Part 1: Kejutan

11 1 0
                                    

"Hey! Cepat bangun. Dasar kalian pemalas, sampah masyarakat!" begitulah suara lantang sipir penjara membangunkan para tahanan. Setelahnya beberapa tahanan dengan seragam khas warna orange keluar dari sel masing-masing namun dengan wajah ogah-ogahan.

"Aduh! Ini masih terlalu pagi" keluh salah satu tahanan. Sel-sel penjara sudah kosong karena semua tahanan kini ada dilapangan. Kecuali, disalah satu sel khusus. Penghuninya masih duduk ditepian kasur yang bisa dibilang bukan kasur lagi, tapi papan. Sangat tidak layak untuk jadi tempat tidur.

"Kau. Cepat bergabung dengan mereka!" bentak sipir yang mengetahui masih ada tahanan yang belum berkumpul ke lapangan. Namun, tahananitu masih duduk, tak bergeming.Akhirnya sipir itu akan menyeret paksa si tahanan keluar. Tapi itu adalah tindakan yang salah. Begitu membuka kunci sel dan masuk, perut si sipir langsung dihujani pukulan oleh tahanan itu dengan keras. Sudah bisa ditebak, sipir dilumpuhkan dan tahanan pasti kabur.

***

Kepolisian Inggris, 3.32 pm

Harusnya ini jadi hari yang tenang bagi Zoe si kepala polisi cantik. Namun, beberapa jam yang lalu dia dikabari jika salah satu kriminal yang dijebloskannya ke penjara dua tahun lalu, tadi pagi telah kabur.

"Nathan Wilson.." Zoe menyebut nama kriminal itu. Dari data yang dia dapat, asal usul Nathan tidak begitu jelas tapi dikatakan pula dia pernah masuk rumah sakit jiwa, setelah keluar dia malah makin menjadi dengan aksi kriminalnya seperti; merampok, membunuh, memperkosa dan lain-lain.Orang seperti ini harusnya tetap dirumah sakit jiwa, jika perlu pasung atau kandangkan saja dia. Pikiran Zoe mulai menerawang sebelum akhirnya dibuyarkan oleh dering telepon kantornya. Segera diangkatnya gagang telepon itu.

"Bagaimana? Apa kau menemukan mayatnya??" tanya Zoe. Sedari tadi dia memang menunggu informasi dari anak buahnya.

"Negatif"

"Apa kau yakin?"

"Kami sudah empat jam mencarinya tapi tidak ada hasil"

"Shit" Zoe tidak bisa membiarkan penjahat seperti Nathan berkeliaran dikotanya. Dia menyuruh lagi anak buahnya untuk memperluas area pencarian.Sekedar informasi, Zoe menjebloskan Nathan ke penjara yang berada ditengah pulau yang dikelilingi gelombang ombak yang ganas dan batu karang yang tajam. Dan Nathan kabur dengan cara melompat ke air. Zoe pikir Nathan tidak bisa bertahan disana dan akhirnya mati. Tapi dia salah, justru Nathan berhasil melewati itu semua.

***

Nathan sudah berhasil lolos dan dia sekarang mengendarai mobil yang tadi sempat dia curi, menuju kediaman mama Ortiz. Dia memacu cepat mobil itu meski nafasnya masih memburu karena tadi harus berenang melawan ombak yang ganas dan beberapa batu karang yang berhasil membuat luka ditubuhnya. Tak butuh waktu lama, Nathan kini berdiri di depan pintu kediaman mama Ortiz. Dia lalu masuk dan...

"Halo! Mama Ortiz--ow.." sapa Nate terhenti saat dia mendapati si pemilik rumah sedang bercinta diruang tengah. Pantas saja tadi sayup-sayup terdengar suara desahan mampir ditelinga Nathan. Dasar wanita tua yang penuh gairah.

"Na-Nate.." kaget mama Ortiz melihat kedatangan Nathan. Bukannya dia masih punya waktu 18 tahun lagi dipenjara? Ah, dia pasti kabur. Pikirnya.

"Tidak apa. Lanjutkan saja, aku hanya ingin pinjam kamar mandi dan beberapa pakaian. Oh-ya, lain kali jangan lupa kunci pintunya" Nathan nyelonong ke kamar mandi setelahnya. Tak lupadia mengobati luka -lukanya lalu bercukur.

"Well, meski dua tahun di balik sel tapi aku masih saja tampan" Nathan bercermin setelah bercukur, dia mengusap dagu dan pipinya yang dihiasi brewok tipis. Itu salah satu daya tarik Nathan.

***

Pukul 23. 45 pm

Zoe pulang ke apartementnya. Seorang kepala polisi tinggal di apartement? Ya, itulah Zoe. Tadinya dia mau tinggal perumahan mewah, namun karena terlalu luas dan dia hanya tinggal sendiri, jadilah Zoe melirik apartement sebagai tempat tinggal. Seperti biasa dia langsung menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuh sebelum masuk ke alam mimpi. Diloloskan semua yang menempel dibadannya, lalu bercermin mengagumi tubuh sexynya yang belum terjamah oleh siapapun.

"Sempurna.." gumam Zoe dengan pose kedua tangan menangkup dada ranumnya lalu diakhiri dengan masuk ke bathub yang sudah terisi penuh air.

***

Esoknya, Zoe berangkat ke kantor dengan mengendarai SUV hitamnya. Yang belum Zoe sadari adalah; dia tidak sendiri di dalam mobil itu. Ya, Nathan sebelumnya berhasil menyelinap dan sembunyi dikursi belakang mobil.

"Halo, sayang.." ucap Nathan ketika muncul begitu saja dari kursi belakang dan mengejutkanZoe, sontak Zoe menginjak rem dengan kuat sampai tubuh Nathan yang belum siap dan tak memakai sabuk pengaman terlontar ke depan menghantam kursi depan.

"Nathan!" Zoe tak percaya ini, tahanan yang kabur yang dicarinya kini malah ada di depannya, di dalam mobilnya.

"Ouww---yeah, bingo bongo bango! Ya, aku Nathan"

To be Continued

Mistah Cromantic?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang