"Nisrina Azzahra Hadid"....
"ada" jawabku sambil mengacungkan tangan.Aku adalah mahasiswi kedokteran di salah satu universitas negeri di surabaya. Aku sering di panggil ustazah oleh teman teman karena pakaianku yang panjang dan tidak seperti mahasiswi kedokteran pada umunya.
~. ~
AUTHOR POV"ra kamu udah denger belum? Dosen kita ada yang baru,katanya sih orangnya islami banget,ganteng,alim,pinter, masih muda pula"tanya adisti padaku
Adisti adalah sahabatku sejak bangku SMA. Dia anak yang aktif dan kreatif.
"dosen baru dis? "tanyaku
"iya ra,denger denger orangnya ganteng,alim terus... " sebelum adisti melanjutkan aku segera memotong pembicaraan kami
"astagfirullah disti istigfar istigfar, inget kita sebagai seorang muslim kita dilarang memikirkan lawan jenis apalagi kita memikirkan orang yang belum halal untuk kita fikirkan.inget itu baik baik"
"iya ibu ustazahku tersayang,aku masih inget semua kok,apalagi setiap hari ocehanmu ituu mulu,kalo di ibaratkan rumus ya rumusmu lah yang paling lengkap dan paling aku hafal"papar adisti padaku sambil terkekeh.
"adisti.. "sebelum aku melanjutkan perkataanku dengan cepat adisti memotongnya .
"udah udah bu ustazah jangan ceramah mulu,liat ini udah waktunya kita ke mushola" potong adisti sambil menunjukan jam yang ada pada tangan mungilnya.
"alhamdulillah ya dis kamu sekarang udah insyaf,kalo gini kan usahaku nggak sia sia"jawabku sambil tersenyum
"wahh bener bener ini bu ustazah,yaudah yuk jalan sekarang aja"
"yuk"Saat perjalan menuju mushola aku dan adisti sama sama diam tanpa sepatah kata pun. Tiba tiba disti mengagetkanku dengan sentilan di samping perut
"astagfirullah,adisti apaan sih,ngagetin orang aja" teriakku spontan
"abis kamu diam aja sih ra,apa jangan jangan kamu mikirin pak dosen baru kita ya?? Haha"jawab disti sambil tertawa menggodaku.aku hanya diam menanggapi ocehan sahabatku satu ini
"kok diam aja sih ra,hayo ngaku! Adisti semakin menggodaku
"apasih dis"jawabku sedikit gugupAdisti memanglah sahabat yang paling mengerti diriku,sejak SMA adisti yang tau apapun tentang diriku,yang selalu mendengarkan curhatanku, mendengarkan keluh kesahku, bahkan adisti juga tau sepenggal kisah hidupku,aku beruntung memiliki sahabat seperti dia yang mau memiliki sahabat sepertiku.
'apa bener ya apa yang di katakan adisti,apa benar aku memikirkanya? Tapi mengapa? Bertemu dengannya saja aku tak pernah,jangankan bertemu, namanya saja aku tidak tau,tapi kenapa dengan hati ini ya rabb'
Segera kusingkirkan pikiran negatif dari fikiranku,semoga saja adisti tidak mengetahuinya----------------------------------------------------
Assalamualaikum teman teman,mohon maaf ceritanya berantakan,mohon bantuannya dan bimbingannya,ini masih cerita perdana
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita yang butuh perbaikan ini,syukran 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
"Alhamdulillah"
RomanceSeorang mahasiswi kedokteran islami yang bertemu dengan dosen muda yang penuh karisma dan kejutan.Tidak hanya ber kharisma dosen itu memiliki ahlak yang baik dan sangat cocok di jadikan pandangan ataupun patokan seorang imam dalam keluarga yang saki...