Sebelumnya, Zoe yang sedang mencari tahanan yang kabur dari penjara justru malah didatangi oleh orang yang dicarinya itu. Ya, Nathan muncul begitu saja di dalam mobil Zoe saat wanita itu berangkat bekerja.
"Nathan!" Zoe tak percaya ini, tahanan
yang kabur yang dicarinya kini malah ada di depannya, di dalam mobilnya. Sial, tak ada waktu untuk kaget, seketika juga Zoe langsung menodongkan pistol pada Nathan.
"Ouww---Yeah, Bingo bongo bango! Panggil aku Nate saja dan terima kasih masih mengingatku" meski dirinya ditodong pistol tapi Nathan terlihat tidak ketakutan sama sekali. Malahan dia duduk bersandar dengan santai dikursi belakang.
"Tch.." Zoe tak mau berbasa-basi lagi, dia langsung memborgol tangan Nathan ke belakang, sementara Nathan tanpa perlawanan membiarkan saja dirinya diborgol.
Setelahnya, perjalanan Zoe ke kantor pun berlanjut. Dia tidak sabar menjebloskan Nathan kembali ke penjara. Tentu saja kali ini dengan penjagaan yang extra agar Nathan tidak berhasil kabur lagi. Rasa tak sabarannya itu sampai-sampai membuatnya tidak sadar mengemudi melewati batas kecepatan normal. Ya, Zoe mengebut.
"Well, boleh aku minta hak sebagai tahanan?" Nathan yang sedari tadi dalam perjalan hanya diam kini mulai angkat bicara.
"Jangan coba membodohiku!"
"Hei--ayolah sayang. Aku hanya minta 3 permintaan"
"Permintaan ditolak!" kesal, ya Zoe mulai kesal. Bukan karena permintaan Nathan tapi karena pria itu seenaknya saja memanggilnya dengan kata 'sayang'.
"Pertama aku ingin makan brokoli. Kedua, aku ingin kau menjadi kekasihku.."
"Ha?!" kali ini Zoe benar-benar kaget, apa-apaan maksud permintaan Nathan yang kedua itu? Oh-hell, tidak semudah itu mendapatkan hatinya Zoe.
"Aku rasa kau butuh pukulan diwajah"
"Ketiga, awas benturan!" Nathan dengan cepat mengaitkan kakinya pada stir mobil, dia langsung membanting ke sebelah kiri.
Zoe langsung bereaksi, dia menembak Nathan, sayang karena mobil yang bergerak cepat keluar jalur, tembakannya hanya mengenai bahu kanan Nathan itupun tidak terlalu dalam dan berikutnya mobil berakhir dengan menabrak pohon.
****
"Ugh! Dimana aku?" itulah yang diucapkan pertama kali saat Zoe baru tersadar, setelah kecelakan itu dia langsung dibawa ke rumah sakit. Beruntungnya luka yang dialaminya tidak terlalu parah, cuma bagian kepala saja yang terbentur cukup keras namun itu tidak perlu dikhawatirkan kata Dokter.
Disudut ruangan Zoe dirawat, terlihat juga seorang pria dengan rambut blonde sambil memegang satu bucket bunga. Dia adalah Hank, salah satu rekan Zoe di kepolisian. Hubungan mereka bisa dibilang teman satu angkatan saat disekolah menengah. Dan faktanya Hank menyukai Zoe saat pertama kali dia bertemu tapi sampai saat ini Hank hanya bisa menyembunyikan perasaannya.
"Sudah dua hari kau tidak sadarkan diri" suara bariton Hank mulai terdengar. Satu yang tak asing bagi Zoe.
"Dua hari?"
"Apa yang terjadi sebenarnya?"
"Ya--uhh..." Zoe mengingat kejadian itu. Nathan. Ya, nama itu yang diingatnya. Pria itu yang membuatnya seperti ini, sialan sekarang dimana dia?
"Nathan.."
"Hee?! Nathan"
"Ya, dia yang membuatku seperti ini..."
Dengan kondisi yang masih lemas, Zoe menceritakan apa yang dia alami pada Hank. Dari bagaimana Nathan bisa bertemu dengannya sampai saat mobilnya menabrak pohon akibat ulah Nathan.
"Sialan, si brengsek itu harus segera ditangkap!" geram Hank. Dia tidak terima dengan perlakuan Nathan pada Zoe. Orang yang dicintainya.
"Baiklah Zoe, kau istirahat sampai sembuh. Hari ini juga aku akan bergerak mencari Nathan" ucap Hank, dia meletakkan bucketnya di meja samping Zoe. lalu dia keluar dari ruangan dan bersiap mencari bajingan Nathan.
Tak lama setelah Hank pergi, datanglah seorang pria dengan bucket bunga yang besar memasuki ruangan Zoe.
"Apa yang dilakukan Donald Trump diruanganmu?"
Pria yang membawa bucket bunga besar itu menampakan dirinya dan...
"Nathan!!" ucap Zoe terkejut.
"Hola, Zoezilla. Bagaimana kondisimu? Hei--lihat apa yang aku bawa"
"Jangan seenaknya saja memanggilku dengan sebutan itu!" sialan, orang ini selalu saja membuat Zoe marah. Bisa-bisa Zoe jadi tambah sakit.
"Honeeeyyyy..."
"Diam!"
"Sweetyyy..."
"Aku bilang diam!"
"Baeeeeeee..."
Gah! Zoe tak tahan lagi, dia lemparkan bucket pemberian Hank pada Nathan dan pria itu sukses menghindar.
"Ups--aku akan kembali lagi"
Pamit Nathan lalu dia memberikan bucket besar yang dia bawanya pada Zoe sebelum akhirnya pergi.
Zoe sendiri malah membuang bucket bunga pemberian Nathan. Dasar.
****
Beberapa hari berlalu, Zoe sudah bisa kembali beraktifitas lagi dan baru saja dia mulai bekerja, ada kasus besar yang menantinya.
Kabarnya malam ini ada pengiriman narkoba dalam jumlah yang banyak. Dan Zoe tentu saja akan memimpin langsung operasi ini.
Dan bagaimana kasus Nathan yang sedang ditangani Hank?
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistah Cromantic?
ActionBagaimana jadinya jika seorang kriminal jatuh cinta pada seorang kepala polisi yang cantik? Inilah yang terjadi pada Nathan Wilson. Saat melakukan tindak kejahatan untuk kesekian kalinya, dia berhasil dilumpuhkan oleh Zoe Walcott sang kepala polisi...