II

7 1 0
                                    

"Bismillah" ucapku dalam hati.

Aku melihat wanita yang sedang berdiri didepanku. Ia memakai kemeja putih, celana kain hitam, serta jilbab hitamnya, wajahnya terlihat berseri dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Ya dia adalah aku yang sedang berdiri didepan cermin melihat apakah tampilannya pas untuk hari pertamanya bekerja.

Aku mengambil tas dari atas kasur dan segera turun untuk ikut sarapan bersama keluargaku.

"Assalamuaikum, pagi semuaa" sapaku kepada empat orang yang ada di meja makan. Itu bapakku yang sedang membaca koran, itu ibuku yang sedang menyiapkan sarapan, ini adikku yg duduk bersebelahan denganku, dan itu siusil abangku yg duduk disebrangku.

Oke cukup pemberitahuannya..

"Waalaikumsallam dan pagi juga anak ibu yang cantik" ucap ibuku sambil meletakkan secangkir teh untuk bapak.

"Waalikumsallam, gimana La? Udah siap untuk hari pertama kerja? Jangan lupa baca bismillah" nasehat bapakku.

"Insyaallah siap pak, cuma agak gugup aja sih. Soalnya kan ini hari pertama takut-takut ada salah nantinya" ujarku.

"Kamu tuh kalau kerja yang bener jangan ada masalah kalau bisa. Kamu kerja sama orang lain jadi harus hati-hati, gak bisa seenaknya kaya pas magang di kantor abang" ucap abangku.

"Iya iya lagian aku juga waktu magang gak seenaknya kok, paling yah ngaret dll" ucapku nyengir memberikan dua jadiku berbentuk V kepada abangku.

---

"Assalamualaikum, pagi bang" ucapku kepada atasanku.

Kalian pasti bingung kenapa aku memanggil atasanku dengan sebutan abang bukan pak. Oke aku bakal kasi tau. Atasanku ini masih muda kira-kira beda 5 atau 7 tahun saja denganku, dan dia sendiri yang menyuruhku untuk memanggilnya dgn sebutan abang dari pada bapak. Katanya terlalu tua untuknya.

"Waalikumsallam, eh dek udah datang. Sini masuk" ucapnya sambil mebereskan barang barangnya yg ada di atas meja.

"Iya bang, emang biasanya kantor buka jam berapa? Kok masih sepi gini?" Ucapku tersenyum padanya.

"Biasanya kantor buka jam setengah 8. Abang mau pergi jadi nanti ada temen abang yang ngajarin adek. Adek abang tinggal sendiri disini gapapa kan?" Tanyanya.

"Oh gapapa bang, biar Lola tunggu aja temennya"

"Adek duduk sini aja main komputer atau mau pake wifi juga boleh. Bentar lagi teman abang datang kok. Abang pergi dulu ya" ucapnya sambil berlalu meninggalkan ku dikantor ini sendirian.

Tak lama waktu berselang tiba-tiba ada yang membuka pintu kantor.

"Assalamualaikum" ucapnya memberi salam sambil tersenyum padaku.

"Wa....alaikumsalam" jawabku yang terpana oleh ketampanannya.

Oke! Pertama-tama akan aku jelaskan bagaimana rupa dari seseorang yang ada dihadapanku ini. Dia itu... tampan, bersih, rapi, tubuhnya pas dengan bahunya yang tegap pokoknya paket komplit deh.

"Eh, udah datang dek? Dari kapan?" tanya nya.

"Eh iya bang, baru aja. Tadi juga ketemu sama bang Dendi, katanya disuruh tunggu abang disini" ucapku seraya memberi jawaban padanya.

"Ohh, Dendi udah berangkat ya?" tanyanya lagi

"Iya" jawabku sekenanya

"Oke. Bentar yah abang kedalam dulu" ucapnya berpamitan seraya berjalan ke dalam.

"Sip" jawabku sambil mengacungkan jempolku padanya.

--TBC--

HOLAA,

pertama-tama aku mau ngucapin terimakasih pada Allah SWT. karna akhirnya aku bisa melanjutkan cerita ini.

dikarenakan satu dan lain hal kemaren gak bisa ngelanjutin karna ada urusan yang harus diuruskan, dan berakhir tragis karna aku lupa buat nge-publis capter II ini.

dann insyaallah aku bakal update cerita ini terus walalupun para pembacaku ntah pergi kemana, dan semoga ada pembaca baru yang suka.

dann karna aku gak pandai-pandai banget menulis jadi aku masih belajar untuk merevisi tiap kata yang kurang kalian mengerti. *ah belajar mulu lu alesannya dari story yang pertama* wkwkwk maapkan aku gaes, ku juga manusia yg masih harus belajar :D

terakhirrrrrr
tak pernah bosan aku meminta kalian untuk votement cerita akuu (^3^)

Luv luv..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cintaku Kepincut Abang PosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang