December 30th, 2002
Hari yang indah saat matahari menyambut dengan cahayanya yang sangat terang. Menghangatkan seluruh tubuhku begitu juga dengan hatiku. Awal yang menyenangkan untuk berjalan-jalan dengan seseorang yang spesial.
Namaku Lee Jinki, siswa tingkat akhir pada salah satu SMA di Seoul. Aku mempunyai seorang kekasih. Seorang pria yang begitu aku cintai bahkan sejak pertama kali kami saling mengenal. Awal pertemuan yang bahkan tidak terduga sama sekali.
Saat itu sudah pertengahan dari semester awalku di tingkat kedua, ketika seorang siswa pindahan dari Daegu bernama Kim Kibum datang ke kelas kami dan mengubah semuanya. Wajahnya yang cantik untuk seukuran laki-laki bisa saja membuat orang lain salah kira. Sikapnya yang terbuka membuat banyak anak-anak lain mudah berteman dengannya.
Suasana kelas yang biasanya terkesan kaku, saat itu berubah setelah kedatangannya, menjadi lebih menyenangkan karena tawanya, karena candaannya dan karena senyumannya. Sejak saat itu aku menyukainya, jatuh hati padanya. Aku tahu semua ini salah, tapi kalian tentu tahu bahwa cinta itu tidak memandang aspek apapun. Begitupun kisah cinta kami, dua orang anak adam yang sedang hanyut dalam romansa masa muda. Mengenang masa lalu membuatku tersenyum sendiri. Membayangkannya seperti hal itu baru saja terjadi kemarin.
Ponselku bergetar menampilkan nomor kontak tak dikenal yang mengirimkan pesan padaku. Aku berharap itu adalah dia, seseorang yang kuharapkan kedatangannya saat ini. Aku harap dia akan mengatakan alasan mengapa dia tak kunjung datang ke tempat ini.
Namun, ternyata aku salah. Aku membuka pesan tersebut dan membacanya dengan malas.
Unknown +8229-131-4xxx
Jinki, kuharap kau bisa menerima ini dengan tenang.
Sebaiknya cepatlah datang ke sini. Ada seseorang yang sedang menanti kedatanganmu.
Kuharap kau tidak membuang waktu yang ada. Dia hanya inginkan dirimu saat ini.
Datanglah ke Wooridul Spine Hospital sekarang juga dan kau akan tahu siapa dia.
-Kim Junghee
Today 09:14 KST
Hari yang cerah ini seketika berubah menjadi hari yang sangat dingin untukku. Seakan matahari yang tadinya begitu hangat berubah menjadi rintik hujan yang jatuh dan menusuk permukaan kulitku. Hari yang cerah di mana aku merencanakan untuk bersenang-senang dengannya malah berubah menjadi sebuah kepahitan.
Kau bahkan menunggunya hingga kau tertidur di kursi taman. Bahkan waktu yang terus berjalan tidak menggoyahkanmu untuk berpindah dari posisimu sekarang. Walaupun langit yang mulai berkabut menandakan bahwa sebentar lagi akan turun hujan, juga tidak menggoyahkan penantianmu.
Di saat kau harus menerima kabar bahwa orang yang sedang kau tunggu bahkan tidak akan pernah sampai ke hadapanmu lagi. Seseorang yang kau tunggu kedatangannya selama berjam-jam ternyata tidak datang ke tempatmu, melainkan ke tempat lain. Ke tempat yang bahkan tidak pernah kau harapkan untuk menapakkan kaki. Tempat yang memisahkanmu dengannya, sebuah tempat yang sangat gelap sehingga kau tidak bisa menemukannya dan membawa dia kembali ke sisimu lagi.
* * *
December 31th, 2002Kim Kibum.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Side Story
FanfictionJika kehangatan berubah menjadi sebuah kepedihan Itu bukan kesalahanmu Namun takdir sudah menentukannya Ketika sebuah kisah tidak berakhir dengan kebahagiaan Itu juga bukan kesalahanmu Semua begitu berarti untukku Akan menjadi sebuah kenangan indah ...