Grandior!

P r o l o g

Aku bermimpi...

Di dalam mimpi itu...

Aku tertawa, berlarian kesana-kemari, mengejar kupu-kupu yang terbang tak tentu arah... Bersama seseorang... Seorang... Anak laki-laki...

Sementara ayah dan ibuku melihat kami dengan senyuman bahagia... Seakan dunia ini hanya milik kami seorang...

Dan kami di mimpi itu sedang berada di sebuah taman. Taman yang hijau nan indah, taman yang penuh akan bebungaan cantik... Yang memesona siapa insan yang melihatnya...

Tapi mimpi itu bukanlah mimpi yang indah...

Karena di mimpi itu...

Di taman itu...

Di tempat bak surga itu...

Api membakar semuanya...

Bunga yang bermekaran, rumput hijau, bangku taman...

Dan...

Ayahku...

Ibuku...

Dan anak laki-laki di sebelahku...

Semuanya hangus dilalap api...

Sementara aku hanya diam, menyaksikan mereka terbakar...

Aku menangis...

Menangis karena diriku yang tak mampu berbuat apapun...

Menangis karena melihat mereka menderita...

Menangis karena... Anak laki-laki tambatan hatiku... Yang kucintai... Yang kusayangi... Termakan panasnya api... Menderita menahan sakit...
Mengucurkan air mata kepedihan...

Dan mimpi itu berakhir...

Kini aku terbangun...

Tapi akhir dari mimpi buruk, bukanlah awal dari kenyataan yang indah...

Karena diriku...

Aku... Tidak tahu siapa diriku...

Aku tidak memiliki nama...

Aku tidak mempunyai keluarga...

Aku tidak memiliki tempat...

Mimpi itu hanyalah mimpi belaka... Bukanlah sebuah kenyataan... Entah aku harus tersenyum atau meneteskan air mata... Aku sendiri tidak tahu...

Hanya kegelapan yang menyelimuti diriku...

Kegelapan hanya satu-satunya tempatku...

Meski aku kesepian...

Meski aku menyedihkan...

Meski aku ketakutan...

Hanya lautan kegelapan ini yang menerimaku...

Saat aku ketakutan, kesepian, dan bersedih...

Aku mengingat namamu...

Anak laki-laki dalam mimpiku...

Aku ingin bersamamu...

Aku ingin kau menghapus kesedihanku...

Aku menginginkan semuanya darimu...

Jadi...

Kumohon...

Selamatkan aku...

Rei... Rei... Rei...

Meski dalam mimpi sekalipun...