Bulan Telanjang, Diperkosa Malam
Seperti bulan telanjang
di tengah keramaian bintang
malu-malu menutupi kemaluan
dengan selendang putih awan
Seperti bulan terjerembab dalam lumpur
bersembunyi di balik malam yang mengabur
memandang cinta yang kian lamur
sampai pada suatu saat kepedihan menjamur
Sungguh nasib bulan yang malang nian
dilucuti malam yang tak punya rasa sopan
dihina dan dipermalukan
hanya lirih senandung doa pada Tuhan
Kau bulan, berharap nabi membelah jantungmu
pertontonkan mukjizat mutiara biru
menjadikan putih salju
segala malam-malammu yang kelabu
Kau bulan, tak perlulah lagi menangis
pada cinta terus mengais-ngais
biar saja sakit kian menggerimis
karena dunia pasti habis terkikis
Agung Ardianto -- ditulis sambil mendekap syahdu musik dangdut dalam angkot....(Januari 2010)
facebook : devilbluescover@yahoo.com
email : agungagung.ardianto@gmail.com