Chapter 2- Really?

44 11 2
                                    


Sinar matahari yg menyebalkan itu pun memasuki kamarku, ralat menerobos maksud ku.

Rein ya Rein, ada apa dgn anak itu,kemarin dia menelpon ku tp dia langsung mematikan nya. Huh, menyebalkan. Lebih baik aku segera menghubungi nya kembali. Entahlah aku yg berlebihan atau bagaimana tapi aku memiliki perasaan yg tidak enak.

“halo, bisa bicara dengan Rein ”

“ada apa dgn mu?, kena apa kau pagi ini Valane Rhoee Olsen?”

“ huh, syukurlah kau baik baik saja. Anggota tubuh mu masih lengkap kan? Apa kau masih sehat? Apa kau terluka?”

“ hei ada apa dengan mu?! Kenapa kau menanyakan hal hal aneh itu dan bisakah kau menanyakan nya satu persatu?”

“hfft, baiklah maaf kalau begitu. Aku hanya khawatir dengan mu karena semalam kan kau meneleponku dan kau memutuskan nya begitu saja, kan aku jd khawatir” dasar sahabat yg menyebalkan di perhatikan malah ngomel ngomel huh

“ Ah itu, kemarin aku menelpon mu untuk mengajak mu berkumpul bersama louis and friends jam 3 sore”

Berarti kalau begitu ada si keriting menyebalkan itu, tapi aku bosan di rumah huftt baiklah lebih baik aku ikut toh masih ada yg lain.

“ok aku ikut dan jangan lupa jemput aku” 

Sambil menunggu Rein aku hanya mendengarkan lagu dari penyanyi favoritku. Aku mendengar suara klakson ah itu pasti Rein , akupun segera membuka kan pintu untuk nya.

“H-ha-harry ada perlu apa kau datang kesini ?” ugh kenapa aku jadi gugup begini sih

Tanpa basa basi dia langsung menarik tangan ku menuju mobil nya (?). Bahkan aku belum menutup pintu rumah ku. Sopan sekali manusia yg satu ini. Aku segera menarik tangan ku kembali.

“ kau pergi bersama ku karena temanmu minta ku menjemputmu”

Di dalam mobil aku segera meng sms Rein karena aku yakin kalau teman yg di maksud Harry adalah Rein. Ya tidak mungkin kan kalau aku menelepon nya sedangkan di sebelah ku ada Harry.

Akhir nya kita sampai uhmm maksud ku aku dan Harry. Cih dasar lelaki yg tak romantis, dia langsung keluar dari mobil tanpa mempedulikan ku. Lagipula siapa aku bagi nya ya. Ah sudahlah lebih baik aku segera turun daripada otak ku pusing memikirkan manusia keriting itu.

Aku pun segera masuk ke rumah yg menurutku sangat besar ini. Entahlah rumah siapa ini.
“hai Lane! Bagaimana perjalanan mu,menyenangkan bukan heh heh” tanya nya sambil meledek ku dan tanpa muka bersalah

Boom, tiba tiba louis sudah ada di belakang Rein sambil merangkul nya. Seperti biasa aku tidak tau apa yg harus kulakukan. Seperti nya disini ada party kecil kecilan.

“ ayo kita bersenang senang” whoaa seperti nya louis yg menjadi tuan rumah.

Ok, sekarang aku seperti orang gila yang tidak mempunyai rumah. Semua orang disini berdansa dengan pasangan nya masing masing. Yeah kecuali niall dia sedang sibuk dengan pacar pacar nya itu, kau tau lah. Jika kalian bertanya-tanya kenapa aku tahu Niall itu tukang makan, well aku tau itu dari Rein.

Ahk tiba tiba aku mendengar nama ku di sorak-soraki dan sepertinya seseorang mengulurkan tangan nya

“would you like to dance with me?”

Aku mulai melihat kearah atas dan ternyata yg mengulurkan tangan adalah Harry, apakah ini mimpi. Mulutku menganga.

Semua orang meneriaki ku agar menerima ajakan Harry.
“uhmm ye-yes” aku menerima ajakan nya sambil mengulurkan tangan ku dan mulai berdansa dengan nya. Ada apa dengan manusia ini tadi siang dia sangat dingin dan sekarang dia menjadi pria yg sangat romantis. Mengapa saat aku berdansa dengan nya semua orang menjadi diam memperhatikan ku dengan Harry.

Semua orang berteriak agar Harry mencium ku, aku benci suasana ini aku sangat gugup sekarang. Mata ku memandang mata nya yg berwarna hijau emerald. Perlahan wajah nya maju mendekati wajah ku dan dia mencium ku, semakin dalam dan entah mengapa aku seperti di hipnotis dan membalas ciuman nya tersebut. Untung aku segera sadar dan mendorong tubuh nya.

Jantung ku berdebar sangat kencang dan hebat nya semua orang bertepuk tangan.

*skip*

Sekarang party sudah selesai dan Rein mengatakan kalau dia akan menginap di rumah kekasih nya tersebut dengan the boys juga.

Huftt baiklah kalau begini aku akan pulang naik kendaraan umum saja.
“aku pamit” kataku kepada semua orang aneh ini

Ya disinilah aku sekarang, kedinginan, hanya membawa uang yg hanya cukup untuk menaiki bus umum yg tak kunjung datang.

Harry's POV
Sebenarnya sedari tadi aku mengikuti Lane dari rumah louis aku khawatir dengan nya.
‘turun tidak, turun tidak’ arghh batinku beradu.

Aku melihat Lane yg sedang menunggu bus. Gadis ini memang bodoh mana ada bus yg beroperasi malam malam begini. Akhirnya aku memutuskan untuk menggendong dia ke dalam mobil ku karena aku kasihan dengan nya. Perlu kau tau dia tertidur di halte, bagaimana jika ada orang jahat. Sungguh bodoh kan gadis ini. Ketika aku menggendong nya dia tidak sadar, gadis ini pingsan atau kenapa sih?

Aku segera membawa dia ke rumah nya. Sebenarnya aku agak ragu untuk mengetuk pintu rumah nya, tapi mau bagaimana lagi

Cleekk.. suara pintu terbuka dan kurasa dia adalah ibu Lane

“ada apa dengan Lane?” tanya ibu Lane dengan panik

“tadi Lane menunggu bus di halte, tapi tak ada bus yg lewat jd saya memutuskan untuk membawanya pulang” menang betul kan apa yg aku katakan

“oo begitu terima kasih ya uhmm.. “

“saya  Harry tante” kataku sambil tersenyum memunculkan dimples ku

“oh ya terima kasih Harry”

“ya sama sama, saya pamit dulu ya”

Sebenarnya kalau Lane tidak tertidur di halte aku berencana untuk membawanya ke taman dekat pusat kota. Tapi kenyataan berkata lain. Mungkin lain kali saja aku mengajak nya ke taman .



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From A Mistake To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang