Hari senin adalah hari yang sangat buruk bagi siswa yang sepenuhnya belum bisa move on dari weekend yang terasa begitu singkat,
Entah itu kegiatan bermalas-malasan ria,hangout,travelling, atau bersatnight bersama sang kekasih?.
Tapi bagi Lea tidak ada kata malas datang ke sekolah karena baginya sekolah adalah lingkungan yang menyenangkan,meski dia bukan termasuk ke dalam kategori murid teladan di sekolahnya.
Salah satu contohnya adalah dia selalu datang telat yang mengharuskannya berhadapan dengan bu marry,guru bk paling killer dan gendut, yang sering lea panggil "beton berjalan",kenapa? Karena kalo udah kena jewerannya bu marry sakitnya ga nanggung-nanggung serasa tertiban beton di area kuping haha.
Atau sorotan matanya yang selalu bikin anak-anak bermasalah dengan peraturan sekolah seresa kelilipan serpihan beton,nah loh!
Penyebab dari keterlambatan Lea adalah Lucas prawirata,yang tak lain adalah sahabat lelaki Lea sejak ia kecil, bahkan Rani (bundanya Lea) dan Diany (mamanya Lucas) sudah bersahabat sejak lama.
Rumah mereka berdua juga satu komplek hanya saja berbeda blok.
Dari Tk,Sd,Smp hingga Sma,Lea dan Lucas selalu bersama.
Dan Lucas adalah the best partner in crime-nya Lea.
Sebelum mereka berdua berangkat ke sekolah,satu hal rutin yang masih mereka lakukan dari mereka berdua Tk hingga SMA adalah menonton serial kartun spongebob squarepants,setiap pagi Lucas menjemput Lea di rumahnya jam 06.30 dan Lucas juga menemani Lea menonton serial kartun kesukaan Lea yang sebenarnya Lucas juga suka,namun tidak se- addicted Lea.
"Le,lu ga bosen apa tiap pagi nonton si spons?" Tanya Lucas saat dia dan Lea kini tengah duduk berdua di sofa dengan semangkuk sereal yang setia menemani mereka berdua menonton kartun tersebut.
"Engga akan" jawab Lea dengan gelengan kepala.
"Btw,kita berangkat sekarang aja yuk,gue ada pr fisika nih belum gue kerjain" sambung Lea.
"Pr itu pekerjaan rumah, ya harusnya di kerjain di rumah dong,gimana si lu" ceramah Lucas di pagi hari.
"Weitss kalem mas bro,gue udah ngerjain kok tapi setengahnya doang si,abis gue ga ngerti dan gue mau tanya sama amber nanti di sekolah" ucap Lea.
"Tapi lu jangan nyontek ya,inget kita udah mau UN,kurang kurangin nyontek tuh" jawab Lucas.
"Nyontek dikit mah boleh lah ,heheh" ucap Lea dengan cengiran lebarnya.
"Dasar kupret,gue sumpahin lu jomblo" jawab Lucas dengan wajah meledek.
"Ga usah di sumpain Luc,gue emang jomblo kali hahah" ucap Lea.
"Iya sih,ya Allah kasihani lah sahabat hamba yang satu ini,kasih dia pacar ya Allah, gausah yang ganteng-ganteng,Abang batagor di kantin sekolah juga boleh ya Allah" ledek Lucas dengan tangan mengadah seolah ia memanjatkan doa.
Tak lama cubitan mautnya Lea mendarat mulus di perutnya Lucas.
"Annnnjir aw awww gilaaa sakit Leeee!!" Teriak Lucas yang mengaduh akibat ulah sahabatnya itu.
"Mau gue tambah?" Tanya Lea sinis.
"Lu mah ah pagi-pagi ga bisa di ajak bercanda,lagi PMS kali?" Ucap Lucas yang masih mengelus elus perutnya yang di jadikan sasaran cubitan mautnya Lea.
"Iya gue lagi PMS,kenapa?" Jawab Lea.
"Oh pantes" ucap Lucas pelan.
"Apaan Luc?" Tanya Lea.
"Eh enggggg anu,enggak! Yaudah yuk berangkat" jawab Lucas."Bunda,aku pamit ya Assalamualaikum"ucap Lea saat mencium tangan bundanya.
"Iya bun,aku juga ya,Assalamualaikum" tambah Lucas.
"Waalaikumsalam,Hati-hati ya kalian,Luc bawa motornya jangan ngebut-ngebut ya!" Pesan bunda pada mereka.
"Iya bun,siap" jawab Lucas.
Lucas memang sudah di anggap sebagai bagian dari keluarga Lea bahkan ia memanggil Rani dengan sebutan "bunda" dan begitupun sebaliknya dengan Lea."Nih pake dulu helmnya,safety first!" Ucap Lucas seraya memberikan helm pada Lea.
"Ayey captain!" Jawab Lea.Mereka berdua pun membelah jalanan ibu kota,10 menit kemudian mereka berdua sampai di sekolah.
Ini sudah pukul 07.08,dan itu artinya mereka hampir saja terlambat.
sekolah mereka memang memberikan keringanan 10 menit bagi para siswa yang rumahnya terbilang jauh dari sekolah,tapi tetap saja itu sudah jam telat karena bel masuk berbunyi jam 07.00 tepat."Luc gc ah,ntar ketemu si beton apes nih pagi gue" ucap Lea.
"Iya ini udah,yuk lah cabut" jawab Lucas.
Mereka berdua bergegas meninggalkan parkiran,
Baru saja mereka menginjakan kaki di koridor sekolah,suara yang sudah sangat mereka kenali menusuk indra pendengaran di pagi hari yang cerah ini."Lucas prawirata, Lea anindyatama" ucap bu marry sambil berkacak pinggang.
"Mampus kita Le" ucap Lucas.
"Ok,kalem" jawab Lea.
Mereka berdua pun menoleh ke belakang sambil nyengir lebar ke arah bu marry.
"Selamat pagi bu marry" sapa Lea dengan tangan kanannya terangkat juga senyum manisnya.
"Eh ibu" tambah Lucas yang sedang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil nyengir selebar cengiran kuda.
"Kalian lagi dan lagi,kalian udah kelas 3 harusnya bisa kasih contoh baik buat adik-adik kalian,ubah kebiasaan buruknya!" Ceramah bu marry.
"Iya ibu,maaf bu" ucap Lea.
"Ah saya sudah bosan mendengar kalimat itu dari mulut kalian!, saya ga mau tau, kalau kalian tidak bisa merubah kebiasaan buruk kalian ini,saya akan panggil orangtua kalian,mau?" Ancam bu marry.
"Yah jangan bu,iya kita akan berubah bu" Jawab Lea dengan mimik wajah memohon.
"Iya bu kita akan coba berubah,tapi bu, berubah itu tak semudah membalikan telapak tangan,ibu tau itu kan?" tambah Lucas yang sukses membuat Lirikan mautnya bu marry menuju padanya.
"Pokoknya saya tidak mau tau!, sekarang kalian berdua masuk kelas,cepat!!" Perintah bu marry.
"Siap bu,dahh ibu marry cantik" ucap Lea yang sebenarnya terkesan meledek.
Mereka berdua pun berlarian di koridor sekolah menuju kelas masing-masing.
"Lea anindyatama!!!" Teriak bu marry.
"Ampun buuuu" jawab Lea yang berusaha berlari agar tak terkena makian bu marry.
"Haha,hadeh sumpah bu marry pagi ini emang cantik, bulu matanya aja udah cetar banget,ala-ala syahrini gitu" ucap Lucas.
"Elah palsu tuh bulu matanya,ga asik" jawab Lea.
"Yaudah gue masuk ya" ucap Lucas setelah mereka berdua sampai di depan pintu kelasnya Lucas,kelas XII IPA 1.
"Ayey" jawab Lea.
Tak lupa mereka pun ber- tos ria.
Kelas mereka memang berbeda Lucas di XII IPA 1 sedangkan Lea di XII IPA 2.Hi,jangan lupa di vomment ya,komentar dari kalian sangat sangatlah berarti.
Thx
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me
Teen FictionSaat gadis remaja berada di titik terbawah dalam hidupnya. Di padukan dengan duka, dendam dan luka. Mencoba menyerah dan pasrah. Saat cinta di sekitar mulai terlihat. Memberikannya genggaman hangat,untuk kembali bangkit. Akankah semua luka dan duka...