Aku memandang jalanan lewat kaca bus. Hari ini aku dan ibuku akan pindah ke jakarta. Kami akan mengontrak sebuah rumah kecil di daerah Cibubur untuk tempat kami berteduh. Aku juga nanti akan bersekolah di SMA Negeri 7 Cibubur. Aku berharap semoga aku dan bunda bisa bahagia disini.
Pagi ini aku telah bersiap-siap untuk menjalani hari pertamaku sebagai murid baru di SMAN 7. Aku melangkahkan kakiku keluar dari kamar kecilku menuju dapur untuk menghampiri bundaku.
" selamat pagi bunda " sapaku pada bunda yang sedang memasak.
" pagi sayang, sarapan dulu yah " kata bunda sambil menuangkan nasi goreng kedalam piring milikku.
" Makasih bunda, eemmm wanginya harum banget, pasti enak " pujiku. Bunda hanya tersenyum melihat tingkahku.
" ya udah kamu habisin cepat, nanti telat loh kesekolahnya " ingat bunda.
" siip bunda " balasku
Setelah menghabiskan sarapanku, aku berpamitan pada bunda untuk berangkat sekolah.
" bunda, Syifa berangkat dulu yah, assallamualaikum " pamitku pada bunda
" waallaikum salam " balas bunda.
___________________________________________
Aku melangkahkan kaki ku dengan mantap memasuki gerbang sekolah baruku. Banyak mata yang memandang heran padaku seperti bertanya-tanya siapa aku. Aku menatap binggung sekolah ini sambil bertanya-tanya pada diriku sendiri dimana letak RUANG KEPSEK. Aku terlonjak kaget saat tiba-tiba ada sebuah tangan yang menepuk pundakku. Ku tolehkan kepala kebelakang untuk melihat tangan siapa yang berada dipundakku. Saat ku menoleh, ternyata seorang gadis yang tingginya sama denganku tersenyum padaku.
" Hai, anak baru yah? " tanya gadis itu padaku.
" iya " balasku singkat.
" oh ya kenalin nama gue Arabella Angelica biasa di panggil Bella, kalo lo? " dia memperkenalkan dirinya padaku.
" Nama aku Asyifa Azzahra Putri " ucapku.
" oh, ya udh yuk gue anterin lo ke Ruang Kepsek " tawar bella.
Aku hanya mengangguk saja dan mengikuti langkahnya.
" Oh ya lo pindahan dari mana? " tanya bella.
" Aku pindahan dari Yogya " jawabku
" Oh, lo kelas berapa sekarang?" Tanya bella.
" Aku kelas 11 " jawabku.
dia hanya menganggukan kepalanya saja.
" Nah ini ruang kepseknya, oh ya gue balik kekelas dulu yah " ucap bella.
" Iya, makasih yah " ucapku mengucapkan terimakasih dan tersenyum kecil padanya.
" Siip, nyantai aja, bye gue pergi dulu" ucapnya sambil melambaikan tangan dan melangkah pergi meninggalkan ku.
#
Kelas XI Ipa 1 ~
Saat ini Syifa sedang mengikuti mata pelajaran pertama- Matematika- setelah tadi memperkenalkan diri sebagai siswa baru di depan kelas.
Ketika sedang serius belajar, tiba-tiba Syifa merasa kantung kemihnya telah penuh, itu artinya ia harus cepat" ke toilet untuk membuangnya. Syifa kemudian berdiri dari kursinya, lalu berjalan kedepan kelas, ke depan meja guru untuk meminta izin pergi ke toilet.
"Permisi pak, saya mau izin ke wc, boleh?" Tanya Syifa dengan sopan kepada guru Matematikanya.
"Oh ya, silahkan" izin Pak Arman a.k.a Guru Matematika.
Setelah mendapatkan izin dari pak Arman, Syifa langsung bergegas keluar kelas dan berjalan ke arah kanan menuju tangga. Kelas Syifa berada di lantai 2, sedangkan toilet berada di lantai 1. Syifa berjalan dengan tenang saat berada di lantai 1. Dia terus berjalan lurus setelan tadi sempat melihat peta denah sekolah yang berada di dekat tangga. Saat sedang berjalan menuju toilet, Syifa melihat ada sebuah ruangan yang tampak terdapat celah kecil karena tidak ditutup rapat. Sebenarnya Syifa tak mau ambil pusing dengan melihat apa yang berada di dalam sana. Tiba tiba .....
"Aaaaaa"
Syifa mendengar itu, suara lengkingan kesakitan. Meski suaranya cuma sebentar. Ia melangkah mendekati ruangan tersebut. Ia membuka pintu ruangan itu sedikit untuk mengintip apa yg ada didalam sana. Seketika tubuhnya membeku ketika dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, seorang laki-laki dengan membawa pisau tengah mencabik-cabik tubuh laki-laki culun berkacama dengan sadisnya. Syifa yakin, laki-laki culun itu sudah tak bernyawa.Syifa tak sanggup melihat itu lebih lanjut lagi, dia dengan terburu-buru pergi dari tempat mengintipnya tadi, ketika dengan tidak sengaja kakinya menyenggolsebuah vas bunga yang berada di dekat gudang.
Seketika kaki Syifa tak sanggup bergerak setelah dia mendengar langkah terburu-buru seseorang didalam sana.- Bersambung -

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga Dan Syifa
Teen FictionHudip indah yang diimpikan Asyifa Azzahra Putri harus lenyap, setelah perceraian kedua orang tuanya. Dan dia terpaksa harus ikut dengan ibunya yang memilih pindah ke Jakarta untuk melanjutkan hidup. Ia harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan...