Prolog

9 1 0
                                    

Terlambat.

Adalah salah satu kebiasaan buruk Akbar, ia sering kali terlambat karena sering begadang dimalam hari, hampir setiap harinya dipanggil oleh guru BK, bahkan papahnya pun sering kali bolak-balik pergi ke sekolah karena ulah anaknya yang badung itu, SMA Jakarta.

Teet...teet...teet...

Suara bel berbunyi 3X menandakan seluruh siswa harus masuk kelas untuk belajar, gerbang sekolah pun sudah ditutup rapat-rapat oleh penjaga sekolah. Terlihat dari kejauhan salah satu siswa berlari menuju gerbang depan sekolah, berharap hari ini dirinya tidak telat seperti biasanya, Akbar.
Tidak asing lagi jika dia hari ini terlambat ke sekolah, bahkan sampai ingin masuk ke sekolah dia rela-rela memancat pagar dari samping sekolah untuk masuk pelajaran tepat waktu, gerbang samping pun berhasil ia lewati, dia berjalan dengan penuh kehati-hatian, matanya tak mau tenang, dan kepalanya pun menengak-nengok ke samping agar dia tak ketahuan, tapi hari ini dia ketangkap basa oleh salah satu guru yang sedang mengawas di gerbang samping.

"Akbar!"

Saat itu jalannya yang merindik-rindik langsung berhenti saat guru pengawas memergokinya di gerbang samping, dengan badan gemetar dia membalikkan badan untuk mengampiri pengawas tersebut.

"I-iya bu."ucapnya getir, dengan rasa takut ia hanya bisa menundukkan kepala dengan kedua tangan didepan badannya.

"Lagi-lagi kamu yang terlambat! Ayo ikut saya."

Pengawas pun membawanya pergi untuk mengadap pihak sekolah, tapi kali ini dia tidak dibawa ke ruang BK, melainkan langsung dibawa ke ruang kepala sekolah.

Dengan langkah kaki yang bergetar penuh dengan ketakuktan, dia tertegun saat mendongak dan melihat papan yang bertuliskan "R. KEPALA".

"Bu? Kok saya dibawa kesini? Bukannya saya dibawa ke ruang BK?"ucapnya lirih.

"Sekarang kamu masuk kedalam dan temui pak kepala."

"Saya sendiri bu?"ucapnya kalut.

Sang guru pun hanya menganggukkan kepala.
Dengan penuh rasa cemas, khawatir, dan grogi dia memasuki ruang kepala.

"Silahkan duduk."

"I-iya pak."

"Pasti kamu terlambat ke sekolah lagi kan?"

"Iya pak, tapi hari ini saya sudah berusaha agar tidak terlambat ke sekolah, dari rumah saya lari-lari supaya nggak telat pak, tapi tetep aja saya udah sampe di sekolah malah gerbang depan udah ditutup rapat."

"Kamu tahu berapa kali kamu terlambat masuk sekolah? Dan kamu tahu kan hukuman kamu apa?"

"Saya tau pak, hampir setiap hari saya terlambat masuk ke sekolah, tapi tolong pak, tolong beri saya kesempatan satu kali lagi pak."ucapnya memohon.

Dengan berat hati, kepala sekolah memberikan hasil keputusan seluruh dewan guru yang layak untuknya, sang kepsek pun menarik nafas sedalam-dalamnya.

"Akbar, sebelumnya saya minta maaf, dengan berat hati saya mengelurkan kamu dari sekolah ini."

"Apa?! Pak, kan saya cuma telat, kenapa bapak ngeluarin saya dari sekolah?"ucapnya agak keras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KU PINANG KAU DENGAN BISCUITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang