Interviewer

2.7K 171 38
                                    

Kakegae no nai inochi dato
Hayari no uta wa iu keredo
Dareka ga boku to kawattete mo
Dare mo komari wa shinai.

Terbangun di pagi hari yang cerah, Kaito menyingkirkan selimut yang melingkarinya. Bangun dengan hati yang tidak secerah mentari pagi yang menyuruhnya bangun. Sebenarnya dia tidak ingin bangun, tetapi bagaimana lagi, alarm juga menyuruhnya bangun. Biasanya tetangga sekaligus teman masa kecilnya membangunkanya. Dan hal itu tidak akan berlaku lagi sekarang dan yang akan datang.

Berawal dari karir pencurinya yang gemilang, lalu mencoba melamar anak Nakamori-Keibu. Tapi sayang, semua berakhir tragis saat dia mencuri Pandora. Identitasnya terkuak setelah Snake melepas tembakan tepat kearah monocole-nya. Untung, dia dapat menghindar dari tembakan itu. Tapi sayang, selongsong pelurunya mengenai frame monocole-nya. Mau tidak mau, dia menyerah dan mengundurkan diri sebagai pencuri. Dengan tidak etisnya.

Snake berhasil memiliki Pandora. Dan Nakamori-Keibu menolak lamarannya. Yang paling menyesakkan adalah... Aoko membencinya.

Ya, pikirannya kelabu sekarang. Hatinya pun juga mendung. Berharap seseorang datang menghiburnya. Apa daya, dia tidak tahu harus kemana. Jii-chan juga kecewa padanya. Semuanya pergi meninggalkannya. Meninggalkan Kaito yang terpuruk tetapi masih mempertahankan senyumnya.

Yang dia pikir senyum itu akan menyelamatkannya. Nyatanya, tidak.

Kawari bae no nai hibi ni
Karimono no bokura isu o sagashiteru
Nanni mo nare wa shinai mama
Shinzou wa tomatteku.

Kaito melewati hari-hari yang kelabu tanpa orang yang menemaninya. Bahkan, Kaa-sannya memilih untuk menenangkan amarah Tou-sannya. Untungnya, mereka sedang berada diluar negeri, jadi Kaito masih selamat dari semprotan keras dari Tou-san.

Meskipun begitu, tetap saja dia ingin bercerita keluh kesahnya. Bercerita tentang semua masalahnya. Mengeluarkan emosinya. Kalau bisa dan boleh... dia ingin menangis. Sayang, poker face turunannya terlalu kuat, sehingga secara reflek dia akan tersenyum atau diam.

Mencoba mencari teman ditelpon genggamnya. Dan menggeser kontaknya. Aoko... dilewatinya begitu saja. Akako... apa lagi. Hakuba... mungkin dia sedang ber-sampanye-ria merayakan keberhasilan polisi mengungkap identitas Kaitou Kid. Tantei-kun... belum yakin apa yang akan dilakukannya. Yang pasti Tantei-kun masuk dalam daftar temannya sekarang. Setidaknya dia harus melakukan pendekatan dengannya setelah satu bulan tidak bertemu di pertunjukkan pencuriannya.

Andai yang mengetahui identitasnya hanya Tantei-kun, bukannya Nakamori-Keibu atau Aoko...

Kasabuta ni natta kizu o
Hippari dashite mata kakimushitte
Nijinde kita nidome no kotoba
Kanashii uta ga kikitakute.

Sesaat setelah mengetuk nama "Tantei-kun" dan menulis pesan, tiba-tiba datanglah pesan dari Aoko. Mengajaknya untuk sarapan di rumahnya karena kasihan.

Kalau kamu mengajakku atas dasar kasihan... aku tidak ikut... aku bisa membuat makananku sendiri.

-Kaito

Sekali lagi, Kaito terdiam. Menggoreskan sedikit senyum pada wajahnya. Sekali lagi, dia menggunakan poker face-nya. Sekali lagi, dia memendam masalah baru. Mau berapa masalah lagi yang akan dia tanggung dengan poker face-nya? Mau berapa lama lagi dia bertahan dengan poker face itu?

Dan mau berapa lama lagi dia akan berhenti berpura-pura??? Bahkan berpura-pura pada dirinya sendiri???

Sudah cukup. Kaito ingin meringkuk lagi dalam selimutnya. Mematikan telponnya, mencabut baterai alarmnya, dan menutup korden jendelanya. Kaito mencegah dunia luar mengganggunya. Tidak ingin dirinya diketahui oleh semua orang. Sudah cukup.

InterviewerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang