Part 4

432 45 2
                                    

"Ayolah Namjoon Hyung, jangan berspekulasi macam-macam. Aku hanya ingin memenuhi permintaan dari salah satu teman dekatku. Minggyu adalah salah satu teman yang paling aku percaya, dia juga menjadi salah satu orang yang selalu menasehatiku saat masih menjalin hubungan dengan Taehyung"

Maaf hyung aku terpaķsa berbohong kepadamu prihal kencan bersama minggyu, aku hanya tak ingin terus memberimu harapan palsu atau apapun. Kau pàntas mendapatkan yang terbaik, dan itu bukan aku tentunya. Ada seokjin hyung yang sangat sangat mencintaimu. Maaf aku berbohong soal kencan bersama minggyu. Aku hanya jalan-jalan bersamanya dan melaksanakan sebuah misi.

"Kau yakin dia baik? Apa dia bisa menjagamu?"

"Dia sangat baik hyung, demi Tuhan hyung. Aku bukan anak bayi yang harus terus menerus digendong oleh ibunya"

"Hmm, baiklah Joen. Kau boleh pergi dengannya, tapi kalau ada apa-apa jangan ragu untuk hubungi aku Joen. Jangan berbuat yang aneh-aneh dengannya. Jaga dirimu baik-baik serius, aku mengkhawatirkan mu Joen"

"Hanya ketaman hyung, sebentar. Menghabiskan waktu bersama. Tak lebih hyung, iya temanku sejak lama"

"Dan juga mantan kekasihmu ketika SMP kan? Jangan kira aku sudah lupa Joen Jungkook"

"Tapi percayalah hyung, hubungan kami tetap baik meski sudah putus. Alasan putus kami dulu juga sangat masuk akal. Aku dan minggyu merasa lebih baik berteman daripada terikat dalam sebuah hubungan"

"Oke hyung tau jelas itu, kau sudah sering membahasnya. Dan sekarang kita mau kemana? Masih Hujan gerimis Joen"

"Mari menerobos masuk ke mobil sajà hyung, aku akan telat kalau kita menunggu sampai hujan reda, lagi pula aku bawa payung jadi kita tidak akan basah hyung"

"Baik Joen, anything for you"

Di mobil
Suasana cukup hening, Namjoon yang biasanya over protective kepada Jungkook mendadak menjadi diam seribu bahasa. Suasana menjadi sedikit terasa kaku dan canggung.

Tak berselang lama dalam kondisi canggung tersebut. Jungkook mulai membuka suaranya.

"Namjoon hyung, kau tau apa arti Seokjin Hyung bagiku. Dia adalah sosok yang sangat aku sayangi. Dia sangat menyukaimu, dan dia juga orang yang baik hyung. Jadi aku mohon, pertimbangkan lagi perasaanmu, Jin hyung sangat mencintaimu. Aku sangat tau, dari melihat sorot tatapan matanya padamu. Hyung ingat kenapa iya memutuskan untuk kuliah di Jepang padahal iya sudah mendapat beasiswa di Belanda? Semua itu demi kau hyung. Jin hyung sangat menyayangimu jauh melebihi aku. Jadi aku mohon pertimbangkan lagi perasaanmu pada Jin hyung. Jelaskan padanya lagi kalau kau juga menyayanginya"

Pletak
Suara jitakan mulus yang tepat mendarat di kening Jungkook.

"Hyung apa-apaan kau, menjitakku seenakmu. Ini sangat sakit kau tau" keluh Jungkook sambil menyentuh keninģnya yang agak sedikit memerah akibat jitakan Namjoon.

"Hey bocah, jangan sok menasehatiku yang lebih dewasa darimu. Mengenai perasaanku pada Jin hyung, sepertinya aku memang mulai menyukainya hmm. Meski aku masih ragu, apakah aku bisa melupakanmu atau tidak. Dan melihat gelagat mu tadi saat berpapasan dengan adikku dan kekasih lamanya, kau terlihat benar-benar terluka. Aku rasa kau butuh hiburan, aku putuskan untuk mengijinkanmu pergi ke taman bersama temanmu sekaligus mantan kekasihmu dulu Joen. Bersenang-senanglah disana, jangan pulang larut malam karena orang tuamu dan aku pasti sangat khawatir. Hubungi aku kalau kau butuh seseorang untuk menjemputmu"

"Baik hyung, dan ngomong -ngomong Hyung maafkan aku, aku tidak bermaksud menolakmu atau menceramahimu hanya saja aku.. aku.. aku merasa kau terlalu baik dan kau juga hyung terbaikku jadi aku tidak ingin merusak hubungan kita dengan masalah percintaan atau semacamnya"

"Sudahlah Joen, tidak usah merasa bersalah seperti itu. Jangan berpikir aku tidak bisa melupakan perasaanku padamu. Aku akan segera melupakanmu, dan aku akan mulai menyadari perasaanku yang sebenarnya pada Jin hyung. Kau tak usah khawatir Joen"

"Hyung kau makin dewasa sekarang, kau sangat dewasaa"

"Itulah bedanya anak kuliah dan anak SMA Joen Jungkook"

"Aish, ya hyung aku tau kau sudah kuliah dan aku masih SMA. Terimakasih sudah mengingatkan"

"Sama-sama Jungkookie yang imut"

"Hyung berhenti memanggilku dengan sebutan seperti perempuan begitu. Aku merasa kehilangan rasa wibawaku sebagai seorang laki-laki. Panggil atau tampan atau Jungkook saja sudah cukup"

"See, kau terlihat seperti gadis remaja yang sedang merajuk saat kekasihmu tak bersedia membelikanmu ice cream"

"Hyung diam, berhenti memikirkanku sebagai seoranģ gadis"

"Oke kalau kau berjanji tak akan menangis atau bersedih lagi karena adikku. Deal?"

"Hmm, oke Deal"

15 menit kemudian mereka kembali sibuk dalam pikiran masing-masing sampai Jungkook kembali membuka suara.

"Hyung berhenti, kita sudah sampai di taman"

Namjoon pun menghentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk taman.

"Terimakasih banyak telah mengantarku kesini hyung, ngomong-ngomong aku baru sempat mengatakannya. Aku sangatt sangatt merindukanmu hyung. Dan sebenarnya dari tadi Jin hyung terus chat denganku. Dia menanyakan keadaanmu. Aku rasa dia sedang di Seoul juga, dia pasti menyusulmu kesini hyung. Jadi jangan kecewakan dia, aku harap kau memintanya untuk menjadi kekasihmu lagi. Jin hyung pasti akan sangat bahagia"

"Oke Joen, akan aku pertimbangkan. Sana pergi! Kasian temanmu lama menunggu bayi besar sepertimu"

"Baik hyung, byee aku menyayangimu"

Jungkook pun perlahan hilang dari pandangan Namjoon.

"Huh dasar bocah, bagaimana aku bisa jatuh sangat dalam terhadap pesona bocah seperti Joen Jungkook. Demi Dewa, hanya Tuhan yang tau"

Namjoon melajukan mobilnya dengan cepat saat melihat notifikasi di smartphonenya yang menunjukan pesan berisi lokasi keberadaan Jin.

.....

Di salah satu kursi dekat taman.

"Maaf membuatmu menunggu lama Minggyu. Aku harus menjemput Namjoon hyung di Bandara tadi"

"Tak masalah Joen, tapi tunggu dulu. Namjoon hyung? Laki-laki yang dulu sangat over protective padamu?"

"Hahaha, iya iya masih saja kau ingat. Bukan dulu Minggyu, dia baru ke Jepang 6 bulan yang lalu"

"6 bulan itu cukup lama Joen, sama seperti lamanya kau menjalin hubungan dengan senior kita Kim Taehyung"

"Jangan membahasnya aku mohon, aku tidak ingin lagi mendengar namanya dan apapun yang berhubungan dengannya. Aku membencinya"

"Uhn maaf, kau sangat sensitive ternyata. Baik kembali ke topik utama, jadi kau serius ingin bertemu dengan orang yang aku sukai?"

"Tentu saja!" Jawab Jungkook mantap

"Yakin kau tak akan cemburu? Karena dia sangat sangat cantik"

"Buat apa aku cemburu? Kita sudah berakhir lama. Dan aku tak punya persaan apapun kepadamu selain sebagai teman baik oke. Lagi pula aku tampan kenapa harus cemburu pada gadis yang cantik"

"Baiklah kalau begitu Joen, aku hanya mengetesmu"

"Kebiasaan kau Kim Minggyu. Siapa nama gadis yang kau sukai?"

"Namanya Joen Somi. Marganya sama sepertimu, dan kalian memiliki wajah yang cukup mirip"

"Siapa? JOEN SOMI? KAU SERIUS MINGGYU?"

Oh demi Tuhan, apakah dunia sesempit ini. Dan kenapa aku harus terjebak diantara mahluk-mahluk yang memiliki takdir berikatan? Dan kenapa pula aku setuju untuk membantu misi Minggyu menaklukan pujaan hatinya, yang tak lain dan tak bukan adalah mantan kekasih dari mantan kekasihku. Dan ralat calon kekasih dari Kim Taehyung lagi. Demi Tuhan dan Demi Dewa. Kuatkanlah hati, jiwa, iman dan perasaanku ini Ya Tuhan agar kuat menjalani cobaan hidup yang sangat berat ini.

T.b.c

Nb:
Paragraf mirinģ adalah Jungkook's side
Paragraf tegak adalah author's side

Thankyou yaa
Tinggalkan jejak oke 😊

No Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang