Di hari yang indah ada seorang anak laki-laki berkulit putih yang bernama Toretto tinggal di daerah perkotaan yang di padati orang berkulit hitam, karena keadaan sekitar rumahnya anak ini hidup layaknya kehidupan orang berkulit hitam lainya, seperti menyukai hip hop, bermai ke bar, berkelahi, bergabung dengan sebuah geng, dan lainnya.
Pada suatu hari di daerah Detroit di adakan kompetisi battle rap dan pemenangnya akan di ajak rekaman oleh sebuah produser lagu yang cukup terkenal di kota itu. Lalu kawan-kawan Toretto mengajaknya untuk mengikuti kompetisi tersebut tetapi Toretto menolaknya, karena menurutnya skill rap yang iya punya tidak seperti rap orang berkulit hitam yg lainnya, dan iya akan beranggapan bahwa iya hanya akan membuat dirinya malu saja. Tetapi tampa sepengetahuan Toretto temannya tetap mendaftarkan Toretto dalam kompetisi tersebut.
Seminggu kemudian kompetisi tersebut dimulai. Lalu teman -teman Toretto mengajak Toretto untuk menonton kompetisi rap tersebut kemudian Toretto menyetujuinya dan meraka pergi bersama-sama ke kompetisi rap tersebut. Satu persatu peserta dipanggil oleh pembawa acara untuk melakukan battle rap. Ketika mereka sedang asik menonton kompetisi, tiba-tiba Toretto di panggil oleh seorang pembawa acara. Seketika itu juga Toretto langsung panik dan ia tidak bisa berbuat apa-apa selain naik ke panggung, ia mulai bergemetar dengan air keringat yang terus mengalir. Kemudian Toretto melihat ke arah temannya yang sedang mendukungnya, kemudian rasa percaya diri Toretto meningkat, dan ia mengikuti kompetisi tersebut. Ketika battle rap di mulai Toretto mendapatkan lawan yang cukup sulit. Namun ia tetap percaya diri karena mendapatkan dukungan dari temannya. Dan pada saat itu lawannya mendapat giliran pertama untuk rap, kemudian lawannya bernyanyi rap dengan sangat yakin. Setelah itu giliran Toretto untuk melakukan rap, tetapi sebelum Toretto melakukan rap, ia sudah mendapat hinaan "KULIT PUTIH, KULIT PUTIH" seketika itu juga, Toretto langsung menuruni panggung dan berlari keluar studio. Seketika itu juga temannya mengikutinya.
Setelah kejadian tersebut Toretto membenci temannya dan ia juga menjadi jarang keluar rumah untuk berkumpul bersama teman-temannya. Namun temannya selalu berusaha untuk meminta maaf kepada Toretto atas perbuatan mereka, tetapi Toretto selalu pergi menjauhi teman-temannya, karena ia masih menyimpan rasa kesal dalam hatinya atas perbuatan teman-temanya yang sudah membuatnya malu di muka umum.
MAKASIH YANG UDAH MAU BACA, JANGAN LUPA DI VOTE, COMMENT, AND FOLLOW
TUNGGU KELANJUTANNYA YA........
KAMU SEDANG MEMBACA
Rap Is My Life
Non-FictionKisah seorang pemuda yang sangat menyukai lagu rap, sehingga ia berangan-angan menjadi rapper terkenal. Dengan di campur kisah percintaannya.