PART 1

35 3 1
                                    

Cast: Kim Seohyun, Baekhyun EXO, Sehun EXO, Jang Nara
Rating: 13+
Announcement:  Ini cerita pertama yang author publish, sebelumnya author bikin banyak fanfiction tapi ragu mau publish. Cerita kali ini author terinspirasi dari tindakan bullying yang lumayan banyak terjadi di Korea dengan sedikit bumbu romance. Ok readers..silahkan di baca ff ku ini, jangan lupa vote dan coment kalian sangat membantu #bow
-
-
-
-
-
-
-
-
"Selamat pagi nona manis..." sapa Baekhyun sembari merangkul sahabatnya Seohyun. "Pagi Baek." Seohyun mengulas senyum.
"Kenapa lesu begitu? Aahh..tadi diasrama kau tidak mendapat jatah sarapan ya? Atau... kau berbuat kenakalan lagi hm?"
Begitulah Baekhyun, selalu cerewet dan penuh perhatian. Wajah tampan dan harta melimpah bukanlah alasan Seohyun mengapa ia dengan lancang menaruh hati pada sahabatnya sejak kecil ini.
Seohyun menatap Baekhyun polos dan menggelengkan kepala.
"Annia.." jawabnya.
"Omooo... miss genius, kau menggemaskan sekali eo...kalau ada apa-apa ceritalah padaku!" Baekhyun mencubit pipi Seohyun, membuat gadis itu sedikit kesal. "Apa yang kau lakukan Baek! Semua orang melihat kita." Protes Seohyun sambil menepuk2 tangan Baekhyun.
"Hahahahaha....baiklah..baiklah.." Baekhyun melepas cubitannya dan tersenyum jahil. Puas melihat pipi Seohyun yang memerah.
"YA-YA-YA...Seohyun-ah..lihat siapa itu!!!" Baekhyun menunjuk kegirangan pada seorang gadis yang berjalan dengan dua temannya. Dia cantik dengan rambut coklat panjang yang lurus, kulit putih, bibir merah, dan tubuh proporsional. Dialah gadis pujaan Baekhyun selama dua tahun belakangan di SMU ini.
"Nara..dia cantik." Ujar Seohyun lemah.
"Apa kau sakit?" Baekhyun memegang pipi Seohyun dan dilepas dengan lembut olehnya. "Annia Baek..aku hanya kelelahan." Seohyun memaksakan senyumnya, ia tak ingin merusak mood Baekhyun pagi ini dengan mengatakan ia sakit setengah mati melihat laki-laki yang amat dicintainya begitu memuja gadis lain. Baekhyun menatap Seohyun khawatir lalu beralih menatap Nara yang langkahnya semakin menjauh.
"Kejar dia jagoan!"
"Tapi kau--"
"Aku baik-baik saja Baek, cepat susul dia!" Seohyun mendorong bahu Baekhyun. Baekhyun mengangguk mantap, tersenyum simpul lalu berlari. Meninggalkan Seohyun dan mengejar Nara. Baekhyun memanggil nama bidadarinya dengan mata berbinar berulang kali. Jauh dibelakangnya terlihat Seohyun menepuk-nepuk dadanya melihat pemandangan pagi ini, matanya berkaca-kaca.

"Kenapa sakit sekali? Rasa sakitnya tidak mau hilang.." lirih Seohyun.
"Nara-ya..."
"Oh..Baekhyun..annyeong." Nara tersenyum manis mendapati Baekhyun dibelakangnya.
"Nado annyeong..hehe..mau ke kelas bersama?"
Bukannya menjawab, Nara malah menatap Seohyun yang berjalan gontai dibelakang mereka dengan wajah datar, ekspresi yang seratus delapan puluh derajat berbeda dengan saat dia menatap Baekhyun.
"Hei.. Nara kami duluan ya. Kau dengan Baekhyun saja." Ujar dua temannya yang hanya dijawab anggukan.
"Nara-ya...hellooo..." Baekhyun melambai-lambaikan tangannya didepan wajah cantik Nara.
"Oh..eum ayo Baek."
Baekhyun kegirangan saat berjalan beriringan dengan Nara. "Baekhyun-ah, kenapa kau berangkat dengan Seohyun tadi?"
"Em...mungkin lain kali harusnya kau saja yang mengajaknya berangkat sekolah bersama, kalian kan sama-sama di asrama putri. Jadi tiap pagi kita juga bisa berangkat bersama hehe.."
"Oh..hehe.." Nara tersenyum hambar.

--000--

Seohyun membuka kemeja sekolahnya dan mengoleskan salep ke luka memar di belakang bahunya. Kemudian ia membuka kaos kaki panjang yang menutupi sampai lututnya, dia melihat luka di tulang keringnya yang sudah sepenuhnya membiru dan itu sakit sekali. Perlahan Seohyun mengoleskan salep di kakinya yang memar akibat menghantam tongkat basebal kemarin..ah..bukan....lebih tepatnya, dihantam.

FLASHBACK

"Aaaarrrrrgggghhhh....." suara erangan yang memilukan terdengar dari dalam ruang penyimpanan alat olahraga. Sekolah begitu sepi saat ini karena jam pulang sekolah berakhir 30 menit lalu. Hanya ada Seohyun dan tiga orang gadis yang berdiri di depannya sambil berkacak pinggang, satu diantaranya memegang tongkat baseball.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Letter From The DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang