chap.1

623 24 7
                                    

Rate T-M
Pairing sasuhina
Slight naruhina,gaahina
.
.
Naruto©masashi kishimoto
.
.
" Bagaimana? ," tanya pria dengan model rambut shaggy berwarna putih ke siver siver-an.
Yang ditanya hanya bisa menghela nafas sambil tersenyum, tangan lentiknya menunjukan pensil. " gomen toneri-san, aku punya banyak tugas jadi aku tak bisa ikut nonton dengan mu gomene.."
Pria yang disebut toneri itu hanya bisa diam kecewa, tak lama datang dua orang gadis muda yang sebaya dengan mereka. Satu berambut pink dan Satu lagi pirang. Dua muda mudi itu terlihat sangat senang sambil membawa es cream ditangannya masing-masing, yap mereka habis dari kantin sekolah.
" wah Hinata-chan kau masih mengerjakan skripsi yang diberikan orochimaru sensei? Kasihan sekali ya, hm, " kata gadis berambut pirang.
Yang disebut Hinata mengangguk, poni ratanya menutupi alis saat tersenyum. " mau Bagaimana lagi, by the way aku tidak akan lupa dengan janji kalian .. jangan sampai lupa 'membawanya'. "
" Oke ladies sepertinya jadwal sang putri sangat padat, izinkan saya mengundurkan diri ne." Kata toneri dengan wajah datar dan pergi begitu saja.
Sakura memperhatikan pria shaggy yang numayan tampan itu, " Hinata dia itu keren tau. "
Hinata masih memainkan pensilnya diatas kertas, " ayolah dia bukan type ku."
" lihatlah ino dia tidak akan pernah punya pacar jika pilih-pilih! ." Kata Sakura lagi kearah ino.
Ino terseeyum, " lagi pula gadis secantin Hinata itu harus pilih-pilih cari pacar tuh, Iya kan hina-chan?, " ino memeluk gadis cantik tersebut.
Sakura menghela nafas, " ya ya ya.. ".
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
.
Dua orang berbeda genre itu berdiri di ruang utama bangunan tak terpakai. Bangunan yang tidak terawat dan sangat rusak. Suasana sangat mencekam, cahaya matahari yang berusaha menerobos lubang-lubang didinding menambah kesan seram. Dibelakang mereka berdua terdapat 50 orang pria berpakaian jass hitam dengan kaca mata hitam pula dengan kedua tangan Dibelakang sedangkan senjata mereka senan tiasa ada didalam jas.
Wanita berambut pirang dan berwajah anggun itu terlihat sangat serius dengan kedua alis saling beradu, mungkin kalian mengira dia berumur 19-20 tapi percaya lah bahwa umurnya 3x lipat dari umur yang kalian perkirakan.
Sedangakn pria dengan wajah datar berdiri angkuh dengan jarak satu meter dari sang wanita. Mata pucatnya terlihat sangat kelam tidak ada satu titik pun yang menyiratkan bahwa hidupnya itu berwarna. Yah. Dia dingin.
Angin sore memainkan surai coklat sebahu pak tua yang masih aktif dalam bela diri itu.
" sesuai perjanjian, kau harus memberikanku rajah itu, " sang wanita mendahului bicara.
" apa kah kau tidak malu nyonya... tsunade? ," pria itu tersenyum sinis. Senyuman yang sangat menyiutkan rasa percaya diri. " kau bermain kotor, kau telah mengubah perjanjian."
" hiashi-sama... bukan kah dari awal kau tidak memberi tahu kan padaku bahwa saat melakukan misi kita tidak diperbolehkan main kotor.. hn?, " kata wnaita itu tak mau kalah.
hiashi tertawa hambar, " ternyata kau mewarisi sikap hashirama hem? ."
" tutup mulutmu! ." Seketika itu pun sang anak buah yang berdiri dibelakang sang nyonya mengangkat senjatanya begitu pula dengan anak buah hiashi. " nande yo? Apa susahnya??? Kau berikan rajah itu dan kita berdamai."
" apa menurutmu aku bodoh? . Kau ingin menggunakan rajah itu untuk mengaktipkan senjata terbesar dan menguasai dunia.. sampai kapanpun aku tidak akan mengembalikannya padamu. Maaf nyonya, kau bekerja sama dengan orang yang salah. "
Mata madu itu melotot murka. " HIASHI!!! ."
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~.
" huffth.. membosankan.. "
Hinata menenggak gelas bir nya yang entah keseberapa kalinya, dandananya sudah sangat berantakan. Dia tak menghiraukan Dua temannya yang terlihat bosan.
Sakura melirik ino, " ne, biarkan saja Hinata disini, aku bosan, kita cari cowok keren yuk? ."
Ino tertawa, " Haha kapan sihh suke datang? Padahal aku sudah janji.. hum Hinata-chan sepertinya dia sibuk.."
Hinata tidak menanggapinya sama sekali. Fikirannya kacau sangat kacau. Saat tangan kurusnya akan menuangkan bir kedalam gelas bir nya habis, mata pucatnya berusaha mencari bartender namun pria yang Hinata kenal sebagai sasori itu tidak ada.
" ayolah kau sudah banyak minum hina-chan. "
Sakura berdiri, " aku mah ke air dulu. "
Ino menanggapinya dengan anggukan. Sedangkan Hinata masih sibuk mencari bartender.
Tiba-tiba ponsel ino berdering tanda telpon masuk. Tanpa bicara lagi ino langsung pergi keluar meninggalakn Hinata.
" brakk! ." Hinata memukul meja dan menyimpan kepalanya diatas meja. " bartender bartender bartender ." Katanya kacau , Sebagian pengunjung bar melirik gadis itu tapi Hinata tak menghiraukannya. Fikirannya kalut, dia ada dibawah pengaruh alkohol. Mata pucat itu melihat telapak tangan kanannya, sebuah tato hitam yang entah pola Apa itu menempel disana. Dia tak tau kenapa ayahnya menempelkan benda aneh ini, dia masih ingat bagaimana sakitnya rajah itu Saat dipasangkan, dia hanya bisa diam menahan teriakannya dalam hati. Yang membuat Hinata begini adalah perkataan ayahnya yang sangat menyakitkan.
" kau akan lebih berguna dengan cara ini. "
Hinata sadar jika dirinya tidak bisa menjadi seperti neji tapi tidak bisakah dia menganggapnya dan menyaayanginya sebagai seorang anak?. Hinata hanya ingin kasih sayang dari ayahnya, Hinata anak yatim, ayahnya tidak pernah ingin memberi penjelasan tentang ibunya. Dan ini sangat menyakitkan baginya. Ayahnya terbilang seorang yang kaya raya, mungkin kekayaannya tidak akan pernah habis. Hinata tidak tau Apa yang ayahnya kerjakan hingga mereka kaya raya, Hinata tidak pernah tau segalanya. Seakan Hinata hanya lah sebuah kotoran yang sangat tak berharga. Rasa tak dianggap dan di acuhkan membuatnya menjadi labil dan urakan, eit itu hanya diluar sekolah tidak jika disekolah dia gadis yang cerdas dan dikenal sopan. Dia tak ingin mencoreng nama baik ayahnya walau begitu dia juga tak ingin merusak harga diri ayahnya. Biarlah ayahnya begitu dan dia akan tetap menerimanya walau sangat sulit.
" hai. "
Suara barinton itu menyadarkan lamunan Hinata. Pria demgan mata jade dan tato AI didahinya, siapa lagi jika bukan gaara. Teman sekelasnya. Hanya dia dan Dua temannya yang tau Hinata seperti ini. Tentunya.
" hm.. gaara? Sudah dua hari kau tidak kemari, Apa kau sibuk? ." Tanya Hinata disela-sela pengaruh alkohol. " hik.. ayolah.. hik.. aku Ingin sasori.. hik.. dimana dia.. "
" kau sudah banyak minum hime.." kata gaara sambil mengelus hangat penuh sayang gadis bersurai gelap tersebut. " bagaimana kabarmu? ." Mengalihkan pembicaraan.
" hm.. buruk...? ." Katanya mulai kacau.
gaara tersenyum.
" kenapa kau begitu tampan padahal umurmu 3 tahun lebih tua dariku, dan kenapa kau masih duduk dibangku SMU.. Apa kau ini manusia jadi-jadian? ."
Gaara tak bisa menahan tawanya, dia menutup mulutnya dengan punggung tangannya hingga terlihat sebuah tato dengan pola yang beda berwarna hitam ditelapak tangannya. Hinata mengernyit. Dia menarik tangan gaara dan menyamakan dengan miliknya.
" aku juga punya. "
Gaara melotot kaget. Kaget sekali. Tanpa basa-basi gaara menarik Hinata keluar bar, ino melihat hinata diseret tapi saat melihat itu gaara ino mengacuhkannya, pengunjung bar hanya melihatnya sekilas dan mengira ' mungkin mereka sudah tidak sabar ' oh ayolah hinata bukan gadis penghibur! , meninggalkan tatapan menyebalkan pengunjung bar mereka sampai didepan parkiran. 'Kenapa harus dia? Dan dari mana dia mendapatkannya? ... hina-chan..' batin gaara kesal dan kecewa.
Saat mereka sudah sampai didalam mobil gaara langsung menanyakan Apa yang Ingin dia tau. Hinata menjawab pertanyaan gaara dengan jujur dan itu sangat mengejutkan.
" a-ayahmu? ."
Hinata mngangguk. " dia mengatakan bahwa ' kau akan lebih berguna dengan cara ini.' Hik.Apa karna aku anak perempuan sampai dia menganggapku seperti ini?! Aku menjaga hatga dirinya aku menghormatinya aku berusaha berprestasi disekolah demi dirinya.. tapi? ." Hinata kini susah bercucuran air mata.
Gaara memeluk Hinata. Dia merasa terenyuh dengan hidup Hinata. Sejak kecil gaara selalu Ingin menjadi malaikat pelinudng Hinata, sampai dia mempertaruhkan umurnya untuk mendapatkan rajah ditangannya ini demi melindungi Hinata. Karna dia yakin suatu saat nanti akan banyak yang mengincar Hinata, saat nanti ayahnya pergi.
.
.
.
TBC
.
Hoho gomen Udh bikin ff baru ~T_T~ padahal yang GHOST juga belom beres ::>_<:: Maaf!! Tiba-tiba aku demam bikin ff sasuhina tentamg action gitu.. jadi gomene untuk ff GHOST sementara waktu saya abaikan →_→ ←_← gomene sekali lagi!!

Back To SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang