Alien dari Mars.

33 0 0
                                    

All my bags are packed, I'm ready to go

I'm standin' here outside your door

I hate to wake you up to say goodbye

But the dawn is breakin', it's early morn

The taxi's waitin', he's blowin' his horn

Already I'm so lonesome I could die

Lagu yang sudah kuhapal liriknya diluar kepala itu terus menerus berputar dikepalaku. Lirik lagu Chantal Kreviazuk itu terus menerus keluar dari bibirku. Mengalir begitu saja.

Lagu yang kutahu dari jebolan Indonesian Idol itu menjadi lagu yang sangat populer sejak aku smp. Dan, damn it, lagu itu tak hilang dari ingatanku sampai saat ini.

So kiss me and smile for me

Tell me that you'll wait for me

Hold me like you'll never let me go

'Cause I'm leaving on a jet plane

I don't know when-

"Jangan nyanyi mulu dong. Ini bantuin tugasnya. Atau beliin minum deh kekantin.", seru seseorang yang langsung membuat nyanyianku terhenti sebentar.

Ganggu aja sih, ucapku dalam hati.

"I'll be back again, oh, babe, I hate to go", lanjutku bernyanyi dengan suara yang semakin bising.

"Male!", tegurnya dengan suara keras.

"Iyaiya. Gue beliin minum aja okay bos.", ucapku sedikit tertawa melihat wajah teman satu kelompokku ini tertekuk.

Male. Namaku Male (re: male biasa bukan male dalam english). Uhm, bukan nama asli sih tapi nama panggilan karena sifat aku seperti male alias cowo.

Yang tadi menegur itu adalah Ryoga. Kami berdua sekelompok untuk mengerjakan bahasa indonesia yang disuruh oleh Ibu Lina, alias kami memanggilnya dengan panggilan Bu Geboy.

Sebenernya, jarak antara kelasku dengan kantin tidak jauh. Tapi, biasanya dijam istirahat seperti ini kantin ramainya melebihi antrian sembako. Tapi itu lebih mudah untukku dibandingkan dengan harus mengerjakan tugas dari guru itu.

"Bu, lemon teanya 2 ya.", pesanku kepada ibu kantin yang sudah menjadi langgananku.

"Siap. Antri tapi ya.", ucap ibu kantin itu sembari melayani pembeli yang lain.

"Siap. Anterin nanti ya ke meja situ.", ucapku sembari menunjuk salah satu meja kosong didekatku.

Ibu kantin itu melihatnya dan segera mengangguk. Akupun segera duduk dibangku dengan panjang 1,5 meter itu.

Aku mengeluarkan ponselku yang sedari tadi tak ku sentuh.

336 unread messages. Ratarata dari group lineku bersama sahabatku dan sahabat sahabatku yang menanyakan keberadaanku.

Aku mengabaikan semua Line itu. Menscrollkan Lineku hingga paling bawah dan mendapati nama itu.

Line yang tak pernah berada dipaling atas dari pesan pesan Lineku lagi. Tak pernah lagi sejak setahun lalu.

ddrrtttt.

Aku melihat sebuah Line masuk.

Hai, bunyinya.

Kaget, tidak menyangka. Karena untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir nama itu ada dipesanku yang teratas.

Ya, nama itu.

Nama si Alien dari Mars.

**

Haloo ini cerita kedua selain Like We Used To. Karena seperti Like We Used To gabakal dilanjut karena idenya mentok lol.

Semoga suka yaa cerita barunya

Alien Dari MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang