Dua

39 8 2
                                    

Berdiri, beri salam!"seru ketua kelas saat Mrs.Ahn wali kelas kami memasuki kelas. "selamat pagi bu.."ucap seluruh murid sambil membungkuk memberi hormat. "selamat pagi,duduk"perintah Mrs.Ahn. "sekarang keruang kesenian"lanjutnya. "baik bu" semua murid keluar menuju ke ruang kesenian.

"ah,h-ha-"baru saja mau menepuk pundak Soonhee dan berbicara dengannya Hyeri langsung mengajaknya pergi bersama, bahkan Soonhee tidak menyadari ada orang dibelakangnya yang ingin mengajak bicara. "bahkan untuk berkenalan saja sulit sekali rasanya"ucapnya sambil mendengus kesal.



"KYAAA! Kau serius nayoung?? Ini bagus sekali!"teriak Raeri teman kelompok Nayoung. Mereka sekarang sedang membentuk kelompok membuat karya tanah liat. Hyeri berada di kelompok Nayoung dan Raeri, sedangkan Soonhee dikelompok lain. "kau berlebihan, itu hanya dompet raeri.."

"ini hanya dompet! Tapi aku menyukainya!"seru Raeri setengah berteriak. "kau mau? Akan ku belikan dengan model yang berbeda"kata Nayoung. Mata Raeri terbuka lebar tidak percaya. "kau serius Nayoung?! Waa... terimakasih yaaa"seru raeri sambil memeluk Nayoung antusias. "iya aku serius! Lepaskan aku, aku tidak bisa bernafas! Atau aku akan menarik kata-kata ku?" Raeri langsung melepaskan pelukannya dan tersenyum kuda.

"kerjakanlah kerjaan kalian, jangan berbicara terus!"ucap Hyeri namun tidak melepaskan pandanganya kearah tanah liat. "jika kau punya barang yang bagus simpanlah barang itu lalu tutup mulut mu" semua murid yang berada diruang kesenian melihat kearah Hyeri. Menurut yang Soonhee dengar Hyeri dan Nayoung orang yang sama populer disekolah karena kekayaan mereka. Soonhee bahkan tidak percaya ada kejadian seperti ini dikalangan anak kelas 3 sekolah dasar.

"apa katamu tadi?!"Nayoung berdiri dari tempat duduknya dan berteriak kesal. "ada apa ini?" sebelum keributan antara Hyeri dan Nayoung terjadi Mrs.Ahn datang keruang kesenian.

"Nayoung tidak mengerjakan tugasnya dan membuat keributan dikelas"ucap Hyeri sambil menganggakat tangannya. "tidak! Dia yang memulainya!"ujar Nayoung tidak terima."kalian berdua diam! Atau aku akan menghukum kalian?"

Hyeri diam dan Nayoung kembali duduk. "Hyeri berbeda sekali saat bersama Nayoung... apakah semua anak kelas 3 disekolah ini seperti ini?"ucap Soonhee didalam hati "berarti aku harus lebih berusaha keras beradabtasi disekolah ini" lanjutnya dalam hati.

"5 menit lagi jam makan siang, sebelum itu selesaikan tugas tanah liat kalian!"ucap Mrs.Ahn. "baik bu!"seru semua murid

Kringgg.

"berdiri,beri salam!"seru ketua kelas –lagi- "terimakasih bu" semua murid pun berhamburan pergi kekelas lalu kekantin sekolah untuk mengambil makanan.

"kau kesal tidak dengan sifat Nayoung tadi?"tanya Hyeri ditengah mereka memilih makanan. "ah,aku tidak tau, tadi aku tidak terlalu memperhatikan"Soonhee tidak tau harus menjawab apa. "aish kau ini bagaimana..." Soonhee hanya tersenyum lebar menunjukan gigi-giginya yang rapih dan putih.

"sudah kan?ayo kekelas"setelah mengambil makanan mereka kembali kekelas untuk memakan makanannya. Sesampainya dikelas terlihat keributan anak perempuan.

"ada apa itu?"tanya Soonhee sambil celingukan mencari tau apa yang terjadi, Hyeri juga melakukan itu. "tidak ta- ah! Itu Nayoung... aku tau apa yang terjadi, sudahlah ayo makan!"ucap Hyeri sambil mendengus kasar.

Seberapa kesal sih Hyeri ke Nayoung? Padahal mereka itu sama-sama populer, kaya, cantik, dan juga pintar. Bahkan sepanjang perjalanan kekelas –dari kantin- banyak yang mengenal dan menyapa Hyeri. Ah, bahkan Soonhee seperti tidak terlihat..

5 menit lagi bel masuk akan berbunyi, tentunya Soonhee dan yang lain sudah selesai memakan makan siangnya. Pelajaran kali ini berhubungan dengan lingkungan, mereka akan praktek menanan tumbuhan dihalaman belakang sekolah.

EIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang