Chapter 3; The Accidental First Meet

54 18 3
                                    

Still Chaera POV

Hari ini, hari pertamaku masuk sekolah baruku.
Yeah... Brichstood Junior High School. Tahun ini aku menginjak tahun ajaran ketiga. Yap, akan jadi tahun ajaran yang sibuk untuku.

Aku awali hari dengan menghabiskan sarapan ku, errㅡ sarapan buatanku tentunya. Walaupun kumasak dengan buru buru, rasanya lebih nikmat daripada masakan Pria yang sedang fokus menyetir mobil ini.

"Ayah, kau cukup mengantarku sampai gerbang saja" pintaku.

"Mengapa? Ayah bisa mengantarkan mu sampai ke kelasmu. Lagipula kau belum terbiasa. Bagaimana kalau kau tersesat?"

"Oh ayolah Ayah. Aku sudah 14 tahun! Aku bukan anak kecil lagi."

Ayah terdiam sesaat, aku berani bertaruh ia masih tidak yakin dengan pernyataan ku, apalah aku masih tetap seorang gadis kecil yang linglung dimatanya.

"Baiklah. Oke. Sampai gerbang. Tapi berjanjilah pada ayah kau akan berhati hati" ia melirik ku dengan raut wajah serius.

"Iya Ayah. Memang apa yang akan terjadi. Aku pergi." Pamit ku lalu keluar dari mobil.
Aku melihat mobil ayah mulai melaju, hingga tinggal hanya titik kecil di ujung jalan
Yap, sekolah baru. Disinilah aku, kutarik lalu kuhembuskan nafas ku berkali kali.

"Yap, ini dia. Apa yang kau tunggu Chaera? Semua akan baik baik saja. Aku bisa. Oke"

Aku semangati diriku lalu mulai melangkah masuk ke gerbang.

06.45 AM

"Hm, dimana ya... IX-G... Eum..." Gumamku.

Saat aku berjalan melintasi koridor koridor, kudengar teriakan siswa siswa perempuan, dan mereka mengelilingi seseorang... Yap, seorang siswa laki laki.
Mudah ditebak. Jeritan khas yang membuat telinga pengang.
Aku memilih untuk tidak peduli, dan menerobos kerumunan yang menghalangi jalanku menuju kelasku, aku hanya perlu fokus mencari kelas ku sebelum bel masuk berbunyi...
Tapi yatuhan, kenapa sesak sekali? Kerumunan ini membuatku gila!
Memang nya apa yang bagus dari siswa laki laki itu? Cih. Maki ku sebelum...

DUKK

Kepalaku terbentur kaca akibat terdorong siswa siswa wanita dikerumunan itu, suara benturan yang cukup nyaring membuat suasana hening seketika.
Ah aku sangat pusing, pelipisku berdenyut denyut sial. Hingga...

"Apa kau baik baik saja?"

D-dia! Yatuhan aku tidak bisa membayangkan tampang idiot ku yang sekarang pasti sedang terbengong kagum.
Yaampun dia tampan sekali! AHH!! persetan dengan denyutan di pelipisku, kini dadaku berdetak lebih kencang hingga rasanya ingin meledak menjadi kepingan nano! Oke ini berlebihan.

"Hei? Kenapa kau diam? Apa sangat sakit? Benturan nya sangat keras, apa perlu ke uks?" Tanya nya sambil mendekatiku.

AHH!! KENAPA KAU BEGITU TAMPAN! Demi omelet gosong Ayahku, aku tak apa jika dibenturkan ke seluruh kaca di koridor ini, jika dengan itu aku bisa menatapmu dengan close up seperti ini setiap hari!
Oh, shit. Aku memperpanjang durasi bengongku.

"A-ah.. A-ku, aku ti-tidak apa apa hehe..." Sial, aku tergagap.

"Sepertinya kau kesakitan, akan aku antar ke kelas mu, dimana kelasmu?" Tanya nya sambil menatapku.
Yatuhan aku ingin terbang sekarang juga.

"Ahㅡ... A-anu itu, eum IX-G... T-tapi aku masih mencari kelasku..." Lagi lagi tergagap.

"Oh? Apa kau murid baru? Aku baru melihatmu" sial, dia semakin mendekat padaku.

"I-iya."

"Ngomong ngomong, aku tau dimana kelasmu. Mari" ia menarik tangan ku.

Seketika kerumunan wanita itu berteriak histeris
Meledak. Aku bisa meledak sekarang.
Apa yang dia lakukan? Apa dia tidak lihat wajahku yang seperti tomat sekarang?
Aku kacau, aku merah.
Aku bisa merasakan tatapan tajam dari kerumunan wanita dibelakang ku, tatapan membunuh.
Huh.. Aku sungguh tidak ingin terlibat masalah. Aku memilih terus berjalan mengikuti Pria tampan yang menuntun ku menuju kelasku saat ini.

"Voilaa... Sampai." Ia melepas tangan ku.
Hemhh, kenapa cepat berakhir.

"A-ahㅡ... Iya, t-terima kasih." Aku menunduk menyembunyikan semburat merah diwajahku.

"Oke, sampai jumpa!" Ia pun berlari melintasi koridor, sepertinya menuju kelasnya...
Cih, aku saja yang berharap ketinggian ia sekelas denganku.

KRIIINGGG

Bel berbunyi, tepat. Fiuh...

"Hari ini kita kedatangan murid baru, Chaera kau bisa mulai memperkenalkan diri." Terang seorang lelaki berkacamata tebal, yang ku ketahui sebagai wali kelasku.

"U-uh.. Eum.. Hai semua. Aku Chaera Hassivera. Aku murid baru disini. Salam kenal! Kuharap kita bisa menjadi teman yang baik." Aku memperkenal kan diriku lalu kutambah dengan sedikit senyuman, kuharap ini menjadi awal yang baik.

"Baik, Chaera. Kau bisa duduk di sebelah nona Clairhovica." Dia menunjuk bangku kosong disebelah anak perempuan berambut pirang di ombre pink itu.
Aku berjalan ke bangku itu, semua mata masih tertuju padaku. Sungguh, ini sangat tidak nyaman.
Aku menarik bangku itu lalu duduk, jika diperhatikan anak ini seperti jelmaan metalica dalam wujud murid tahun ajaran ketiga sekolah menengah pertama. Sedikit errㅡ... Terkesan jutek hingga...

"Hai murid baru! Aku Claire! Clairhovica Witzonski. But, just Claire ok?" Sapa nya dengan riang tiba tiba.

"O-oh iya, aku Chaera. Senang bertemu denganmu, aku harap kita bisa menjadi teman baik."

"Oh! Tentu saja! Kkk. Aku senang mendapat teman baru. Kau belum terbiasa bukan? Bagaimana kalau jam makan siang nanti kita berkeliling?" Ajaknya. Dia sangat ramah tidak seperti penampilan nya. Bahkan ia langsung akrab dengan ku.

"Boleh saja, aku mau" jawabku.

"Oke! Kuharap kau akan terbiasa melihat kerumunan wanita yang mengelilingi idola sekolah nanti. Kau harus melihatnya! Ia sangat tampan! Kkk. Ah apa apaan aku ini"

Wait.
Kerumunan wanita?
Idola sekolah?
Tampan?

Ugh, yatuhan.

Chapter's 3 Fin
Next?

Waaaaa halo! Maaf ya telat update, author tertimbun tugas sekolah x_x
Gimana? Lumayan lah 836 words, sebagai permintaan maaf karena telat update hehe '-'
Ok, still wait for next chapter ya! Keep vote + comment! Thankyou~!♡

Hey, Bae?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang