhan!" Lelaki tua itu mendelik horor ketika sebuah pemikiran baru saja terlintas di otaknya. "Jangan katakan dia mendengar pembicaraan kami beberapa hari yang lalu mengenai masalah itu?" tanyanya dengan ekspresi tak terbaca

"Kau pikir apa lagi, Ayah? Dia sudah dewasa, dia sudah bisa menentukan masa depannya kelak. Jelas Naruto tak ingin diatur-atur begitu oleh kita, para orang tua," kata Kushina sambil menundukkan kepalanya.

'Hey,  Boy! (DONE)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang