Stay With Me [ONE SHOOT]

Stay with Me

Penyesalan memang datang terlambat! Itulah yang kurasakan saat ini, andai saja waktu itu aku lebih awal mengetahuinya. Dalam heningnya malam ini aku akan membagi kisahku bersamanya, dialah cintaku!

Hari itu adalah hari yang sangat membahagiakan untukku,hari dimana pertama kalinya aku masuk sekolah lagi setelah libur panjang, sungguh aku sangat merindukan sahabat-sahabatku!

"Selena kamu udah datang? Ya Tuhan aku sangat Merindukanmu"
Dia adalah laras sahabatku, wanita yang memiliki tubuh tinggi menjulang dan langsing, serta rambutnya bewarna cokelat

"Laras, Aku juga sangat Merindukanmu, bagaimana liburanmu? Oh iya Tiya mana?"
Aku memang tidak melihat sahabatku yang satu itu, dimana dia? Oh iya sebelumnya aku akan memperkenalkan tiya, tiya adalah wanita yang memiliki tubuh sedikit rendah namun kulitnya putih

"Gue liburan ke Singapura, tuh dia"
Sahabat-sahabatku menceritakan keseruan liburan mereka masing-masing dan aku hanya berkomentar sedikit, selebihnya merekalah yang banyak bicara, tapi bagaimanapun juga aku sangat menyayangi mereka.

Tiya bercerita padaku, katanya ada anak baru yang baru masuk ke sekolah ini, ya katanya sih cowok! Aku nggak peduli, toh aku sudah punya kekasih.

Mengenai kekasihku itu, dia namanya Nando, dia itu super tampan, putih, pintar dan selalu menuruti kemauanku. Tetapi terkadang aku merasa bosan juga dengannya, dia tidak pernah berkeluh kesah, padahal kan aku juga ingin mendengar keluh kesahnya. Oh iya kami juga sudah menjalin hubungan selama 2 tahun.

"Sumpah deh Lena, cowok itu cuakeeepp banget! Tapi ya denger-denger dari anak-anak sekelasnya dia itu pendiam dan dingin banget, misterius gitu deh"
Tiya bercerita panjang lebar denganku dan laras, sungguh Tiya ini tidak bisa melihat cowok tampan, pasti deh matanya itu langsung berbinar, padahal sih dia udah punya pacar!

"Iya Tiya terserah apa katamu aja deh, aku mau ke perpus dulu ya! Udah lama nggak nongkrong disitu, lagian kan biasanya awal masuk gini nggak ada pelajaran juga, atau kalian mau ikut juga?"
Memang aku sangat suka nongkrong di perpus, biasanya sih aku suka baca-baca novel romance gitu, makanya aku sering dibilang kedua sahabatku itu wanita penghayal dan satu lagi kedua sahabatku itu tidak pernah mau ku ajak, karena apa? Katanya sih perpus buat anak-anak kutu buku.

Suasana perpus memang sangat sepi, bahkan tidak ada satu orang pun, kecuali penjaga perpusnya sih. Oh Tuhan betapa senangnya aku saat mengetahui buku yang selama ini ku incar ternyata ada di perpus ini, buku yang berjudul mengetahui berbagai macam penyakit!

"Maaf saya yang lebih dulu"
Suara laki-laki itu membuatku berhenti menarik ujung buku itu, dari suaranya aja udah ketahuan nih cowok dingin banget, aku merasa penasaran siapa sosok itu? Setelah ku lepaskan buku itu, terlihatlah sosoknya, itulah kali pertamaku bertemu dengannya laki-laki yang berwajah tampan namun misterius, matanya yang tajam seperti elang membuat siapa saja yang melihatnya pasti merasa takut!

"Tapi ini aku duluan yang melihatnya"
Aku mencoba menjelaskan dengannya, bahwa Akulah orang pertama yang melihat buku itu, tapi dia hanya menatapku sebentar lalu memberikan buku itu, selebihnya dia pergi begitu aja!

Aku merasa bersalah, jadi ku putuskan saja untuk mengikutinya dan mencoba membaca buku itu berdua, atau aku lebih dulu kemudian dia.

"Apa kamu mau membaca buku ini denganku?"
Sungguh aku merasa gemetar berbicara dengannya, auranya begitu dingin sekali. Dia kembali menatapku dan menganggukkan kepala. Lumayan lama kami duduk bersebelahan membaca buku itu, bahkan kami mulai mengobrol singkat mengenai buku itu pula, ternyata laki-laki ini tidaklah sedingin wajahnya.

"Oh iya aku udah selesai baca nih, kamu belum kan? Nih bukunya kamu pegang aja, aku duluan ya mau ke kantin"
Saat aku mulai beranjak dari tempat duduk, dia menahan ku dengan memegang tanganku