Chapter 1

26 4 0
                                    

Senin, hari pertama sekolah buat siswa/i yang naik kelas maupun anak-anak baru. Khususnya anak-anak kelas 10 di Pranata school.

Sekolah yang cukup elit di daerah ini. Disini, hanya menerima murid-murid yang ber-IQ tinggi, anak pejabat, anak pengusaha kaya, dsb. Ada dua cara untuk masuk ke sini.

Pertama, dengan program beasiswa atau dengan membayar uang pendaftaran masuk 100 juta. Belum lagi dengan uang pembangunannya, warbiyazah.

Oh ya, maafkan daku yang lupa mengenalkan diri. Perkenalkan, nama gue Vionna Seraphine Oraine, dan bentar lagi mau lulus.

Ya, gue kelas XII MIA 1 sekarang dan gue disini karna dapat beasiswa. Udah mati-matian belajar supaya bisa masuk disini dan membanggakan orangtua. Tapi, orangtua gue nggak pernah menghargai usaha gue buat mereka bangga dengan gue.

Mereka hanya sibuk, sibuk dan sibuk dengan urusan bisnis mereka dan hampir tidak pernah punya waktu dengan putri mereka satu-satunya.

"Mama lagi sibuk, jangan ganggu mama, Avy"

"Papa sibuk, jangan ganggu papa, Avy"

Itulah kata-kata yang selalu mereka gunakan sebagai alasan. Selalu.

Kasih sayang yang sebenar-benarnya tidak pernah dirasakan olehku meski sederet fasilitas mewah mewakili kealpaan keluarga kami.

Juga sebasung karyawan rumah yang setiap hari berlagak seperti prajurit istana. Berangkat dan pulang sekolah saja mesti dijemput supir khusus. Jadi kebebasan ala reformasi memang belum cukup buat gue.

Membuat gue harus menjalani rutinitas sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara. Minta ini, dapet. Minta itu, dapet. Kurang apa coba?

Gue memang bersyukur karena terlahir di keluarga seperti ini. Tapi, tanpa kasih sayang dari orangtua, itu tetap saja kurang bagi seorang anak.

Udahlah, kenapa malah curhat?

Hari ini, gue sangat bersemangat. Tahu kenapa? Karna hari ini, hari dimana gue adalah salah satu OSIS yang terpilih menjadi mentor dalam MOS kali ini. Sebenarnya udah pernah, tahun kemaren.

Gue rela datang pagi-pagi biar nggak telat. Padahal ini baru jam 06.00, sedangkan para OSIS sebenarnya disuruh datang jam 06.30, kelewat rajin gue datangnya.

Sambil menunggu yang lain datang, daripada harus bertingkah seperti orang bodoh disini, gue pergi ke taman sekolah dan menyumbat telinga dengan headphone putih untuk mendengarkan beberapa lagu.

"one two three
I been running from the pain
Trying not to feel the same
But it's a shame that we're shinking
...."

Saat sedang asyik mendengarkan lagu, tiba-tiba tangan seseorang memegang bahuku. Karena refleks, gue jadi merinding, Keringat dingin mulai bercucuran.

Perasaan, setahu gue yang ada pagi-pagi begini cuman satpam, cleaning service dan gue. Lah terus, siapa coba?

Apa rumor tentang hantu taman sekolah itu beneran?

Ya, minggu lalu beredar rumor tentang siswi kelas XII IPS 2 yang hendak pergi ke taman sekolah buat ngambil ponselnya yang ketinggalan.

BY YOUR SIDEWhere stories live. Discover now