Saat ini kota Los Angeles sedang mengalami musim dingin, tidak ada satupun manusia yang rela meninggalkan selimutnya, namun tidak untuk laki-laki yang saat ini sedang berdiri di depan toko DrinkShop.
seorang gadis pelayan menghampirinya "maaf, anda ingin memesan sesuatu ?"Laki-laki itu memandang dengan terkejut "Ya tentu". "Tidakkah anda ingin menunggu di dalam ? Saya rasa diluar udara sangat dingin"
laki-laki itu tersenyum "anda benar Saya rasa saya membutuhkan satu gelas coklat panas".gadis itu melangkah masuk namun sebelum memasuki pintu
"hei. Tunggu"
gadis itu berhenti "anda memanggilku ?".
"Bolehkah saya tau namamu?".
Gadis itu terseyum lalu mengangguk. Laki laki tersebut menghampiri sang gadis sambil mengulurkan tangan " jack! . siapa namamu ?".
" kelly" nama yang manis batin jackMereka terdiam diselimuti keheningan untuk sesaat hingga sebuah suara memecahkan
"jack apa kamu sudah lama menunggu? " mereka berdua menoleh. Saat itu seorang gadis memakai jaket bulu berwarna coklat tersenyum menatap ke arah jack. "Kau sudah datang ? Ya aku menunggumu sedikit lebih lama"
"Maaf jack tadi bibi Sofie memintaku untuk mengantarnya ke supermarket. Jadi aku harus mengantarnya terlebih dahulu"."Tidak apa apa. Kita masih punya waktu 15 menit"Merry tersenyum lalu mengalihkan pandangannya kepada gadis yang saat ini berdiri si samping jack . ia memandang gadis itu dengan pandangan tidak suka. " Siapa gadis ini ?"."Dia pekerja di toko ini" dia beralih menatap kelly yang sedari tadi hanya menunduk mendengarkan pembicaraan mereka."Aku akan segera pergi. jadi untuk coklat panasnya untukmu saja. Aku akan kemari lagi mungkin lain kali. Bagaimana?"Kelly menngangguk.
Merry yang jengah dengan interaksi dua manusia didepannya akhirnya menarik tangan jack. "Ayolah jack. Bisakah kita berangkat sekarang. Aku tidak ingin kita terlambat hanya karna gadis ini.
Kelly yang merasa dipandang sinis akhirnya segera memohon diri. "Maaf saya harus melanjutkan pekerjaan saya. Permisi"Kelly memasuki chafe dengan jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Entah apa yang terjadi tapi dia merasakan sesuatu yang berbeda saat lelaki tadi menjabat tangannya dan memandangnya dengan pandangan yang berbeda.
"Tuhan..apa yang terjadi padaku.. Ooh tidak tidak. Ada apa dengan detak jantungku. Mata itu aku seperti pernah melihatnya. Mata itu tidak asing bagiku. Siapa pria itu?"
Dia terus termenung bergelut dengan fkirannya hingga sebuah suara menginterupsinya.
":Hey Kell siapa pria tadi ? Dia sangat tampan. Aaaa aku juga ingin berjabat tangan dengannya. Beruntung sekali kau. Ayolah ceritakan!"
Rezi. Gadis yang selama ini telah menjadi sahabat terbaiknya yang terkenal cerewet sedang memberondonginya dengan berbagai pertanyaan.
"Aa. Aah apa yang kau katakan. Dia hanya pelanggan biasa"
"Hmz.. Baiklah baiklah. Jadi sahabatku yang cantik ini tidak mau berbagi kebahagiaan denganku. Baiklah aku tidak akan menemanimu pulang malam ini""Jangan bercanda. Kau ingin aku membeku. karena harus tidur disini ?sebaiknya sekarang kita harus bekerja lagi"
"Kau benar. Aku sedang malas mendengar omelan bos kita"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionBukan kesempurnaanmu yang telah membuatku tetap disisimu. Tapi jabatan tangan hangatmu serta pandangan mata teduhmu yang telah membuatku yakin bahwa aku harus tetap berada disisimu hingga nanti. By: Haibara