[Chapter 02]
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■Bagaimana jika aku tidak lahir didunia ini?
Bagaimana jika aku terlahir dibelahan bumi lain selain Korea?
Ah jangan jauh-jauh.
Bagaimana jika aku terlahir bukan di Seoul?- Kim Jisoo
--------EXCHANGE--------
06.00 KST
Aku merasakan ada seseorang yang mengguncangkan badanku.
"Sayang, kamu nggak bangun? Udah pagi. Ayo sekolah"
"Hmm..."
Eomma membuka jendela dan membuat ku silau. "Eomma silau"
"Biar kamu bangun kok. Ayo nanti kamu telat"
"Iya maa. 5 menit lagi ya"
Padahal sekolah di mulai pukul 8 pagi. Artinya masih 2 jam lagi aku sekolah dan 1 jam lagi aku berangkat sekolah.
"Se----"
"Setiap 1 menit, uang saku dikurangi 200 won" (1 won= 12 rupiah)
"Pintar. Ayo bangun" hah~ bagaimana aku tidak hafal, eomma selalu bilang seperti itu setiap pagi.
Akhirnya mau tak mau aku pun beranjak ke kamar mandi dan mandi. Mengapa aku bilang seperti itu? Terkadang, jika aku masih merasakan kantuk yang luar biasa, aku akan tidur duduk diatas kloset.
06.56 KST
Setelah mandi, ku berjalan kearah ruang makan.
Aku melihat semangkuk sereal dan segelas susu yang telah tertata dimeja makan.Segera ku makan dan pergi kesekolah.
"Eomma aku berangkat" ujarku sambil memakai sepatu.
Eomma menghampiriku dan mencium kening ku "Hati-hati sayangku. Belajarlah yang rajin. Appa mu sudah menunggu di parkiran"
"Eoh, arraseoyo eomma. Na galke" aku pintu rumah dan dan menutupnya kembali. Aku berjalan dan mencari lift yang dapat membawa ku turun dari lantai 9 ini. (Iya, aku paham ibu. Aku pergi)
Sesampainya aku di lantai dasar, aku berjalan menuju parkiran tempat appa ku menunggu. Aku hafal sekali dimana appa mem-parkirkan mobil kesayangannya. Di dekat pilar berwarna abu-abu (yang sebenarnya ada beberapa pilar abu-abu disini)
Aku masuk kedalam mobil dan appa berkata "Sudah tidak ada yang ketinggalan?"
Aku memakai sabuk sambil berkata "Tidak"
"Anak pintar"
Appa menyalakan mobil dan menjalankannya sedangkan aku mengambil headset dan memasangkannya di telinga kanan dan kiri ku.
07.11 KST
15 menit berada dimobil tanpa ada bincang apapun, aku turun dari mobil dan menuju sekolah. Tak salam? Sudah biasa untuk ku. Aku tidak terbiasa untuk mengucapkan salam sebelum diberi salam atau disuruh.
Aku berjalan masuk gerbang yang bertuliskan 'Seoul Nation High School' sekolah elit nomor 1 di Korea Selatan. Mengapa aku bisa masuk disekolah ini? Entahlah. Mungkin karena aku pintar. Aku bahkan mendapat beasiswa.
"Jisoo-ya!" Seorang perempuan berjaket biru merangkulku.
Aku berusaha melepaskan rangkulannya itu "Lepaskan Hyura"
KAMU SEDANG MEMBACA
EXCHANGE [ROMBAK]
Hayran KurguKisah dua remaja yang tidak sengaja menjadi korban akibat ulah seseorang yang mengakibatkan kehidupan mereka berubah. ▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪ 》》 Diana Lisa B. Seorang perempuan Indonesia tulen yang memiliki sifat ceria, semangat, peduli, dan mem...