Cinta Terlarang

Part 1 : Hari Pertama Sekolah

Pagi ini cerah banget, persis banget ama suasana hatiku yang lagi ceria dan bahagia, soalnya hari ini adalah hari pertamaku di sekolah yang baru. SMA Harapan Bangsa, sekolah idamanku yang kupilih untuk menjadi tempat belajar, menimba ilmu untuk masa depan setelah aku lulus dari SMP Nusa Indah.

Matahari bersinar cerah, sepertinya memberi selamat pagi kepada setiap orang yang merasakan kehangatan cahayanya. Seperti biasanya, setelah sarapan pagi aku pergi sekolah bareng mama. Kebetulan rumah sakit tempat mama bekerja sebagai dokter dan sekolah baruku arahnya sama, jadi senang aja bisa bareng mama tiap pagi. Tapi aku heran, mama betah banget dengan status single parent-nya. Aku memang gak mau kalau mama nyari pengganti papa, tapi aku kasihan sama mama yang berjuang banting tulang sendiri mencari nafkah untuk membiayai hidup kami dan juga sekolahku. Rumah yang sekarang kami huni juga mobil yang mama kenderai adalah jerih payah mama selama ini.

Sejak mama memilih jalan pisah dengan papa 13 tahun lalu. Saat itu umurku baru 2 tahun, aku masih sangat kecil dan belum tau apa-apa. Bahkan aku gak kenal sama sekali dengan wajah papa dan kakak laki-laki ku yang beda 2 tahun dengan aku. Setelah pisah dengan mama, papa memilih pindah dengan membawa kakak laki-laki ku yang saat itu baru berumur 4 tahun. Aku gak tau persis kemana papa pindah, soalnya mama gak mau ngasih tau. Dan aku juga gak tau jelas apa penyebab mama dan papa pisah.

Kadang aku merasa rindu dengan papa dan kakak ku, kata mama aku mirip banget dengan kakak waktu masih kecil. Pasti sekarang kakak jadi cowok yang keren, cool, pintar, dan jadi idola bagi cewek-cewek disekitarnya, ah... jadi ngiri. Tapi entah mengapa mama gak mau bilang nama kakak, mama bilang udah lupa karena gak pernah connect lagi sejak pisah. Mama baru cerita tentang ini ketika umurku 14 tahun. Dan sekarang, diumurku yang telah menginjak 15 tahun ini aku gak tau dimana papa dan kakak ku berada.