Permulaan

20 3 2
                                    


Tiba-tiba saja terdengar suara melodi. Aku mencoba mencari asal suara tersebut. Tapi yang ku temukan hanyalah koridor sekolah yang tampak menyeramkan. Suara itu semakin jelas saja. Lampu berkedip-kedip seperti ada seseorang yang mengawasi ku dari jauh. Udara dingin yang menyentuh tubuhku menambah suasana ini semakin buruk. 'tidakkk!!", teriak ku, ketika mendengar suara itu semakin jelas. Aku segera berlari menuju pintu gerbang sekolah. Aku juga sempat berpikir untuk apa aku datang kesekolah malam-malam begini. Kalau bukan karena dia aku pasti tidak sudi datang ke tempat ini seperti kuburan saja.

Ketika aku berlari segera pergi dari sekolah. Serentak langkah ku berhenti saat melewati ruang music yang tampak seperti kamar otopsi. "sepertinya aku melihat seseorang", ucap ku dalam hati. Aku mengumpulkan keberanian

Kakiku mulai berjalan mundur secara perlahan-lahan. Aku menoleh kesamping. "god!!", teriak. Seorang sosok perempuan berlumuran darah sedang bermain piano. "hantu macam apa ini?", Tanya ku. Namanya juga hantu pasti dia sudah mati tanpa pikir panjang aku berlari

Aku merasa ada yang mengikuti. Mendadak aku menjadi bleng, serasa aku hanya berlari pada tempat yang sama. "apa yang terjadi padaku?", Tanya ku dalam hati. Sesaat suhu udara disini menjadi sangat dingin bulu ku naik semua!, aku sangat ketakutan handphone ku juga tiba-tiba mati sendiri. Ketakutan ku hilang ketika melihat sosok gadis yang ada di depan. Membawa sebuah kertas yang ditulisi dengan darah. Aku mencoba menenangkan diri. Tiba ia melemparkan kertasnya padaku. Aku menutup mata dan aku tidak tau apa yang sekarang sedang terjadi. Saat aku membuka mata yang ada hanya sebuah kertas dengan bertulis darah.

"TOLONG AKU!! TANGKAP LAH PEMBUNUHKU........ !!!!!

Partitur misteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang