Suho turun dari bus yang baru saja ditumpanginya. Tak ada kerjaan, hari ini lelaki itu berusaha mencari kesibukan. Sabtu dan Minggu memang saat-saat tanpa kegiatan untuknya yang biasa mendekam di studio music, menulis lagu. Itulah profesi Suho, seorang song-writter. Namun kini pria itu meluangkan waktu untuk menghirup udara segar diluar; udara yang selama ini ia hirup sudah terkontaminasi dengan kuman-kuman dari pendingin ruangan.
Hanya saja sekarang sepasang mata yang dimilikinya terpaku pada sebuah café kecil diseberang jalan. Salah satu alisnya terangkat ketika melihat bayangan seorang gadis dari dalamnya. Pikirannya mulai bergulir kearah masa lalu. Tanpa sadar Suho tersenyum kecil. Tangan kanannya bergerak menyentuh dada, merasakan detak jantung yang kian cepat berdenyut. Rasanya sama seperti dahulu ia melihat gadis itu. Bahkan pada jarak sejauh ini sekalipun. Senyumannya melebar; hatinya masih bernyawa untuk mencintai gadis itu.
Tak lama setelahnya kenangan-kenangan yang selama ini tersimpan mulai mengalir dalam pikirannya seperti potongan-potongan film romansa pendek, cukup untuk membuat Suho terlarut. Memorinya bersama kekasihnya, Park Chorong
" Kau mengagetkanku, tahu" ucap gadis cantik yang tengah berdiri didepan jendela. Suho terkekeh pelan. Tangannya yang melingkar dipinggang Chorong semakin mengerat, pelukan dari belakang. Suho menumpukan dagunya di bahu sang kekasih.
" Tidak kedinginan? Ini sudah musim dingin dan kau malah tetap bertahan dengan gaun tidurmu yang tak terlalu tebal". Suho berbicara dengan sedikit berbisik, tentu saja karena bibirnya sudah berada disamping telinga Chorong. Chorong menggeleng pelan. Tangannya kini menggenggam tangan Suho.
" Aku punya kau untuk menghangatkanku" ujarnya pelan. Suho mendaratkan ciuman ringan pada pipi Chorong.
" Ya, aku akan selalu ada untukmu" katanya mantap. Chorong tersenyum bahagia. Tangan kanannya melepas genggaman dan bergerak menulis sesuatu diatas embun kaca jendela.
" Dan berjanji tidak akan berubah menjadi musim dingin?" tanya Chorong memastikan. Suho mengejap-ejap sesaat.
" Maksudnya?"
" Aku tidak suka musim gugur yang berganti dengan musim dingin. Musim dingin itu....seperti salju yang menutupi jalanan. Mungkin bermaksud hadir, tapi dingin. Banyak tapi menyakitkan. Aku tidak mau itu"
Suho tersenyum. " Tenang saja, aku selalu ada untukmu dan memberi kenyamanan. Bukan kesakitan"
Ketika itu juga Chorong menoleh, membiarkan Suho merengkuh dagunya. Yang gadis itu rasakan selanjutnya adalah lumatan lembut penuh cinta dari bibirnya yang berpadu dengan milik Suho.
Suho menumpukan diri pada sandaran bangku taman dan menutup matanya. Chorong, sosok manusia dari sebuah misteri. Ia melihat segala sesuatu melalui kacamatanya sendiri. Tak terdefinisi. Tidak mudah ditebak bahkan ketika mereka sudah saling mengenal selama 5 tahun lebih. Lain lagi bagi Chorong, ia mengetahui segala hal tentang pria itu secara mendetail. Yang menjadi pertanyaan, apakah Chorong yang terlalu 'gelap' untuk dibaca ataukah Suho yang memang buta dan tidak peka?
Hubungan mereka berakhir begitu saja dengan cara aneh. Mereka itu sudah berjalan dipijakan yang sama selama 5 tahun dan 3 tahun diantaranya mereka jalani sambil terikat oleh benang kasih. Semudah itukah segalanya sirna? Ini karna Chorong, gadis itu memutuskannya secara sepihak tanpa Suho tau apa alasannya. Jika ditanya pun gadis itu malah menatap Suho takut dan pergi meninggalkan pria itu.
"Aku ingin putus" Tiga kata dari gadis itu berhasil membuat mata Suho membulat, seketika suasana nyaman di café tempat mereka berada langsung hilang. Suho meletakkan cup kopinya dan menatap Chorong tak percaya.
"Kenapa kau tiba-tiba mengatakan hal itu?"Tanya Suho tanpa melepaskan tatapannya terhadap gadis didepannya, sementara yang ditatap hamya diam dan menunduk tak berani menatap balik mata tajam didepannya.
"Park Chorong jawab aku!"Suho sedikit menaikan nada suaranya hal itu pun juga sontak membuat Chorong tersentak dan akhirnya menatap pria didepannya takut.
"Aku menginginkan itu, jadi kumohon kau mengerti" Setelah mengucapkan kalimat itu Chorong mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Suho yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi barusan terjadi, pria itu menghela nafas dan mengacak rambutnya frustasi.
Suho membuka matanya dan kembali duduk tegak. Ia menertawai dirinya sendiri ketika sadar kalau selama memorinya bergulir, dia malah semakin jatuh terhadap gadis itu. Chorong, gadis itu memang jahat karna memutuskan secara sepihak namun harus diakui bahwa hidupnya tanpa Chorong hampir sama seperti hidup diluar angkasa. Tanpa udara, tanpa relasi, melayang tiada arti.
"Aku akan mencari tahu penyebabmu melupakan kisah cinta kita rongie" gumam Suho mantap seraya matanya terarah lagi pada café kecil tadi, Chorong kini sedang mengelap meja-meja yang berada diluar. Gadis itu,bagaimana ia bisa terlihat begitu sempurna hanya dengan baju terusan putih selututnya?. 'Kembang api' meledak-ledak di dada Suho dan membuatnya tersenyum. Ini saatnya untuk mengetahui alasan dibalik sikap gadis itu. Dengan mantap lelaki itu bangkit dari kursi taman lalu berjalan ke suatu tempat.
***
Chorong keluar dari cafenya untuk membersihkan tempat diluar waktu baru berjalan sekitar 3 menit saat ia mengelap meja pelanggan, tapi rasanya kedua mata Chorong ditarik paksa untuk mengarah ke objek lain. Ia mengikuti keinginannya, menatap bangku taman. Indra penglihatannya mengejap sebentar sewaktu otaknya menyimpulkan sesuatu. Itukah, Suho? yang berjalan pergi itu benar-benar dia? Jika dilihat dari belakang dan gaya berpakaiannya, Chorong yakin betul itu adalah Kim Junmyeon.
Chorong langsung menepis pikirannya, itu tak mungkin Suho, pria yang ia jauhi akhir-akhir ini. Chorong sadar kalau ia seperti gadis jahat karna memutuskan pria itu secara sepihak tanpa ia katakan alasannya. Chorong tahu itu, tapi gadis itu harus melakukannya, bukan karna ia tak lagi mencintai Suho, malah ia harus menahan diri untuk tak berlari kearah pria itu untuk memastikan apakah itu Suho atau bukan, tak bisa dipungkiri kalau ia merindukan mantan kekasihnya itu. Namun ia tak bisa kembali kepelukan Suho, gadis itu terlalu takut.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/79803956-288-k162087.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Why
FanfictionTitle : Tell Me Why? Author : Park HyeNaa Cast : Kim Junmyeon, Park Chorong Other Cast : Find by yourself Length : Chapter Genre : Romance, Physco Rate : PG-14 Summary : Siapa yang bisa menghentikan mimpi kecil ini?