lima

6.2K 809 33
                                    

Tubuh itu terasa berguncang dengan kencang. Wajahnya ditampar dengan sadis dan tak manusiawi sampai beberapa kuku menggores wajahnya. Teriakan itu terus menggema seiring dengan guncangan ditubuhnya.

"... BANGUN PRILLY!!!"

Prilly mengerjap. Matanya yang berat itu menyimpit saat sinar matahari menyilaukan penglihatannya. Ia kemudian menoleh pada orang yang menyiksanya tadi. Sumpah serapah yang akan Prilly katakan pada Kakaknya tertelan kembali saat melihat air mata dipipi Adinda. Dengan cepat, Prilly terduduk dikasurnya.

Ia menatap sekitar, dan sadar ini didalam kamar milik Kakaknya. Prilly menghela sejenak. Ia ingat saat Kakaknya menyalakan lampu, dan membuat Prilly tidak jadi terjun dari anak tangga teratas rumahnya. Ia akhirnya meminta tidur dengan sang Kakak.

Dan lain kali, ia akan mengingatkan untuk tidak bunuh diri didalam rumah.

Prilly kembali fokus pada Kakaknya yang tak berhenti menangis. Tangannya terulur, menekan bahu Kakaknya yang bergetar. Ia menatap kedalam mata Adinda dengan serius. "Lo kenapa?"

Adinda terus menangis. Terisak kencang dengan bahu yang bergetar hebat. "A-ali ...," jeda, perkataan lirih itu  disusul dengan isakan kencang.

Dada Prilly bergetar. Mendengar namanya saja ia merasa takut. "A-ali kenapa?"

Entah kenapa ..., Prilly mempunyai feeling yang buruk. Ia yakin, ada sesuatu yang Prilly lewatkan.

"Dia ...," jeda, lagi-lagi, perkataan Adinda terpotong oleh isakannya. "Dia nabrak mobil dan kecelakaan, Prill ..."

Dunia Prilly lagi-lagi terhenti. Dadanya yang tadi berguncang takut kini berguncang khawatir.

"Dia ...," Adinda terus menangis pilu. "Dia nabraknya kemarin malem trus dilarikan ke rumah sakit, Prill ..., gue takut dia kenapa-kenapa."

Prilly juga takut Ali kenapa-kenapa. Ia tak bisa membayangkan bagaimana keadaan Ali sekarang.

Dulu, Ali dan Adinda koma hampir satu bulan. Yang pertama sadar adalah Adinda, sedangkan Ali sadar 3 hari kemudian. Dan sekarang ..., apa akan lebih lama? Atau lebih sebentar? Atau bahkan~

Tidak bangun sama sekali.

***

Sekarang, jelas sudah bagi Prilly. Penyebab Ali kecelakaan adalah disengaja.

Ali pasti melihatnya berpelukan didepan rumahnya, sehingga, cowok itu salah mengira dan menabrakan mobil yang dikendarainya pada mobil Andre.

Ali serius ...

Bahkan terlalu serius sampai cowok itu mencoba membunuh siapapun yang menyentuh Prilly.

Prilly memang tak seharusnya memeluk cowok asing yang baru dikenalnya. Tapi kan itu untuk salam perpisahan.

Prilly menghela napas panjang, dan melangkahkan kakinya menuju ruang VIP dimana Ali dirawat. Langkahnya terasa berat karna hati Prilly terus dihantui oleh rasa menyesal. Sampai disana, ia hanya menatap Ali dari jendela pintu itu, melihat tubuh Ali yang hanya dibaluti selimut disana. Separuh wajah Ali tertuti oleh masker oksigen. Cowok itu bahkan lebih parah lukanya daripada Andre. Dan lagi, Ali bahkan belum sadar sama sekali, sedangkan Andre sudah mengeluh pada keluarganya tentang ini-itu.

Didalam sana, Ali masih koma. Dokter bilang, tubuh Ali terpelanting keluar mobil dan menyebabkan beberapa titik saraf Ali terganggu, membuat cowok itu harus koma beberapa hari.

Bodohnya, polisi mengatakan Ali juga adalah korban.

Padahal Prilly tahu ..., dengan kekuatan uang, polisi itu jadi mengada-ngada krolonogi kecelakaan.

Bilang karna rem blong, lah. Karna belokan yang curam, lah. Atau lain-lain.

Tapi ..., yang membuat Prilly khawatir hanyalah ke-nekatan Ali.

Cowok itu bisa membunuh dirinya sendiri saking seriusnya.

Mata Prilly terus menatap kedalam. Pandangannya jatuh pada tautan tangan Kakaknya dan juga Ali. Prilly menghela napas panjang.

Rasa sesaknya seakan tidak boleh hilang. Takkan pernah hilang. Selama Ali terus ada dihidupnya ..., rasa sesak itu akan terus ada. Malah semakin bertambah.

Prilly jadi berpikir. Apa kalau Prilly mati, Ali juga akan menyusul dengan cara apapun?

Lalu ..., sekarang apa yang harus dilakukan Prilly? Bersatu dengan Ali dan menyebabkan perasaan orang lain terluka?

Prilly tak bisa mengkhianati. Ia terbiasa dikhianati sampai membuatnya tak tega untuk balas dendam karna mengetahui rasa sakitnya.

Tangan Prilly terulur. Ia meraba kaca transparan berukuran sepertiga pintu itu dengan tangan bergetarnya, tepat pada tubuh Ali yang tertidur disana. Prilly kemudian menunduk, ia menghela napas panjang. Dan saat itulah, cairan bening itu mengaliri pipinya. Prilly menangis disana dengan kencang. Lagi-lagi, potongan kejadian dua hari lalu terbayang dipikirannya.

"Trus apa, Li? Udah lo dapetin gue, lo bakal bilang kayak gini juga sama Kakak gue dan merjuangin Kakak gue lagi? Gitu? Li, perasaan gak segampang itu. Lo bilang, rasa cinta lo ke gue waktu itu terlalu sedikit, kan? Bisa jadi, rasa cinta lo sekarang sama Kakak gue juga lagi ada sedikit."

"Ini beda, Prill. Gue ngerasa gak hidup tanpa lo."

"Dan lo juga pasti bilang kayak gitu ke Kakak gue."

"Apa susahnya sih kasih kesempatan sekali lagi buat gue? Cuma sekali, Prill. Kalo gue masih kayak dulu lagi, gue janji gak akan minta lagi."

Lalu apa? Setelah Prilly memberi kesempatan dan mengkhianati Kakaknya, semua yang dilakukannya akan membuat keadaan menjadi lebih baik atau lebih buruk?

Manusia tak semuanya mirip Prilly dan Verrel. Mereka mungkin akan baik-baik saja jika orang yang mereka sayangi bahagia. Tapi orang lain? Mungkin tidak.

Tangis Prilly makin kencang. Ia menekan denyutan disana, tepat dimana jantungnya ditempatkan. Matanya terus menatap Kakaknya yang terlihat sedih.

Kalau bisa, Prilly ingin egois dan begitu saja mengkhianati Kakaknya demi Ali.

Namun sekali lagi, Prilly tidak bisa. Ia bukan Kakaknya.

______________________________________

Gak ada flashback. Kalian paham gak? Kalo enggak, dimengerti dulu baru dipahami.

Wkwkwk.

Gue sedih. Banyak yang manggil Adinda dengan Andien. Kalian kenapa sih? Masih baper BAM versi film?

Oh iya, ngomong-ngomong tentang Super Series, gue gak seneng sama sifatnya Ali yang di LIM. Dia terlalu menye. Gue lebih suka sifat dia yang kocak di BAM dan juga sifat sombong dan arogan dia waktu sama Michelle Ziu.

Serius. Kalian ngerasa juga gak sih? Atau gue doang?

JANGAN LUPA VOMMENT, YA!!

Instagram: nrshf.mara.s
Blogger: nurshifasf.blogspot.com
Yt channel: sf ling

BAM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang