~LIMA~

13.8K 528 75
                                    

Rein's pov

Tok....tok....tok....

"Permisi bu, saya murid baru kata pak kepala sekolah saya masuk ke kelas ini bu."

"Iya ibu tau kalau ada anak baru, yasudah perkenalkan diri kamu dulu sini."

"Baik bu."

Setelah mengucapkan kata itu gue langsung masuk kekelas dan gue melihat murid dikelas ini rata-rata memandang gue dengan sebelah mata.

Gue berdiri disamping bu guru tadi yang namanya kalau gak salah bu Ratna pas gue melihat orang-orang yang ada di dalam kelas ini gue terkejut saat melihat orang yang gue tabrak tadi waktu di koridor.

Gilagilagila gue satu kelas sama tu cowok? .batin gue menjerit

"Perkenalkan nama saya Alexandra Reina P.C.J. kalian bisa manggil saya Lexa. "

"Baiklah anak-anak apakah ada yang ingin bertanya?"

"Bu saya mau nanya bu. PCJ itu apa?"

"Ehmm... itu rahasia. "

"Gayaan banget lo pakai rahasia-rahasiaan. "

"Iyatuh jel sok banget pakai rahasia-rahasiaan segala."

"Sudah sudah. Baiklah Lexa kamu bisa duduk disebelah..... Dafa." Ucap bu Ratna sambil menunjuk kearah kursi kosong disebelah.... wait itu bukannya cowok yang tadi.

Ooh jadi namanya Dafa. Gue membatin

"Baik bu."

Gue berjalan menuju kursi gue, pas gue melewati meja si Jel - jel apalah itu yang dandanannya kayak tante - tante heboh banget make-up nya gue lihat kakinya kayak mau nungkai kaki gue karena gue udah lihat jadi gue agak geser ke kiri agar tidak terkena tungkaiannya si jel-jel itu.

Pas gue berhasil melewati si tante itu gue melanjutkan perjalanan gue ketempat duduk yang dikasih tau bu Ratna tadi yaitu disamping Dafa.

Gue meletakkan tas gue diatas meja lalu mendaratkan bok*ng gue di kursi tapi gue langsung berdiri lagi karena perasaan gue ga enak.

Pas gue lihat di kursi yang akan gue duduki tadi gue melihat ada lem disana.

Hufft dasar untung gue ga jadi duduk. Sialan emang yang buat ini kerja. Udahlah pakai cara lama lagi basi banget caranya.gue membatin

Gue melihat bu Ratna fokus menulis pelajaran di papan tulis.

Guepun memanfaatkan peluang untuk mengeluarkan tisu dari kantong baju gue dan menutup lem itu dengan tisu dengan cukup banyak. Setelah dirasa sudah tertutup guepun langsung duduk dan mendengarkan guru yang sedang menerangkan.

Gue sempat melihat diekor mata gue ada beberapa orang kayak terkejut gitu tapi gue abaikan tapi yang bikin gue terkejut juga waktu gue melihat Dafa kayak terkejut juga seolah - olah ga percaya kalau orang kaya gue tau rencana yang sudah tersusun dengan rapi. Yakurang lebih begitulah kira-kira.

Gue pun mengabaikan mereka dan mencoba fokus ke bu Ratna.

Kring....kring...kring...

Saatnya jam keluar main. Disaat semua orang ke kantin gue lebih memilih tetap duduk secara gue kan nyamar jadi nerd jadi gue duduk sambil baca buku yang gue udah hafal banget secara semua pelajaran itu udah ada diluar kepala jadi gue cuma pura-pura baca ajasih.

"Hai Lex. Kenalin gue fiona. Ini tasya.ini rosa.dan ini karin. " kata seorang cewek yang baru gue tau namanya Foina.

"Hm.. hai. " kata gue ke mereka.

"Lexa kantin yok."

"Eh?.."

"Kenapa lo terkejut kita kan teman yang akan menjadi sahabat mungkin jadi salah kalau kami ngajak lo kekantin bareng?"

"Ehmm... ga sih tapi..."

"Duh lo kelamaan mikir, yok ah keburu bel masuk ntar."

Gue hanya mengikuti mereka menuju kantin. Dan waktu gue melewati koridor gue melihat tatapan benci dan tidak suka dari murid-murid yang ada di koridor.

Setelah sampai dikantin kami duduk di meja agak pojok tapi tidak terlalu pojok.

"Kalian mau pesan apa?" Kata cewek yang kalau gasalah namanya Tasya.

" gue bakso sama es teh aja sya."

"Gue samain aja. "

"Gue juga."

"Lex lo apa?" Tanya Tasya ke gue.

"Ehmm... gue jus jeruk aja deh. "

" ok tunggu bentar ya."

Dan kami semua hanya mengangguk.

" ehmm.. lex lo pindahan dari mana?."
Tanya Fio ke gue

"Jerman." kata gue singkat, padat dan jelas.
Gue melihat mereka semua terkejut dan gue baru sadar dengan apa yang gue ucapkan barusan.

"Se serius?" Tanya mereka serentak.

"Iya serius, tapi kalian jangan bilang kesiapa-siapa ya." Kata gue sambil mengecilkan suara gue agar tidak terdengar oleh orang lain.

"Oke... tapi kenapa lo pindah?"

"Ehmm....belum saatnya aku bilang banyak hal tentang hal pribadi kekalian secarakan kita baru kenal. Sorry ya."

"Oh okok.gapapa kok santai aja." Kata Fio dan diikuti oleh anggukan Karin dan Rosa.

Gak lama Tasya datang dengan makanan yang telah kami pesan dan dibantu oleh mang asep tukang bakso yang ada dikantin.

Setelah itu kita masing-masing sedang menikmati pesanan kami dan tiba-tiba....

<><><><><>
Hmm apa ya yang terjadi.. ?

Vomments yaaaa

See you in the next chapter. 👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake Nerd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang