Mengalah.

9.4K 93 1
                                    

Hari ini adalah hari dimana Reina harus berangkat kuliah pagi pagi sekali. Di tambah ia di bangunkan dengan cara yang paling dia tidak suka, yaitu dengan tiba tiba bundanya menyibak tirai gorden kamarnya. Hingga seluruh kamarnya terang dengan sinar mentari pagi dan membuat tidurnya terganggu. Di tambah bundanya mengomel dengan kesal karena anak permpuan satu satunya itu sangat susah untuk move on dari kasurnya.

"Reina ayo bangun!, sudah pukul berapa ini. Jangan sampai bunda menyuruh ayah untuk memanaskan vespa tuanya yang berisik itu!" Sahut bunda anna dengan nada kesal

"Aduh bundaaaaaaaa 5 menit lagi kenapa sihhh?!" Jawab reina dengan malas

"Tidak bisa sayang, nanti kamu terlambat untuk kuliah!" Jawab bunda dengan nada yang mulai sedikit tenang

"Bun aku ngantuk" jawab reina malas

"Baiklah akan bunda suruh ayahmu untuk memanaskan vespanya yang tua dan berisik itu!" Gertak bunda

"Baiklah bun aku bangun. Tapi jangan suruh ayah melakukan itu!. Itu sangat mengganggu tau" jawab reina dengan bibir yang mengerucut

"Haha baiklah cepat sana mandi dan bersiap siaplah, bunda akan siapkan sarapan" sahut bunda

"Siaapp bosku!" Jawab reina dengan tangan hormat.

Bunda anna hanya bisa bergeleng kepala melihat tingkah anak semata wayangnya itu.

Skip-----

Reina sudah selesai mandi dan bersiap siap. Hari ini ia hanya menggunakan pakaian hitam tanpa lengan dengan skiny jeans berwarna hitam ketat dan membawa map serta tas berwarna hitam juga (seperti di mulmed :v) dengan hanya menggunakan polesan make up tipis dan natural dan membiarkan rambutnya terurai indah.
Hari ini ia berangkat ke kampus menggunakan mobilnya sendiri yang merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke 20 dari ayah dan bundanya.

Sesampainya di kampus ia di kejutkan dengan kedatangan sahabatnya yaitu Robby Darmawan.

"Woy rein. Gue mau ngasih tau kabar gembira nih" seru Robby dengan senang

"Apaan emang?sampe iklan mastin lagi gua hajar lo!" Sahut Reina mengerucutkan bibirnya

Mendengar perkataan Reina membuat Robby tertawa terpingkal pingkal hingga membuat robby tersedak air liurnya sendiri.

"Yeh lo malah ketawa! Cepetan kasih kabarnya ke gue" seru Reina malas

"Gue jadian sama Ravina!!. Kabar gembira banget kan itu rein?!" Seru Robby senang

"(Kabar gembira itu buat lo Rob. Kalo buat gue itu kabar bencana) " batin reina dalam hati

Reina hanya bisa mematung. Diam tanpa suara mendengar kabar dari sahabatnya itu.

"Kok lo malah bengong siihh!! Bukannya ikutan senenggg. Gue lagi seneng banget nih" seru robby

"Hah? Eh iyaaa. Gue doain yang terbaik deh buat lo berdua. Dan inget ya rob sampe lo nyakitin ravina, gue ga akan mau anggep lo sahabat gue lagi" jawab reina dengan senyum miris

"Siaappp!!" Jawab robby antusias

Mau tak mau reina mengubur perasaannya dalam dalam untuk robby, dia tidak mau menyimpan rasa sakit itu terlalu lama.

Yatuhaaannn ada apa denganku ini?mengapa aku tidak bisa mengatakan perasaanku kepadanya?kenapa engkau memaksaku memendamnya sendiri dan enggan membantuku untuk meluapkannya?aku lelah menyimpan rasa ini tuhan aku lelah. Hatiku terlalu rapuh untuk rasa sesakit ini tuhaann. Bantu aku melupakannya dan bantu aku mengubur dalam dalam perasaanku untuknya

Hati reina kini hancur lebur tak berbentuk. Dia merasa wanita paling bodoh, karena dia tidak berani mengatakan perasaannya kepada sahabatnya sendiri hanya karena dia takut sahabatnya itu akan pergi meninggalkan dia.

Dan sejak saat itu, reina berubah drastis. Dia tidak mau di dekati ataupun mendekatu seorang pria lagi. Karena dia telah berjanji untuk menutup pintu hatinya dengan rapat. Karena dia lelah untuk merasakan hatinya hancur lebur tak berbentuk hanya karena pria.

All Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang