Aku tahu ini sangat berat untuknya. Ini membuat hidup nya sangat menderita. Dia sahabatku. Dia sahabat terbaikku. Tapi, dia tak pernah memberitahuku tentang penyakitnya, sampai akhirnya aku tahu tentang penyakitnya saat dia di bawa ke rumah sakit saat itu.
Kawan, kenapa kamu tidak menceritakannya padaku?
Suara tangis lirih dariku dan kawan yang satu kelompok denganku seakan memenuhi ruangan ini. banyak rencana yang harus kami semua tunda karena dia tergeletak lemah di ruangan dan belum sadarkan diri.
Kamu harus sembuh, kawan...
Satu persatu dari teman-teman harus pulang ke rumahnya masing-masing sampai hanya tersisa aku. Aku tak tega untuk meninggalkan sahabatku sejak masa Sekolah Dasar ini. dia sangat setia menemani aku dari dulu. Dan saatnya aku melakukan sebaliknya.
Shin Kyung Ho, apakah ini benar-benar Kyungie yang aku kenal? Apakah ini benar Kyungie yang selalu bersemangat dalam segala hal? Apakah ini benar Kyungie yang selalu menyemangatiku? Apakah ini Kyungie yang selalu memelukku saat aku menangis?
Aku membatin sendiri. Sedangkan kyung ho menggerakan tangannya. Memberi suatu sinyal kalau dia sudah siuman.
"Ah? Kyungie, apa kau sudah sadar?" Tanyaku.
"Min Ah-ya.. a-aku ada dimana?" Katanya yang terlihat kebingungan.
"Kyungie, kau tadi pingsan. Aku sudah tau tentang semuanya.. tentang penyakitmu... kenapa kau tak menceritakannya padaku?" Tanyaku agak sedikit kesal.
"Penyakit? K-kau... kau tahu darimana?" Katanya.
"Kyungie.. kyungie.. aku tahu dari dokter.. dokter yang biasa memeriksamu adalah pamanku." Ujarku.
"Eh?"
"Kyungie, listen to me.. kita bersahabat dari saat kanak-kanak, kenapa kau masih tidak menceritakan tentang ini?" Kataku.
"I-iya.. aku tahu.. tapi, aku tak bisa.. ini hanya aku yang tahu.. bahkan orang tuaku tak tahu.." katanya.
"Kyungie, kamu harus memberitahu mereka cepat atau lambat.. penyakitmu cukup berbahaya." Ucapku.
"Hmm, aku mengerti..!" Katanya.
"Baiklah, kau istirahat lah sekarang.. kalau ada apa-apa bangunkan aku ya?" Kataku.
"iya!" Katanya. Aku hanya menganggukan kepalaku dan duduk di tepi tempat tidur kyung ho.
***
Sekitar 1 jam aku tertidur akhirnya aku bangun karena suara yang sangat membuatku terganggu. Posisi tidurku tidak lagi di tepi ranjang kyung ho, melainkan di sofa berwarna mint di dalam ruangan rawat kyung ho.
Ku lihat ada dokter dan beberapa perawat medis memeriksa kyung ho. masker oksigen sudah menempel di hidung kyung ho. Kepanikan mulai muncul di dalam diriku.
"Ajusshi? K-kyung ho.. k-kenapa?" Kataku
"Dia pingsan dan tergeletak di lantai begitu saja." Kata seseorang yang sebenarnya tak ingin aku lihat lagi. Aku terlalu membencinya.
"Aku.. tidak berbicara.. padamu.. diam kau!" Kataku sambil menunjuk-nunjuk dirinya.
"Iya. Yang dia katakan benar. Dia pingsan dan terjatuh di lantai. Sepertinya sempat sesak nafas. Tapi, dia sudah membaik sekarang. Kami tinggal dulu." Ucap paman Jung yang lalu meninggalkan ruangan Kyung ho.
Setelah Paman pergi, aku langsung menatap Yoon Ji dengan tatapan penuh kebencian.
"Untuk apa kau kesini? bukankah kau bahagia dengan penyakit Kyung Ho? Kau meninggalkan seorang yang sangat mencintaimu, dan sekarang kau kembali lagi?!" Ujarku yang sudah tak mampu membendung emosiku.
"Aku tau aku salah.. aku salah karena aku menyia-nyiakan Kyung ho oppa.. dan aku mendapat kabar dari teman baik nya kyung ho oppa kalau dia sedang di rumah sakit." Kata Yoon Ji.
"Sudah terlalu terlambat untuk meminta maaf, dan sekarang lebih baik kau pergi dan tidak usah mengganggu Kyung Ho lagi.. Aku tidak terima kalau sahabatku di sakiti oleh wanita sepertimu! Pergi!" Kataku mengusir Yoon Ji. Yoon Ji pun mengikuti apa yang aku katakan. Dia berjalan meninggalkan ruangan Kyung Ho.
***Kyung Ho bangun dari tidurnya. Aku langsung beralih dari sofa ke kursi yang berada tak jauh dari ranjang Kyung Ho.
"Kyungie-ah, kenapa kamu bisa pingsan seperti tadi? Kan sudah aku katakan, jika perlu apa-apa, bangunkan aku.. kenapa kau bangun sendiri dan pingsan?" Tanyaku sambil mengerutkan alis sebagai pertanda aku sangat mengkhawatirkan Kyung Ho.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Miss You
RomanceAuthor : Clara Alysia Primathea This story isn't made from plagiarism. Happy reading