0 : Prologue

262 17 9
                                    

Prolog

Kami hidup di sebuah negara yang dilindungi oleh sebuah unit pasukan yang katanya adalah prajurit terkuat di dunia. Karena itulah keadaan di dalamnya sangatlah damai dan semua orang tidak perlu takut pada apapun, bahkan di dalam sini jika seseorang menjatuhkan dompetnya dia tidak perlu khawatir jika isinya hilang.

Kelihatannya seperti itu, tapi aku tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Mereka selalu bilang kalau seperti di sini, semua orang juga merasakan hal yang sama. Tidak merasakan kekhawatiran, semua kebutuhannya tercukupi, dan tidak perlu takut memikirkan masa depan. Dan setelah apa yang mereka lakukan dengan baik di dalam negaranya sendiri, warganya mau menutup mata dan memakan mentah-mentah omongan orang-orang pemilik kekuasaan.

Tapi aku tahu. Bukan, semua orang sebenarnya juga sudah tahu. Mungkin akan lebih tepat kalau aku melihat dari kacamata logika.

Di luar sana ada banyak sekali orang yang sekarat, kesusahan hanya untuk hidup, dan bahkan berperang lalu membunuh satu sama lain untuk berebut sumber energi dan sinar matahari. Ya, sinar matahari. Dua hal itu adalah kebutuhan pokok manusia untuk hidup dan kemewahan tertinggi yang bisa didapatkan sejak lima tahun yang lalu.

Sebab mulai lima tahun yang lalu, tujuh puluh lima persen sinar matahari tidak dapat lagi sampai ke permukaan bumi.

Sejak saat itu dunia ini jadi sangat jelek sampai-sampai aku tidak mau lagi melihatnya, jadi sangat sepi sampai aku tidak merasa kalau orang lain ada di sampingku, dan jadi penuh kebohongan dan orang-orang yang percaya padanya. Yang membuatku ingin muntah.

Aku ingin pergi saja ke bulan atau mars, atau setidaknya aku ingin terbang dan menjauh dari orang-orang itu. Tapi gara-gara benda itu melayang di udara dan menjatuhkan apapun yang terbang dalam ketinggian melebihi satu kilometer impianku tidak akan pernah bisa diwujudkan.

Cluster.

Kami harus menghancurkannya.


Flying to The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang