The Day (end)

1.9K 161 28
                                    

Beware with the typo(s)!!

...

Kris masih tidak dapat mengendalikan keterkejutannya hingga detik ini. Karena saat setiba dirinya di kediamannya yang nyaman, dirinya dikagetkan dengan sesosok tubuh mungil bocah berusia sekitar 5 tahun dengan surai hitam pekat, senyum mengembang di bibir mungilnya yang unik, dan mata berkantung yang membentuk bulan sabit ketika bibir indah itu melengkuk naik. Tapi bukan itu yang membuatnya sangat terkejut. Tapi karena bocah manis itu memiliki wajah yang sama seperti Tao, sangat mirip. Dan lagi sepasang telinga di atas kepala dan ekor panjang di belakang tubuhnya.

Terlebih lagi, si bocah misterius itu tak mengenakan sehelai benang pun yang melekat di tubuhnya. Mempertontonkan tubuh kecil dan kulit langsatnya yang halus, serta dua bongkah jeruk besar yang menggantung di bagian belakang tubuhnya. Seperti bakpau dengan isian daging yang enak, membuat dirinya seketika teringat malam kemarin saat mengobati pantat kecil Tao yang seperti buah persik.

Kris mematung dengan pandangan lurus tertuju bocah menggemaskan yang tak berhenti melompat-lompat di atas ranjangnya dengan berseru senang, ekor kucingnya juga bergerak cepat memperlihatkan betapa senangnya ia saat ini. Sesekali tertawa lucu yang sangat mirip dengan Tao, belum lagi caranya memanggil namanya, lalu wajah itu...

"Tunggu-tunggu" Kris akhirnya bersuara setelah keterdiamannya yang cukup lama.

Tubuh mungil polos itu pun menghentikan hentakkannya, membuat tempat tidur super empuk Kris juga ikut berhenti memantulkan tubuhnya yang ringan. Ekornya bahkan sudah tidak bergerak heboh seperti sebelumnya.

"Ada apa Kris?" kepalanya sedikit miring ke kanan, menatap sosok tinggi tegap Kris dengan mata runcingnya yang lugu.

Kris menggaruk helai pirangnya gusar, kemudian menatap si bocah 'mirip Tao' yang saat ini tengah tersenyum-senyum padanya.

"Kau benar-benar Tao?" suaranya seperti tercekik. Tak percaya akan makhluk mungil menggemaskan yang saat ini terkikik lucu.

"Tentu saja aku Tao!" bocah itu menjawab riang, menunjukkan sederet giginya yang kecil.

"Tap-tapi bagaimana bisa? Bukankah pagi tadi kau masih seukuran kelingking ku?" Kris membawa kakinya mendekat ke tempat tidur dengan mata menyipit. Kembali menelisik sosok lucu yang jujur saja, sedikit menggoda.

Bocah itu tertawa geli, kemudian mendudukkan bokong kecilnya di atas tempat tidur sambil melipat kedua kakinya. Tangan mungilnya melambai pada laki-laki Wu itu dengan riang, kemudian menepuk tempat di sisinya yang kosong. Dan Kris menurutinya dengan ragu, dan menuruti kemauan si bocah untuk duduk di sampingnya.

"Kau tidak percaya? Aku juga!" Tao memekik dengan wajah berseri. "Saat aku bangun dari tidur siang, tubuhku sudah berubah! Aku pikir ini hanya sementara dan ternyata tidak Kris!" ia tiba-tiba bangkit berdiri. "Ini aku Tao! Meski tubuhku belum kembali normal, setidaknya aku tidak sekecil dulu! Lihat!"

Si manis itu benar-benar senang dengan perubahan tubuhnya yang sangat mendadak. Bahkan wajahnya sudah memerah dengan rona bahagia. Tapi saat melihat keterpakuan Kris atas dirinya, si manis mungil itupun menghambur memeluk leher si tampan Wu dan naik keatas pahanya.

"Aku senaaaaang sekali Kris!" pelukannya mengerat.

Kris mengerjap beberapa kali, mencoba mencerna dengan baik cerita si mungil menggemaskan yang tengah memeluknya, lalu menggerakkan kedua lengan kokohnya untuk balas memeluk tubuh polos nan mungil yang menempel erat pada tubuhnya.

Dan Kris tidak bisa menampik kenyataan yang ada, jika dirinya bahkan amat sangat mengenal Tao hanya dengan cara menyentuh kulit langsat yang terasa sangat halus di tangannya. Ia sangat mengenal sosok manis bersurai sehitam jelaga itu. Mengenal dengan baik lekuk tubuhnya (meski kenyataannya selama ini Tao berwujud sangat mini), dan yang terpenting adalah bagian bokongnya.

Leu Peu D'amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang