01

1.1K 64 22
                                    

Warna putih dan ungu sangat mendominasi taman pribadi keluarga Mr. Bieber hari ini. Pita dan bunga bertebaran diseluruh halaman taman dengan indahnya dan kursi-kursi yang dihias dengan begitu apik menambah kecantikan taman pribadi ini. Dan tak lupa mini altar yang dihias begitu sempurna dengan kedua mempelai yang sedang membaca sumpah pernikahan  mereka membuat taman ini sangat indah dan khidmat.

"Anda boleh mencium mempelai wanita." Suara seorang pendeta seakan memberi tanda bahwa kedua mempelai telah dipersatukan kembali kedalam ikatan putih dan suci.

Justin –sang mempelai pria- langsung membuka tudung transparan berwarna putih yang menyelimuti wajah cantik istrinya –Audrey-. Dengan sangat perlahan ia menangkup kedua pipi istrinya yang sudah memerah itu serta mempersempit jarak diantara mereka dengan memagut bibir mungil istrinya.

Jantung Audrey berdegup begitu kencangnya ketika ia merasakan bibir Justin diatas bibirnya. Sungguh ia sangat merindukan sentuhan dari lelaki yang telah resmi menjadi suaminya lagi. Dan sekarang semuanya terasa begitu sempurna untuknya. Bagaikan gadis yang baru pertama kali menikah.

Justin menyudahi ciumannya dan menempelkan keningnya dengan kening Audrey. Mata hazel sekuning madu  itu memandang kearah mata biru sebiru samudra dengan lembutnya. "I love you" bisiknya seolah tak ingin orang lain mendengarnya.

****

Seorang wanita muda dengan perut yang membuncit tengah memandang figura photo diruang keluarga rumahnya. Figura photo dengan mini altar bernuansa putih dan ungu yang terdiri dari 4 orang yang tengah tersenyum bahagia -Nath disebelah kiri, Sky disampingnya, Audrey dan Justin disebelah kanan-.

Seumur hidupnya ia sangat menginginkan keluarga yang lengkap terlebih lagi ia sangat ingin mengetahui ayahnya dan diumur 23 tahun ini semua mimpinya telah terkabulkan dan bahkan tuhan juga telah menambahkan dua orang lagi sebagai malaikat hidupnya –Kevin dan calon baby-.

"aku cariin dari tadi rupanya kamu disini, ayo makan malam, semuanya sudah menunggu." Kevin melingkarkan tangannya dipinggang Sky, menunggu wanitanya menyelesaikan lamunannya. "sayang ayo."

Ruang makan dengan 6 kursi yang dipenuhi dengan 6 orang tengah menghangatkan suasana malam ini. Dan tanpa diduga Sky menitikkan air matanya melihat kelengkapan keluarganya yang sangat ia impikan.

"G, ada apa? apa perutmu sakit?" Nathan yang duduk diseberang Sky memerhatikan kakaknya itu menitikkan air mata dan sontak semua perhatian teralihkan kepada Sky.

"Sayang kamu kenapa?" Kevin langsung mengusap air mata istrinya dan memegangi perut Sky memastikan apakah benar perkataan Nathan.

Sky menggelengkan kepalanya berkali-kali dan terus menitikkan air matanya dan membuat panik seisi ruangan dengan sikap Sky.

"Sayang kamu kenapa? Jangan buat daddy cemas." Justin yang berada diujung meja dan tepat disebelah kiri Sky langsung berdiri dari tempatnya dan berlutut didepan putrinya. "Kita kedokter?" tawar Justin lagi ketika tak ada satu katapun keluar dari mulut Sky.

Sky kembali menggelengkan kepalanya berkali-kali dan membuat Justin frustasi melihat putrinya yang tak kunjung mengatakan ada apa. "Ada yang sakit sayang?" pujuk Justin lagi.

Sky menggelengkan kepalanya sekali lagi. "Aku.." ia terbata dengan isakan tangisnya. "aku memimpikan ini dan sekarang semuanya menjadi nyata." Sky kembali menitikkan air matanya bahkan kali ini lebih deras.

Semua yang berada diruarangan itu langsung terenyuh mendengar pernyataan Sky yang terdengar sangat tulus dari dalam hatinya.

"Sekarang semua mimpi kamu akan daddy buat jadi kenyataan sayang. Sekarang tidak akan ada lagi kenangan buruk dihidup kamu, semuanya akan daddy ganti dengan kenangan indah. Maafkan daddy tidak ada untuk kamu selama 23 tahun lamanya tapi sekarang daddy janji akan membayar itu semua. I love you princess."

PaybackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang