"Lane temani aku belanja ya. Please, aku sangat bosan." Ucap Rein memohon.
"Tapi aku sibuk dan aku harus bekerja, bagaimana jika aku dipecat huh?" Tanyaku.
"Tenang urusan itu sudah di tangan oleh Rein Osparte, aku sudah meminta izin ke atasanmu dan dia mengizinkan mu" Ucap Rein bangga. Aku hanya memutar kedua bola mataku mendengar penjelasannya.
"Kau ini, baiklah aku akan menemanimu tapi jemput aku okay?"
"Anything, jam 5 aku jemput bye!"
Ya Rein, bisa dibilang dia adalah sahabatku, aku sudah berteman dengannya sejak senior high school. oh ya perkenalkan namaku Valane Rhoee Olsen, orang orang memanggilku Lane. Aku tinggal di London bersama keluarga kecil ku, well jika kalian menyangka aku berada dalam keluarga yg kurang, kalian salah besar. Aku merupakan anak dari keluarga yang bisa dibilang berkecukupan. Kalian mungkin bingung mengapa aku bekerja, itu karena kau tidak mau selalu memanfaatkan harta kedua orang tua ku. Ya hitung hitung mencari pengalaman daripada dirumah mati kebosanan. aku tahu itu berlebihan. hari ini aku akan menemani sahabatku 'tercinta" pergi belanja, ya dia memang hobi berbelanja. Jadi, jangan kaget.
*skip*
Sekarang aku di mobil bersama Rein, aku meminta dia untuk menjemputku di rumahku karena aku malas membawa kendaraaan sendiri. Kata Rein sebelum ke mall ia ingin bertemu dengan temannya. Semua teman-temannya yang akan betulpul adalah laki laki. Sebenarnya aku tak yakin mereka hanya sebatas teman karena ada salah satu orang yang bisa di bilang sangat dekat dengan Rein tapi siapa peduli. Well, sahabat macam apa aku?
"Lane kita sudah sampai kau turun saja duluan, aku akan memakirkan mobilku."
"Baiklah Reinbow" jawabku terkekeh
"Hei! Berhenti memanggilku Reinbow bodoh" Teriak Rein dari dalam mobil.
Masuk kedalam Cafe, aku melihat 5 orang laki laki tampan sedang berkumpul. Well, ini serius kalian harus melihatnya sendiri okay? Feeling ku mengatakan bahwa mereka adalah teman Rein.
Tiba-tiba Rein sudah ada di sampingku dan menarikku ke arah meja tempat 5 lelaki itu berada.
Yap ternyata tebakan ku benar mereka adalan teman Rein. Aku bingung mau melakukan apa, mungkin memainkan hp ku saja.
"Ah sh*t" Umpatku.
Baterai hp ku akan habis, aku pun memberanikan diri untuk bertanya kepada salah satu teman Rein.
Dia berambut keriting dan cukup tampan. Tapi dia sedikit aneh, teman temannya sibuk mengobrol tapi dia hanya diam saja sambil sesekali memainkan hp nya.
"Uhmm, bolehkan aku meminjam chargemu?" Aku sangat gugup, ah dasar pria menyebalkan dia hanya menjawab 'hmm' apakah itu bisa dibilang jawaban? Dasar pria bodoh. Alhasil aku hanya diam saja, untung Rein segera datang.
*skip*
Sekarang aku sudah di rumah, well, hari yang melelahkan.
Apa kataku jika Rein berbelanja dia pasti lupa waktu dan sangat rusuh saat berbelanja. Sedari tadi dia menanyakan 'apakah baju ini cocok denganku' aku menjawabnya dengan mengangguk saja, pikiranku melayang layang ke pria keriting tadi, entahlah kenapa hal itu terjadi.
"Laneee cepat turun makan malam sudah siap" Terbangun dari lamunamku, aku beranjak keluar kamar.
"Baiklahhh tunggu aku"
selama makan malam aku tidak memiliki selera, bahkan aku hanya melamun hingga beberapa kali aku di tegur oleh momku. Selesai makan malam aku memutuskan untuk langsung ke kamar, tiba-tiba hp ku berbunyi dan melihat siapa yang menelfon malam hari.
Rein is calling
'halo halo'
halo halo rein? ada apa? halo'
lalu sambungan nya terputus. Aku hanya berdecak kesal dengan kelakuan Rein. Menaruh hp ku meja, mematikan lampu, akhirnya aku pun tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
From A Mistake To Be Love
FanfictionBagiamana jika pertemuan itu bukan pertemuan biasa. Bagaimana jika pertemuan itu membawa bencana bagiku dan merubah hidupku?