Vote and comment please.
Backsound : EXO - Overdose
***Romeo menatap wanita itu penuh dengan rasa yang menbuncang sesak dalam dadanya kemudian kembali bergerak dan kali ini sedikit kasar, menyentak begitu dalam membuat wanita itu kehilangan tempat berpijak pada dunia nyata. Nafasnya bergemuruh kasar saat kehangatan Romeo terselip dalam tubuhnya, membuat jantungnya bertalu-talu begitu kuat sangking bahagianya. Romeo tak berbeda, nafasnya ikut terengah-engah saat puncak pencapaiannya telah meledak dan melebur bersama didalam tubuh wanita itu.
Aileen tersenyum hangat, menarik tubuh Romeo untuk menindihnya. Memeluknya dengan sangat erat dan menghirup venom pria itu dalam, membiarkan semua bebannya menguap begitu saja dengan pelukan ini. Romeo tersenyum hangat, mengerti dan membalas pelukan Aileen tak kala eratnya.
Romeo berbisik seraya mengecup dahi Aileen sedikit lama, "Aku sangat mencintaimu,"
Aileen mengangguk dan tersenyum kecil tiba-tiba merasakan dirinya sedikit terhempas dan pelukan mereka telah berganti posisi. Romeo membiarkan Aileen menimpahnya, kemudian membenamkan wajahnya di cekungan leher Aileen seraya menghendus venom segar dari wanita itu dengan sangat dalam seolah oksigen dikehidupannya berasal dari sana.
"Aku sangat khawatir tidak akan pernah mendengarkan kata-kata itu lagi." Ujar Aileen pelan.
Romeo tersenyum, menggelengkan kepalanya pelan dan memberikan kecupan-kecupan kecil di cekungan leher wanita itu. "Tidak, aku malah yang khawatir kau tidak mau mendengarnya lagi dariku"
Aileen mengangkat wajahnya, menatap Romeo sedikit kesal. Menangkup rahang kekasihnya itu dan mengecup bibir bawahnya pelan, Aileen sontak menggerutu, "Aku mencintaimu Arvino!"
Romeo terkekeh dan membenamkan jemarinya pada rambut legam Aileen serta mengusapnya. "Aku juga mencintaimu sayang, dengan sepenuh hati dan segenap jiwaku. Dengan cara yang tidak pernah kubayangkan akan kurasakan kepada seorang wanita selain dirimu. Aku sangat mencintaimu, bahkan melebihi diriku sendiri" katanya dengan tulus.
Aileen tersenyum kecil dengan mata berkaca-kaca, menarik rahang Romeo dan kembali menyesap bibir candunya itu dengan sedikit kasar "Aku bahagia sekali," suara Aileen tercekat.
Romeo kembali tersenyum hangat, membawa kekasihnya itu kedalam dekapannya dengan sangat erat seperti tidak ingin membiarkan wanita itu terlepas dalam kekuasaannya dan kembali berbisik, "Itu sebenarnya masih belum cukup. Aku masih ingin memberikan seluruh sisa hidupku untuk memastikan bahwa setiap harinya kau hidup lebih bahagia daripada sebelumnya bersamaku."
Aileen tersenyum kecil dan mengangguk, "Kurasa itu tidak akan sulit selama kau di sampingku." Romeo ikut mengangguk.
Bermenit-menit kemudian, saat mereka berbaring sambil berpelukan dan masih menikmati sisa-sisa kemesraan mereka, Aileen kembali mendongak terlupa sesuatu, "Romeo?"
Romeo bergumam, "Hmm?"
"Aku sudah berkonsultasi pada dokter kandungan tadi pagi tentang kontrasepsi yang ku katakan kemarin malam, sepertinya memang aman. Aku juga sudah membuat janji untuk pemasangan kontrasepsi minggu depan" Aileen menatap Romeo yang telah membuka matanya.
Romeo sedikit mendengus, balik menatap Aileen dengan pandangan gusar. "Apa kau serius tentang hal itu sayang?"
Aileen memutar matanya kesal, "Rom, kita sudah selesai membicarakan hal ini kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE LINE
Romance[ 𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐃𝐈𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓𝐊𝐀𝐍 ] PENERBIT : BUKUNE PUBLISHERS /// Beberapa part telah di hapus. Lihat versi cetak untuk full part • Ranjang ku melesak ketika pria itu naik ke sampingku. Tubuh pria itu terasa hangat dan kokoh. Aku mengulurkan...